Kata Siapa Kos Tahunan Bikin Menderita? Nyatanya Nggak Seburuk Itu, kok, Asal Survei dengan Benar

Kata Siapa Kos Tahunan Bikin Menderita? Nyatanya Nggak Seburuk Itu, kok, Asal Survei dengan Benar

Kata Siapa Kos Tahunan Bikin Menderita? Nyatanya Nggak Seburuk Itu, kok, Asal Survei dengan Benar (Unsplash.com)

Ada artikel menarik dari Mas Diaz Robigo tentang kekurangan kos tahunan yang tayang beberapa hari lalu di Terminal Mojok. Artikel tersebut khususnya ditujukan kepada calon mahasiswa baru yang masih minim informasi tentang tempat tinggal barunya supaya nggak gegabah memilih kos-kosan. Anjuran Mas Diaz pada artikel tersebut memang ada benarnya.

Akan tetapi menurut saya, kos tahunan nggak seburuk itu juga. Syaratnya, kita memang harus melakukan survei sebanyak-banyaknya tentang calon kos incaran. Dari fasilitasnya, jarak ke kampus, kemudahan akses lokasi, aturan, dan sebagainya. Kos tahunan justru bisa saja menguntungkan bagi orang-orang yang mendambakan kepraktisan.

Kos tahunan memberikan jaminan kondisi keuangan yang lebih stabil

Membayar kos tahunan memang terasa berat di awal. Nominal yang dibayarkan di muka kesannya sangat besar jika dibandingkan membayar kos bulanan. Namun setelah itu, kita bisa menjalani hari-hari dengan lebih tenang. Kita nggak perlu lagi memikirkan uang sewa kos sampai setahun ke depan. Umumnya jika dihitung-hitung pun, biaya sewa kos tahunan akan cenderung lebih hemat dibanding kos bulanan.

Cukup melegakan kalau nggak ada teror dari pemilik kos yang menagih uang sewa kos-kosan setiap bulan. Mengingat bujet untuk bayar kos merupakan pengeluaran yang paling besar untuk anak rantau. Dan waktu satu bulan bisa jadi berlalu begitu cepat tanpa terasa.

Punya kepastian tempat tinggal selama satu tahun

Lantaran sudah membayar sewa kos selama setahun, berarti pemilik kos nggak akan bisa mengusir kita dengan semena-mena sampai jatuh tempo setahun ke depan. Penggusuran paksa ini cukup rentan terjadi di kos-kosan bulanan, apalagi jika pemilik kosnya memang minim belas kasihan. Biasanya menimpa para penghuni yang punya riwayat cenderung suka telat bayar sewa, entah dengan alasan apa pun.

Saat ada calon penghuni baru yang berani menawarkan harga sewa lebih tinggi, maka penghuni lama (yang dianggap problematik oleh pemilik kos) akan jadi sasaran empuk penggusuran. Dan percayalah, dikeluarkan mendadak bukanlah hal yang menyenangkan karena mencari tempat tinggal baru nggak semudah itu.

Hal semacam itu rasa-rasanya sulit terjadi di kos tahunan. Selama kita nggak membuat kesalahan yang fatal, rasanya pemilik kos sulit untuk mengeluarkan penghuni kos secara sepihak. Minimal akan ada peringatan beberapa kali terlebih dahulu sebelum pemilik kos mengeluarkan anak kos yang melanggar tata tertib.

Nggak perlu pusing mikirin pindahan kalau ambil kos tahunan

Kalau kalian sudah menemukan tempat kos yang lingkungannya nyaman, lokasinya strategis, pemiliknya baik, fasilitasnya memadai, dan harganya cocok, rasa-rasanya kalian akan malas untuk pindah-pindah tempat lagi, kan? Terlebih jika selama di perantauan kalian sudah memiliki banyak barang-barang pribadi. Pindah kos akan menjadi perkara yang memusingkan.

Membayangkan membawa perabotan berat seperti kasur, meja belajar, dan buku-buku yang jumlahnya banyak saja sudah bikin spaneng. Belum lagi untuk pindahan membutuhkan biaya dan tenaga yang nggak sedikit. Bahkan minimal kita harus melelang barang untuk mengurangi beban pindahan, yang belum tentu bisa laku dengan cepat.

Oleh sebab itu kos tahunan akan sangat cocok bagi orang-orang yang nggak suka berpindah tempat. Cukup pindahan sekali di akhir masa kuliah. Lebih praktis, kan?

Peluang memiliki keluarga baru

Jika cukup beruntung menemukan kos tahunan yang penghuninya baik dan lingkungannya menyenangkan, bukan nggak mungkin kalian akan memperoleh saudara baru di tempat rantau. Ikatan persaudaraan antarpenghuni maupun terhadap pemilik kos akan terjalin lebih kuat karena tinggal bersama orang yang sama dalam waktu lama. Bahkan bisa juga akrab dengan penjual barang dan jasa di sekitar kos-kosan.

Misalnya saja pemilik kos yang saya tempati sesekali berbagi makanan ke anak-anak kosnya. Bahkan bisa menjadi teman ngobrol yang cukup asyik dan gampang dimintai bantuan jika ada kerusakan barang. Terkadang juga masih ada kemurahan hati berupa diskon harga.

Memang memilih kos tahunan yang cocok butuh usaha yang lebih besar. Saran saya, survei dulu sebanyak-banyaknya sebelum memilih untuk menempati kos tahunan. Atau, bisa juga dengan mencari testimoni selengkap-lengkapnya dari kerabat yang lebih dulu merantau.

Kos tahunan mungkin kurang cocok untuk mahasiswa tingkat akhir yang punya banyak waktu untuk pulang atau harus magang ke luar kota. Namun layak dicoba untuk mahasiswa aktif yang jadwal kuliahnya sedang pada-padatnya.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Dear Maba, Jangan Langsung Sewa Kos Tahunan Kalau Nggak Mau Menderita kayak Saya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version