Surabaya, salah satu kota metropolitan yang ada di Pulau Jawa, mengundang banyak pendatang. Entah untuk bekerja maupun berwisata. Selain perkantoran, kota kami punya banyak mal, taman bermain, dan museum yang menarik untuk dikunjungi. Tidak lupa, kuliner Surabaya juga menarik untuk dicicipi dan ditelusuri.
Berbicara soal kuliner Surabaya, ada banyak makanan khas di Kota Pahlawan ini, makanan dan asal usulnya pun beragam. Namun, di antara banyak makanan itu. Ada 6 menu makanan yang sebaiknya tidak dicoba wisatawan lantaran rasanya kurang mewakili selera mayoritas orang Indonesia. Saya hanya khawatir para wisatawan merasa kecewa setelah mencobanya.
#1 Tauwa
Tauwa adalah panganan yang terbuat dari susu kedelai, agar-agar, gula, dan garam. Bahan-bahan itu direbus hingga berbentuk seperti tahu kemudian dihidangkan dengan tambahan kuah yang terbuat dari jahe, gula, dan rempah-rempah lainnya. Rasa tauwa dominan gurih, manis, dan sedikit pedas dari jahe. Di Surabaya, tauwa biasanya dimakan saat musim hujan dan dihidangkan bersama taburan kacang dan cakue.
Tauwa sangat populer di Surabaya dan kerap disebut sebagai salah satu makanan yang wajib dicoba wisatawan saat datang ke Surabaya. Sayangnya, ada banyak orang yang justru kurang suka dengan perpaduan rasa gurih dan pedas tauwa yang mirip seperti obat masuk angin.
#2 Rawon pecel
Saya kurang tahu dari mana asal mula rawon pecel, tapi panganan satu ini sangat populer di Surabaya. Penjual rawon pecel yang terkenal di Surabaya ada di Pasar Ngagel, warungnya beroperasi dari jam 7 malam sampai dini hari.
Sama seperti namanya, rawon pecel adalah campuran antara nasi dengan bumbu pecel yang ditaburi kuah rawon dan daging. Bagaimana dengan rasanya? Jujur saja, ketika pertama kali mencobanya, saya merasa kurang cocok lantaran rasanya aneh dan tekstur makanannya juga tidak pas. Oleh karena itu, saya tidak heran jika beberapa wisatawan beranggapan rawon pecel adalah jenis makanan yang tidak cocok dengan selera banyak orang.
Dibutuhkan lebih dari satu kali mencoba rawon pecel agar lidah kita merasa terbiasa dengan rasanya dan akhirnya bisa menikmatinya. Kalau ada wisatawan yang pertama kali mencoba rawon pecel langsung cocok perlu diacungi jempol, sih.
Baca halaman selanjutnya: #3 Rujak cingur …