Kopi Calf yang sangat populer di TikTok akhirnya membuka gerai pertamanya di Surabaya. Baru buka kurang dari satu bulan, gerai kopi Calf di Jalan Embong Kaliasin Surabaya selalu dipadati pengunjung. Sebagai orang yang suka minum kopi, saya pun tak ingin ketinggalan mencoba kopi yang katanya ramah lambung ini.
Meskipun identik dengan konsep kedai kopi grab and go, gerai kopi Calf di Surabaya tampil berbeda dengan menyediakan menu makanan berat dan tempat yang luas. Jadi, tempatnya cocok buat nugas atau sekadar nongkrong bareng teman.
Tampilan gerai yang premium membuat harga minumannya sedikit lebih mahal bila dibandingkan dengan kota lainnya. Jika di kota lain harga kopi Calf Premium kemasan cup plastik adalah Rp18ribu, di Surabaya harganya Rp20 ribu, atau selisih Rp2 ribu.
Daftar Isi
Kopi Calf di Surabaya tempatnya bagus, tapi banyak lalat
Mengusung konsep industrial, interior kopi Calf di Surabaya cukup menarik. Kombinasi warna putih dan biru membuat pengunjung mudah mencari lokasinya karena mencolok. Sayangnya, tampilan yang menarik belum diimbangi dengan kebersihan yang baik karena ada banyak lalat yang menempel di atas meja.
Meskipun bisa diusir, gerombolan lalat tersebut cukup mengganggu dan merusak selera makan saya. Meja baristanya juga berantakan sehingga menimbulkan kesan kacau dan semrawut. Selain itu, waktu tunggunya juga sangat lama, lebih dari 30 menit. Tapi saya masih maklum, sih, mungkin karena baru buka dan langsung diserbu pengunjung sehingga para pekerjanya belum bisa beradaptasi dengan baik.
Harga standar, rasa minumannya creamy
Banyak orang mengatakan salah satu kelebihan kopi Calf adalah harganya murah dan rasanya enak. Kalau bicara harga relatif, ya. Tapi kalau dibandingkan dengan kedai kopi sejenis seperti Tomoro Coffee ya harganya sama saja, sama-sama Rp20 ribu untuk menu kopi paling murahnya. Bahkan menurut saya, harga kopi Calf lebih mahal karena saya harus bayar parkir Rp5 ribu, sementara kalau membeli kopi Tuku dan Tomoro parkirnya gratis.
Kopi Calf memiliki banyak variasi minuman kopi, ada Calf Premium, Calf Smooth, Calf Brew Malt, Liquid Jefferson, Caramel Macchiato, Cappucino, hingga Daily Rum. Di antara banyaknya minuman tersebut yang best seller adalah Calf Premium.
Saya dan teman memesan tiga minuman, yaitu Calf Premium, Calf Smooth, Daily Rum, dan satu makanan Chicken Rice Mushroom. Untuk Calf Premium rasanya mirip kopi susunya Tuku, tapi sedikit lebih ringan. Sementara untuk yang Calf Smooth rasanya jauh lebih manis dan ringan ketimbang varian yang Calf Premium.
Saya sempat bertanya dalam satu cup Calf Smooth berapa shot espresso. Katanya hanya ¾ shot. Oleh karena itulah, rasa kopi Calf sangat ringan. Ini mah namanya bukan kopi lagi, tapi susu diberi toping espresso.
Meskipun bukan termasuk selera saya—karena saya suka kopi yang pahit—sepertinya saya tahu kenapa banyak orang yang suka dengan kopi Calf terutama yang Calf Premium. Selain rasa kopinya cukup terasa bila dibandingkan yang Smooth, aroma kopinya pun cukup kuat. Rasa susunya creamy dan gurih dengan tekstur minuman yang kental.
Dengan tekstur minuman yang kental, saat es batunya mencair, rasa minumannya nggak langsung hambar. Hal tersebut membuat kesan kopi Calf ini premium atau lebih enak dibandingkan gerai kopi lain yang selevel. Selain itu, dengan tekstur yang creamy dan kental, banyak orang yang membeli Calf Premiuam satu cup kemasan can (kaleng), lalu minta dua es batu dipisah agar bisa dibuat dua minuman.
Kopi Calf cocok buat yang suka minum kopi tapi nggak suka kopi pahit
Lantaran takaran espressonya sedikit, banyak orang beranggapan kopi Calf ramah lambung. Kalau menurut saya, kopi Calf ramah lambung bukan karena jenis kopinya istimewa, sih, tapi karena jumlah kafeinnya sedikit makanya lebih mudah diterima lambung.
Bagi kamu yang suka minum kopi, tapi kurang suka rasa kopi yang pahit, kopi Calf ini diciptakan untuk orang-orang seperti kamu. Memang ada ya orang yang suka kopi, tapi nggak suka kopi pahit? Banyak, Gaes. Sejak sering membeli Brave Latte Tomoro, saya sering bertemu pelanggan yang order kopi susu, tapi kopinya dikurangi. Aneh, tapi nyata.
Dari tiga kopi yang saya coba di Calf (Premium, Smooth, dan Daily Rum), saya justru terkesan dengan rasa kopi Daily Rum-nya. Selain haragnya murah Rp25 ribu, tapi rasanya mirip kopi rumnya Fore. Kopi dengan campuran rum biasanya bau fermentasinya agak menyengat, kan? Tapi Daily Rum Calf nggak demikian. Minuman ini ramah ditenggorokan dan hidung. Bagi yang suka minum kopi dengan rasa ada kecut asamnya, silakan mencoba Daily Rum-nya Calf.
Rasa makanan biasa, tampilannya yang nggak biasa
Saya memesan menu makanan Chicken Mushroom untuk menemani acara ngopi. Rasanya gurih dan sedikit manis. Sebenarnya saya cukup menikmati makanan di gerai kopi Calf Surabaya karena saya menghabiskannya tanpa sisa. Hanya saja saya kecewa dengan tampilannya yang sangat nggak biasa.
Jadi begini, lho, Calf Surabaya kan menggunakan konsep signature atau premium, mbok makanannya minimal dikasih garnish daun selada atau apa gitu supaya nggak kelihatan pucat dan bikin orang malas makan. Bukannya apa-apa ya, tapi tampilan Chicken Mushroom-nya mirip makanan anak kos di akhir bulan, puyeh dan melas banget.
Mosok di piring hanya ada nasi, ayam kecil lima potong, dan taburan saus mushroom, Rek. Nggak ada daun selada atau apa gitu. Kesannya seperti menu anak kos-kosan di akhir bulan, lho. Tapi ya sudah, anggap saja jualan mereka yang utama memang kopinya, jadi mungkin soal makanan kita nggak perlu berharap banyak.
Intinya sih kalau kalian pengin minum kopi tapi nggak suka kopi yang terlalu pahit, kalian bisa mampir ke kopi Calf, Rek. Kebetulan mereka lagi gencar-gencarnya buka cabang di luar Jadetabek. Kalau kalian udah cobain kopinya, jangan lupa komentar gimana rasanya, ya.
Penulis: Tiara uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.