Lini masa media beberapa waktu lalu digempur dengan banyaknya potongan scene dan pendapat positif mengenai film Kukira Kau Rumah yang disutradarai oleh Umay Shahab. Film ini adalah film drama psikologis yang diadaptasi dari lagu berjudul sama milik Amigdala.
Tokoh utama dalam film Kukira Kau Rumah yaitu Niskala (Prilly), adalah seorang gadis cantik yang telah mengidap bipolar sejak SMP. Sejak awal film ini telah menyajikan scene yang cukup menarik dan membuat para penonton pasti senang sekaligus gemas melihatnya. Baru di pertengahan film, scene sedih mulai bermunculan, dan banyak adegan tidak terduga yang muncul dan membuat para penonton terkejut.
Sebagai seorang sutradara yang terbilang cukup baru dan sangat muda, Umay berhasil membuat banyak penikmat film Kukira Kau Rumah terharu. Namun, kenyataannya film ini masih banyak celah. Terutama dalam bagian alur film yang terkesan bermain aman. Pembagian mood suasana dalam film ini terkesan sangat memblok penonton. Sejak awal hingga pertengahan film, para penggemar akan melihat dan merasakan bagaimana Niskala bisa menemukan kebahagiaannya sendiri.
Bahkan para penggemar bisa merasakan perubahan sikap Niskala yang awalnya menahan diri menjadi sangat bebas dengan kekasihnya yang bernama Pram. Namun sejak awal masalah datang di pertengahan film, Niskala seakan mendapat masalah bertubi-tubi. Sehingga penyakitnya mulai kambuh dan membuat Pram kebingungan. Di scene ini kedua kekasih tersebut harus menelan kenyataan pahit bahwa hubungan mereka sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Pertengahan film hingga selesai, mood dalam film tetap tidak berubah. Sehingga Kukira Kau Rumah terkesan hanya seperti film yang dibagi dua, yaitu dari awal film hingga pertengahan scene bahagia. Sedangkan dari pertengahan hingga selesai, isi film tersebut berisi kesedihan dan kemalangan. Memang pembagiannya terkesan sangat seimbang, namun hal ini malah membuat alurnya tidak variatif dan beberapa penjelasan yang perlu namun dipilih untuk tidak dijelaskan.
Sehingga ada beberapa sebab-akibat adegan yang belum dijelaskan hingga film ini selesai. Poin yang ingin disampaikan (hal-hal keliru yang kerap terjadi, ketika menangani orang gangguan mental) bisa dengan mudah sampai ke beberapa penonton. Namun, ada beberapa point lain yang terlihat diabaikan. Sehingga sangat disayangkan jika film tersebut berakhir begitu saja tanpa ada lanjutan yang jelas.
Umay selaku sutradara memang terbilang orang baru sebagai orang di balik layar industri film Indonesia. Namun, tampaknya film Kukira Kau Rumah bisa menjadi catatan bagi Umay, agar bisa menjadi seorang sutradara yang lebih berani dan variatif dalam membuat sebuah alur.
Sedangkan film Kukira Kau Rumah tampaknya masih bisa ditolong jika ada kisah lanjutannya. Sehingga beberapa kesalahan yang telah terjadi bisa diperbaiki di film selanjutnya, itupun jika ada. Terutama beberapa poin yang memang perlu dijelaskan, agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan penggemar. Meski banyak penonton yang cukup puas dengan ending dari film tersebut, namun tampaknya memang lebih baik kisah Niskala dan Pram dilanjutkan, agar utuh sampai kepada penggemarnya.
Meski pesan yang diinginkan Umay selaku sutradara telah sampai. Namun, untuk kepentingan cerita, tampaknya saran ini bisa dipertimbangkan lebih lanjut. Sebab elemen-elemen film lainnya di Kukira Kau Rumah telah terbungkus dengan rapi. Sehingga sangat disayangkan, jika film ini berakhir kurang memuaskan hanya karena beberapa poin tidak dijelaskan sama sekali.
Semoga saran ini bisa dipertimbangkan, dan diimplementasikan dalam film selanjutnya. Yaaah, filmnya kan meledak, masak nggak dilanjut? Siapa tau kan ya.
Sumber Gambar: Instagram @officialkukirakaurumah
Penulis: M. Iqbal Mubarok
Editor: Rizky Prasetya