Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Krisis Etika di KRL Jogja Solo Relasi Stasiun Palur: Ketika Gen Z Tidak Paham Kursi Prioritas dan Berani “Melawan” Petugas

Lita Kurnia oleh Lita Kurnia
23 Januari 2024
A A
Krisis Etika di KRL Jogja Solo Relasi Stasiun Palur (Unsplash)

Krisis Etika di KRL Jogja Solo Relasi Stasiun Palur (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Entah apa yang salah dengan sikap Gen Z yang mendapatkan predikat “tech-savvy”. Ada sesuatu yang mengganjal, yang sangat ingin saya pertanyakan di sini. Apakah Gen Z ini mengalami krisis etika di tengah era digitalisasi yang segalanya serba instan? Kebetulan saya mengalami kejadian ini di KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur kira-kira seminggu yang lalu.

Bagi yang jarang naik KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur, apa yang langsung muncul di benak kalian? Apakah kalian membayangkan kondisi KRL cukup longgar dan bisa duduk dengan tenang? Tentu tidak. Kira-kira hampir mirip dengan situasi KRL di Jabodetabek. Bedanya hanya di jumlah penumpang yang lebih sedikit. 

Kala itu, saya naik dari Stasiun Brambanan (Prambanan) dan sengaja memilih 3 gerbong paling belakang sesuai rekomendasi petugas KRL. Harapan saya adalah mendapatkan kursi prioritas karena saya membawa 2 balita usia 2 dan 4 tahun. 

Sikap tak peduli di KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur

Saat naik, saya mendapati gerbong sudah cukup padat. Segerombolan anak muda, yang saya duga adalah rombongan anak-anak dari SMP di Kota Solo, tengah duduk di kursi prioritas. Mereka sibuk scrolling gadget tanpa peduli sekitar. Mereka diam saja ketika melihat saya membawa 2 balita. 

Dua sisi kursi prioritas di gerbong KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur itu penuh oleh anak SMP. Saat itu, saya melihat ada 2 orang guru yang mendampingi mereka. Kira-kira setelah hampir 1 menit lebih saya berdiri, salah satu murid SMP tersebut berkata dalam Bahasa Jawa yang artinya “Ayo, pada ngalah.”

Ya cuma begitu, kedua guru itu cuma menegur saja, tapi tidak berusaha segera mengarahkan muridnya untuk sigap menawarkan kursi pada yang berhak. Akhirnya, 2 murid laki-laki dari rombongan tersebut berdiri dan saya bisa duduk. 

Berani “melawan” petugas

Itu adalah kejadian pertama, masih ada 1 kejadian lagi yang membuat saya terheran-heran. Jadi, salah 1 dari anak laki-laki yang memberikan saya kesempatan duduk di kursi prioritas kedapatan duduk di lantai KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur oleh petugas.

Mungkin dia tetap mau duduk setelah memberikan kursi atau memang dia cukup lelah. Melihat ada penumpang KRL yang duduk di lantai, sesuai SOP yang berlaku, petugas menegur anak tersebut. Intinya, petugas meminta si anak muda itu berdiri. Namun, si anak diam saja. Saya bisa mendengar dengan jelas suara petugas KRL karena suaranya terdengar cukup keras. 

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Petugas sempat beberapa kali meminta si anak berdiri. Namun, si anak tetap diam saja. Hasilnya, petugas KRL emosi dan mengancam akan menurunkan si anak muda itu di stasiun terdekat. 

Akhirnya, si anak muda tersebut berdiri juga. Dan yang saya heran, 2 guru pendamping tidak mengambil sikap dan hanya diam. Mulai dari ketika saya berdiri membawa 2 anak hingga kejadian muridnya ditegur petugas, mereka diam saja.

Sikap anak muda yang bikin saya heran

Di sini ada 2 hal yang ingin saya soroti. Pertama, sikap anak muda di KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur yang dengan santai duduk di kursi prioritas ketika ada penumpang lain yang lebih berhak. Kedua, sikap 2 guru pendamping yang sangat pasif.

Menurut hemat saya, dalam situasi seperti ini, seharusnya 2 guru pendamping di KRL tersebut mengambil sikap sesuai tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pengawas dan pendidik. Misalnya dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya menghormati kursi prioritas. Dua guru itu sudah gagal mengajarkan etika sosial dan nilai-nilai kesopanan dalam menggunakan fasilitas umum. 

Sementara itu, dari sisi para siswa SMP, mereka seharusnya sudah mampu memahami etika menggunakan transportasi umum. Termasuk memberikan prioritas kepada yang membutuhkan. Selain itu, mereka juga seharusnya paham dengan aturan naik KRL Jogja Solo relasi Stasiun Palur di mana penumpang tidak boleh duduk di lantai.

Seluruh penumpang KRL, tak terkecuali anak-anak, seharusnya menghormati otoritas, termasuk petugas KRL. Mengikuti perintah dan aturan yang berlaku adalah wujud ketaatan dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat.

Penulis: Lita Kurnia

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA KRL Jogja Solo, dari Karanganyar ke Stasiun Tugu, Menyimpan Banyak Masalah dan Ini Bukan Pekerjaan Rumah bagi PT KAI Saja!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2024 oleh

Tags: gen zJogjaKRLKRL Jogja-SolosoloStasiun Palur
Lita Kurnia

Lita Kurnia

Scholarship hunter, graduate student and food enthusiast at the same time.

ArtikelTerkait

Salatiga Kota Persinggahan Paling Indah di Jawa Tengah (Unsplash)

Salatiga di Antara Semarang dan Solo: Kota Persinggahan yang Paling Indah di Jawa Tengah

26 Februari 2025
10 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UNS, Apa Saja Terminal Mojok

Balada Kos di Gerbang Depan UNS: Lokasi Manis, Fasilitas dan Konsumsi Tragis

3 Desember 2022
Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

24 Mei 2025
5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota

5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota

21 Oktober 2025
Hal yang Akan Terjadi Jika Karakter Pokemon Beneran Ada di Jogja terminal mojok.co

Hal yang Akan Terjadi jika Karakter Pokemon Beneran Ada di Jogja

12 Januari 2021
Tolak Demo dengan Demo Adalah Wujud Istimewanya Aspirasi yang Offside terminal mojok.co

Tolak Demo dengan Demo Adalah Wujud Istimewanya Aspirasi yang Offside

14 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.