Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

4 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Kuliah S2, Cuma Buang-buang Waktu dan Duit

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
26 Mei 2024
A A
4 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Kuliah S2, Cuma Buang-buang Waktu dan Duit Mojok.co

4 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Kuliah S2, Cuma Buang-buang Waktu dan Duit (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nyatanya, nggak semua orang cocok untuk lanjut kuliah S2.

Lanjut kuliah S2 atau magister itu dilematis. Banyak tantangan dan skeptisme yang melekat pada lulusan jenjang pendidikan tinggi ini. Di Mojok, saya juga sering membaca artikel-artikel yang menyangsingkan keberadaan lulusan S2 di dunia industri. Toh, industri nggak melihat seberapa tinggi ijazah seseorang kan? Penting punya skill dan bisa kerja. Kasarnya, industri itu butuh robot berotak lah. No offense, tapi kualifikasi itu sudah terpenuhi dari mereka yang datang dari lulusan pendidikan di bawah magister.

Kalau dibilang S2 itu overqualified, ya secara empiris memang begitu. Tapi, apakah mereka nggak dibutuhkan, ya belum tentu. Kalau kaca mata pemerintah Indonesia memandang pendidikan hanya sebagai pabrik pencetak tenaga kerja, sebenarnya cukup dengan SDM lulusan sarjana.

Sebenarnya, tidak ada yang salah ketika seseorang tetap memilih untuk melanjutkan studinya ke jenjang S2. Namun, pilihan untuk melanjutkan atau tidak perlu dipertimbangkan dengan matang. Kalau kalian salah satu orang dari tipe-tipe di bawah ini, saya sarankan lebih baik nggak usah lanjut kuliah S2 saja. 

#1 Mindset ingin mudah dan cepat dapat kerja

Orang yang memilih melanjutkan kuliah S2 dengan alasan agar mudah mendapat kerja itu ibarat orang yang mencari ikan, tapi bukannya ke laut atau sungai, malah pergi ke kolam renang. Artinya, tujuan hidup dan pemilihan strategi nggak tepat. Kasarannya, industri kita hanya butuh orang yang bisa memancing dan menangkap ikan pakai jaring, nggak butuh orang yang bisa berenang cepat, lihai menyelam, atau tahan di dalam air.

Predikat S2 apalagi yang belum memiliki pengalaman kerja, tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Mungkin kamu dianggap memiliki kemampuan analisa yang baik, tapi tidak cukup bagus untuk membuat perusahaan mereka profitable. Industri nggak butuh orang yang pintar menganalisa dan memiliki daya inovasi untuk sesuatu yang futuristis, itu sudah ada yang mengurusi. Mereka hanya butuh orang yang “yes man” untuk semua pekerjaan yang sudah disiapkan. Paham?

Lain cerita kalau hidup di negara-negara seperti Australia, Jerman, Inggris, atau negara lain yang fokusnya bukan lagi pada industri hulu. Mereka sudah masuk pada hilirisasi yang mengedepankan SDM yang unggul dalam menganalisa, meneliti, dan mengembangkan sesuatu. Kalau di Indonesia? Aah dana riset aja cuma seupil. Kerja di lembaga penelitian begitu sulit dan berdarah-darah. Posisi analis untuk sektor industri di Indonesia pun lebih banyak ditempati oleh orang asing, bukan dari Indonesia.

#2 Tidak punya tujuan, jangan lanjut kuliah S2

Memilih S2 harus punya tujuan. Apa yang akan dilakukan semasa kuliah dan ditargetkan ketika lulus mengantongi gelar magister. Sehingga orang-orang ini tahu dan mampu menyiapkan perbekalan, siap dengan risikonya, serta fokus dan tangguh dengan zona hidup yang tidak biasa setelah S2. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, lulusan S2 punya tantangan lebih dalam mencari pekerjaan.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Sangat disayangkan kalau memilih S2 hanya karena ingin terlihat keren atau mengisi waktu luang biar tidak terlihat jadi pengangguran. Ujung-ujungnya negara jadi kekurangan objek pajak karena tenaga kamu nggak diserap di sektor industri. Ya kecuali situ anak konglomerat atau presiden. Kuliah haha hihi IPK jongkok pun mungkin bisa jadi kepala daerah.

Baca halaman selanjutnya: #3 Mereka yang tidak …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2024 oleh

Tags: Kuliahkuliah s2magistersarjana
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

UAD universitas ahmad dahlan kuliah rasa pengalaman cara mendaftar kuliah di luar negeri mojok

UAD Cocok Untukmu yang Gagal Kuliah ke Luar Negeri

22 April 2020
jurusan peternakan kuliah mahasiswa derita hewan lucu alpaca mojok

Izinkan Saya Menjawab ‘Kuliah di Jurusan Peternakan’ dengan Tenang

3 Mei 2020
Ada yang Salah dengan Anggapan Lulus SMA Harus Kuliah, Lalu Kerja

Ada yang Salah dengan Anggapan Lulus SMA Harus Kuliah atau Kerja

6 Mei 2022
Jurusan Sejarah Kerap Dipandang Sebelah Mata, padahal Berjasa Menyelamatkan Ingatan Banyak Orang Mojok.co

Jurusan Sejarah Kerap Dipandang Sebelah Mata, padahal Berjasa Menyelamatkan Ingatan Banyak Orang

14 Mei 2024
ternak kambing

Susah Cari Kerja Setelah Lulus Kuliah? Jangan Ternak Lele, Ternak Kambing Aja Bosqu!

29 Oktober 2019
Membandingkan Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Jepang Terminal Mojok

Membandingkan Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Indonesia dan Jepang

11 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.