Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kota Batu Adalah Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap walau Banyak Masalahnya

Iqbal AR oleh Iqbal AR
29 Juni 2022
A A
Kota Batu Adalah Sebaik-baiknya Kota Untuk Menetap walau Banyak Masalahnya Terminal Mojok

Kota Batu Adalah Sebaik-baiknya Kota Untuk Menetap walau Banyak Masalahnya (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu, saya membaca tulisan Nurul Fauziah yang berjudul Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap di Terminal Mojok. Setelah membaca keseluruhan isi tulisan, saya jelas tidak mau kalah. Saya merasa bahwa saya harus menuliskan hal serupa tentang kota tempat saya tinggal, Kota Batu. Iya, kota kecil seperti surga di kaki gunung, kota kecil yang serba ada, kota kecil yang nyaman untuk ditinggali.

Banyak orang yang sering salah dan menganggap Kota Batu masih bagian dari Malang. Tidak, Kota Batu sudah menjadi kota sendiri sejak tahun 2001 setelah sebelumnya merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Malang. Meskipun secara wilayah masih jadi bagian dari Malang Raya bersama Kota Malang dan Kabupaten Malang. Sejak menjadi kota sendiri, Kota Batu bertransformasi menjadi kota yang sangat mentereng, terutama dalam segi pariwisata. Tak salah jika julukan “Kota Wisata” melekat hingga saat ini.

Mengapa saya bilang bahwa Kota Batu adalah sebaik-baiknya kota untuk menetap? Ya karena berbagai macam aspek sangat mendukung bagi siapa pun yang ingin menetap di sini. Selain banyak destinasi wisata, Kota Batu adalah kota yang nyaman, baik dari segi cuaca, masyarakatnya, hingga dinamika kehidupan di dalamnya. Ibarat surga lah, meskipun masih banyak masalahnya.

#1 Udaranya sejuk, sumber airnya melimpah

Kalau hidup jadi anak orang kaya adalah sebuah privilese, maka hidup di daerah dengan udara sejuk dan sumber air melimpah juga merupakan privilese. Itulah yang saya dan orang-orang Batu rasakan.

Kami tidak pernah merasa relate dengan orang-orang Jakarta yang selalu mengeluh soal udara panas dan tidak bersih, atau obrolan soal air yang langka. Di sini, udara sejuk dan air melimpah sudah pasti ada setiap harinya.

Akan tetapi, ketidakberesan penguasa mengurus tata kota di sini akhirnya menimbulkan satu per satu masalah. Misalnya, ruang terbuka hijau sudah perlahan berkurang dan ini membuat Kota Batu kadang kala terasa panas dan tidak sesejuk dulu. Lalu, banyaknya bangunan baru yang diberi izin untuk berdiri—biasanya hotel-hotel atau tempat wisata baru—mematikan titik-titik sumber air membuat satu per satu tumber air di sini berkurang dan mati. Semoga saja beberapa puluh tahun ke depan, kota ini tidak semakin panas dan tidak kekurangan air bersih.

#2 Kotanya maju

Harus diakui bahwa perkembangan Kota Batu yang pesat dalam 15 tahun terakhir merupakan andil dari wali kota yang pernah memerintah waktu itu. Berbagai macam gagasan guna menjadikan Kota Batu sebagai kota yang maju, termasuk menjadikannya sebagai destinasi pariwisata nomor satu, sukses dijalankan. Tak hanya itu, berbagai macam kemudahan birokrasi juga terjadi di era wali kota tersebut. Yah, walaupun blio yang pernah berjasa tersebut kini sedang jadi tersangka kasus korupsi, sih. Setidaknya, suka atau tidak, blio sempat berjasa lah untuk majunya kota ini.

Masalahnya sekarang, Kota Batu dikuasai oleh sebuah dinasti politik. Wali kota Batu saat ini merupakan istri dari wali kota sebelumnya yang korupsi tersebut. Bahkan di Pilkada mendatang, kemungkinan besar wali kota sekarang akan mencalonkan dirinya lagi. Bahkan beberapa anggota keluarga dari wali kota saat ini juga perlahan turun tangan dalam dunia politik. Sebuah sinyal yang kurang baik, sih, tapi banyak warga yang tidak peduli, kok. Ya sudah, yang penting sudah saya ingatkan akan bahaya dinasti politik. Waspadalah.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

#3 Biaya hidupnya murah

Sama seperti Jogja atau Malang, biaya hidup di Kota Batu tergolong murah. Mulai dari harga makanan hingga kebutuhan primer atau sekunder lainnya harganya cukup terjangkau. Harga makanan misalnya, dengan uang Rp10 ribu sampai Rp12 ribu saja, kita sudah bisa makan enak dan kenyang di sini. Tinggal pintar-pintarnya kita memilih makanan saja. Mirip dengan Malang dan Jogja yang kulinernya murah juga, kan? Apalagi UMR di Kota Batu masih di atas UMR Jogja, lho.

Namun, biaya hidup yang murah ini sepertinya kurang sebanding dengan kesejahteraan masyarakatnya, terutama para petani buah dan sayur. Banyak keluhan dari petani buah dan sayur soal harga komoditas buah dan sayur yang turun, serta minimnya perhatian pemerintah kepada mereka.

Selain tiga alasan utama di atas, alasan lain kenapa Kota Batu adalah sebaik-baiknya kota untuk menetap adalah karena banyak sekolah di sini yang bagus. Kalau pengin lanjut kuliah, ya tinggal ke Malang saja, banyak kampus bagus juga di sana, toh jarak dari Batu ke Malang tidak terlalu jauh.

Perkara hidup selow pun tenang saja. Kota Batu jelas lebih selow dibanding Solo atau kota-kota lain. Namanya hidup di kaki gunung kalau tidak selow ya malah ditertawakan orang. Mana ada tuh yang namanya grusak-grusuk atau misuh-misuh di jalanan sini, kecuali saat weekend karena pasti macet dan pemerintah daerah belum menemukan solusi kemacetan di sini saat weekend tiba.

Percayalah, walau banyak masalahnya, Kota Batu adalah sebaik-baiknya kota untuk menetap. Silakan buktikan sendiri kalau tidak percaya. Jadi, kapan kita bisa menetap bersama menjalani hari demi hari di sini? Eh.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Dilema Jadi Orang Kota Batu yang Dikira Masih Bagian dari Malang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2022 oleh

Tags: jawa timurKota BatuMalang Rayamenetap
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

sendi 3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang terminal mojok

3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang

19 Juli 2021
Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi (Pexels)

Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi

17 Maret 2025
Stasiun Malang, Stasiun Termegah Se-Malang Raya yang Nggak Lebih Baik dari Stasiun Surabaya Gubeng Mojok.co

Stasiun Malang, Stasiun Termegah Se-Malang Raya yang Kalah Jauh Dibanding Stasiun Surabaya Gubeng

20 Februari 2024
Jalan Terusan Ambarawa Malang, Jalanan Penuh Masalah yang Paling Sering Dilewati Mahasiswa UM

Jalan Terusan Ambarawa Malang, Jalanan Penuh Masalah yang Paling Sering Dilewati Mahasiswa UM

15 Januari 2024
5 Tempat Wisata di Kota Batu yang Patut Diwaspadai

5 Tempat Wisata di Kota Batu yang Patut Diwaspadai

18 November 2023
Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

13 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.