Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
23 April 2022
A A
Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan Terminal Mojok

Kopi Tahlil, Kopi Unik Khas Pekalongan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Kopi Tahlil” mungkin adalah jenis kopi yang baru kamu dengar. Banyak orang yang saya temui, terutama yang bukan dari Pekalongan mengakui hal itu, sih. Bahkan di antara mereka terang-terangan bertanya, “Kopi tahlil apaan, sih? Apakah kopinya bisa membaca doa seperti ustaz di RW 5? Atau kopinya itu bisa lantang bertakbir seperti efpei?” Jelas bukan begitu, Saudara-saudara.

Mungkin beberapa orang sebenarnya pernah mencicipi kopi tahlil. Nggak perlu jauh-jauh ke Pekalongan, mungkin di daerah asal kalian ada kopi seperti ini namun dengan nama berbeda. Iya, kopi tahlil sederhananya adalah kopi yang dicampur dengan rempah. Entah kopinya robusta, arabika, excelsa, dkk. kalau dicampur rempah jadinya kopi rempah.

Namun, bisa jadi yang membedakan kopi tahlil dari Pekalongan dengan kopi rempah di kota lain adalah racikannya. Umumnya, rempah-rempah yang ada di kopi tahlil Pekalongan terdiri dari kapulaga, jahe, sereh, pala, dsb. Untuk sejarahnya sendiri kopi tahlil khas Pekalongan juga punya cerita unik.

Apa pun biji kopinya bisa dijadikan kopi tahlil (Shutterstock.com)

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan ngobrol dengan salah seorang pengusaha kopi di Kota Pekalongan bernama Rizky. Blio adalah owner dari Tjanting Coffee, sebuah brand kopi khas Pekalongan. Saya ngobrol banyak dengan blio soal perkembangan kopi di Pekalongan, termasuk soal kopi tahlil. Menurut Rizky, kopi tahlil aslinya berasal dari orang Arab. Rizky, yang juga berjualan kopi tahlil instan, mempelajari racikan rempahnya dari warisan orang Arab.

Bagi warga Pekalongan kayak saya, tentu sudah paham kalau Pekalongan juga diisi warga pendatang. Selain orang-orang keturunan Tiongkok, ada juga orang-orang keturunan Arab di sini. Makanya di Kota Pekalongan ada yang namanya pekojan.

Ceritanya, orang-orang keturunan Arab ini kalau mau mengadakan acara, misalnya pengajian, pasti minuman yang disajikan untuk para tamu adalah kopi dicampur rempah. Makanya kopi rempah di Pekalongan juga disebut sebagai “kopi tahlil”.

Karena sering disajikan saat acara tahlilan, maka dinamakan kopi tahlil (hkhtt hj/Shutterstock.com)

Saya pun berkesempatan mencicipi kopi tahlil buatan Rizky. Ketika menyeruputnya, sungguh kopi ini punya rasa yang nikmatnya setengah mati. Semua rempah yang diseduh bersamaan dengan kopi mulai dari kapulaga, jahe, pala, terasa di lidah saya. Cita rasa kopinya pun nggak hilang, tetap terasa dan nendang banget.

Di sela-sela menikmati kopi yang enak itu Rizky bercerita bahwa kopi tahlil seduhan orang Arab dan Jawa berbeda. Kalau seduhan orang Arab biasanya rasa kapulaganya lebih kuat, sementara kalau seduhan orang Jawa rasa jahe dan serehnya yang lebih nendang.

Baca Juga:

Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

Beruntungnya, selain yang diracik langsung, saya juga berkesempatan mencicipi kopi tahlil versi instan. Kalau versi instan ini bisa kamu beli via online, namun untuk rasa agak sedikit berbeda dengan kopi tahlil racikan langsung. Kopi tahlil instan punya rasa kopi yang lebih kuat dan rasa rempah-rempah yang agak tipis. Ketika saya tanyakan soal perbedaan rasa ini, ternyata kata Rizky kopi tahlil instan komposisi kopinya memang lebih besar ketimbang rempah-rempahnya.

Rempah-rempah (Shutterstock.com)

Oleh karena itu, bagi penikmat kopi tahlil yang lebih suka rasa rempah kuat seperti saya, mungkin nggak begitu menyukai versi instannya. Namun, bagi yang kurang suka rasa rempah-rempah, kopi tahlil instan boleh dicoba.

Lain lagi ceritanya kalau kamu datang langsung ke Pekalongan. Di sini ada banyak kedai kopi tahlil meski jumlahnya tak sebanyak kedai kopi perlente. Namun, ada satu yang termasyhur bagi warga Kota Pekalongan, yakni kopi tahlil di depan Gedung Pertemuan PPIP Pekalongan. Lantaran letaknya ini orang Pekalongan sering menyebutnya “Kopi Tahlil PPIP”. Siapa pun yang datang ke Pekalongan dan ingin mencicipi kopi tahlil pasti diarahkan ke sana. Hehehe. Soal harga, Kopi Tahlil PPIP dibanderol hanya 5 ribu rupiah, itu sudah dengan susu, lho.

Selain Kopi Tahlil PPIP, kamu juga bisa mencicipi kopi tahlil di Kedai Lenggah Ok Pekalongan. Lokasinya berada di Kampung Batik Kauman atau di belakang Masjid Jami’ Pekalongan. Omong-omong, Lenggah Ok ini tempat jualannya Mas Rizky yang tadi saya ceritakan, lho. Kalian bisa ke sana untuk mencicipi kopi tahlil yang autentik langsung dari tangan blio. Jadi, kapan nih mau mampir ke Pekalongan?

Penulis: Muhammad Arsyad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kopi Kalosi Enrekang: Tak Sepopuler Kopi Toraja, tapi Rasa Tak Kalah Nikmat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2022 oleh

Tags: kopi tahlilLapak Terminalpekalonganumkm
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Repotnya Orang Paninggaran Pekalongan di Perantauan karena Kerap Disalahpahami Orang-orang yang Nggak Paham Geografi

Repotnya Orang Paninggaran Pekalongan di Perantauan karena Kerap Disalahpahami Orang-orang yang Nggak Paham Geografi

15 Februari 2024
7 Rekomendasi Sambal Kemasan dengan Rasa Nikmat dan Harga Hemat Terminal Mojok.co

7 Rekomendasi Sambal Kemasan dengan Rasa Nikmat dan Harga Hemat

27 April 2022

Pasar Malam Sekaten di Alun-alun Dilarang, tapi Dibuka di Mal? Jogja Memang Istimewa!

15 Oktober 2021
4 Rekomendasi Facial Wash Lokal, Semuanya Ada di Shopee!

4 Rekomendasi Facial Wash Lokal, Semuanya Ada di Shopee!

5 April 2022
Pedagang Pasar Tanah Abang Bukannya Tidak Bisa Jualan Online, TikTok Shop yang Kelewat Batas Mojok.co

Pedagang Pasar Tanah Abang Bukannya Tidak Bisa Jualan Online, tapi TikTok Shop yang Memang Kelewat Batas

24 Oktober 2023
Melarang Indomaret dan Alfamart Tidak Lantas Bikin UMKM Sumatera Barat Sejahtera

Melarang Indomaret dan Alfamart Tidak Lantas Bikin UMKM Sumatera Barat Sejahtera

28 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.