Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kurikulum Merdeka: Kurikulum yang Membuat Guru Merasa Merdeka, tapi Malah Menjajah para Siswa

Kevin Winardi oleh Kevin Winardi
8 November 2023
A A
Kurikulum Merdeka Gurunya Merdeka, Muridnya Terjajah (Unsplash)

Kurikulum Merdeka Gurunya Merdeka, Muridnya Terjajah (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Tak terhitung sudah berapa kali Indonesia ini mengganti kurikulum. Ini adalah jenis kebijakan yang membuat pusing guru dan siswa. Kenapa ya, sebelum mengganti lagi, para pembuat kebijakan itu mempertimbangkan semuanya dengan matang. Salah satu yang perlu dipikirkan lagi adalah Kurikulum Merdeka.

Banyak yang memandang Kurikulum Merdeka akan membawa angin segar. Ada juga yang menganggap kurikulum ini adalah jalan keluar dari masalah pendidikan di Indonesia. Konsepnya saja mengusung kata “merdeka”. Katanya, guru dan siswa akan “merdeka”. Namun, di lapangan, kenyataan yang terjadi sangat berbeda.

Kurikulum Merdeka ini menekankan pembelajaran dengan basis project. Tujuannya untuk melatih siswa berpikir kritis dan lebih kreatif. Namun, faktanya, banyak dari siswa mengeluhkan kurikulum baru ini.

Kurikulum Merdeka itu terlalu mendadak

Indonesia baru saja memulai pendidikan dengan suasana normal setelah sebelumnya kena badai pandemi. Sebelumnya, guru dan siswa menggunakan Kurikulum 2013. Namun, secara tiba-tiba, kami harus mulai beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka. Penerapan ini sangat mendadak dan masih membutuhkan pengarahan lagi.

Kesenjangan ekonomi para siswa

Saya menganggap semua orang, khususnya pemerintah, paham bahwa latar belakang ekonomi siswa itu berbeda-beda. Nah, penerapan konsep P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) itu membebani siswa. Maklum, tugas membuat 3 project dalam setahun itu memberatkan.  

Jadi, di Kurikulum Merdeka, guru akan membagi kelompok untuk mengerjakan project tertentu bersama guru pembimbing. Masalahnya, sekolah tidak menyediakan dana untuk siswa mengerjakan project. Mau tidak mau, siswa harus mengeluarkan uangnya sendiri.

Pembagian kelompok oleh guru terkadang memunculkan kesenjangan ekonomi. Contohnya 1 kelompok terdiri dari 5 siswa. Nah, dari 5 siswa itu ada 1 siswa dari keluarga ekonomi lemah. Maka, mau tidak mau, 1 siswa itu harus mengikuti pembiayaan project bersama 4 siswa yang berasal dari keluarga ekonomi kuat.

Selain kasus di atas, masih ada kejadian yang terasa kurang nyaman. Misalnya, di kelas ada kelompok siswa dari keluarga berada. Jadi, mereka bisa membuat project yang lebih bagus dan mendapatkan nilai lebih baik. Lantas, apakah penilaian saat ini berdasarkan seberapa banyak uang yang dikeluarkan?

Baca Juga:

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Memahami Matematika Dasar Itu Wajib, Sekalipun Kalian Menganggap Matematika Nggak Berguna dalam Kehidupan Nyata

Guru pembimbing yang kurang mendukung

Kurikulum Merdeka lebih mengutamakan kreativitas pada project. Namun, ada kalanya dalam 1 kelompok sulit menyelesaikan project karena beberapa alasan. Salah satunya adalah guru pembimbing yang kurang mendukung. 

Guru malah bersikap lebih santai dan tidak membantu siswa dalam mengerjakan project. Ada saja guru yang hanya mementingkan hasil akhir. Hal inilah yang membuat siswa mengeluhkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum memaksa mereka untuk kreatif, tapi tidak mendapatkan dukungan yang ideal dari guru.

Penjurusan SMA

Tidak ada lagi penjurusan IPA dan IPS di kelas X. Saat ini, semuanya masih generalisasi menjadi “X-1”, “X-2”, dst. Penjurusan akan dimulai di kelas XI dengan siswa akan memilih mata pelajarannya sendiri sesuai Kurikulum Merdeka.

Masalah muncul di kelas X di mana kurikulum menuntut siswa untuk belajar semua mata pelajaran IPA (Matematika, Fisika, Biologi, Kimia) dan IPS (Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi). 

Selain itu, mereka juga harus belajar mata pelajaran umum seperti Pendidikan Pancasila, Agama, Bahasa Indonesia, Seni rupa, dsb. Kebayang nggak, sih, capeknya siswa harus belajar semua mata pelajaran tadi dalam satu tahun ajaran?

Itulah tadi berbagai keluhan terkait Kurikulum Merdeka. Semoga suara dari orang biasa ini dapat didengar agar dilakukan revisi lagi ke depannya terkait sistematis kurikulum ini.

Penulis: Kevin Winardi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Saya Berani Bertaruh, kalau Tahun Depan Menteri Pendidikan Diganti, Kurikulumnya Bakal Ganti Lagi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2023 oleh

Tags: guru pembimbingkurikulumKurikulum Merdekapenjurusan smaproject Kurikulum Merdeka
Kevin Winardi

Kevin Winardi

Seseorang yang berdedikasi tinggi untuk belajar.

ArtikelTerkait

Memahami Matematika Dasar Itu Wajib, Sekalipun Kalian Menganggap Matematika Nggak Berguna dalam Kehidupan Nyata

Memahami Matematika Dasar Itu Wajib, Sekalipun Kalian Menganggap Matematika Nggak Berguna dalam Kehidupan Nyata

3 November 2024
sekolah tiga hari

Halo Kak Seto, Ide Anak Sekolah Cukup Tiga Hari itu Sungguh Ramashook

11 Desember 2019
Pengalaman Sales Platform Pendidikan Menjadi Guru Dadakan: kalau Keadaannya Begini, Nggak Kaget kalau Guru Mengeluh dan Stres

Pengalaman Sales Platform Pendidikan Menjadi Guru Dadakan: kalau Keadaannya Begini, Nggak Kaget kalau Guru Mengeluh dan Stres

1 September 2024
Bajingan! Gaji Guru Honorer Jauh di Bawah Tukang Parkir Liar! (Unsplash) finlandia sekolah swasta

Berhenti Fafifu Kurikulum Finlandia, Sebab Akar Masalahnya Adalah Gaji Guru yang Segitu-segitu Saja

27 September 2024
Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca sekolah swasta gratis

Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca

25 Juli 2024
Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

4 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.