Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kopi Arabika, Jenis Kopi Terenak yang Cocok dengan Segala Jenis Merek Rokok

Thoha Abil Qasim oleh Thoha Abil Qasim
17 Oktober 2025
A A
Kopi Arabika, Jenis Kopi Terenak yang Cocok dengan Segala Jenis Merek Rokok

Kopi Arabika, Jenis Kopi Terenak yang Cocok dengan Segala Jenis Merek Rokok

Share on FacebookShare on Twitter

Saya kenal macam-macam jenis kopi sejak mondok. Teman saya dari daerah pegunungan seperti di Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Lombok, sampai Lampung sering bawa kopi ke pondok.  Nah dari sekian banyak jenis kopi yang saya minum itu hanya satu yang melekat di hati saya. Kopi arabika, kopi yang dibawa teman saya yang dari Situbondo, Sulawesi sama anak Bondowoso yang ketiganya sama-sama memiliki kebunnya.

Kopi arabika, menurut saya cukup unik rasanya, dengan rasa yang asam disertai flory dan fruity, Arabika cocok banget sama saya.

Saya menyeduh kopi tidak menggunakan alat macam-macam sampai pake alat V60, penyaring serbuk atau semacamnya. Cukup panasin air, langsung tuang ke gelas. Saya juga nggak tahu persis ukuran takarannya. Yang pasti setiap kali buat selalu pas buat saya.

Menurut saya, kopi arabika, adalah kopi terenak. Dan ini alasannya.

Rasanya tidak terlalu pahit hingga melekat di lidah

Pahitnya arabika itu lembut, tidak kasar seperti kopi robusta. Itu karena kadar kafeinnya memang lebih rendah dibanding robusta. Kalau katanya data dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, kandungan kafein arabika rata-rata cuma 0,8-1,4%, sedangkan robusta bisa 1,7-4%.

Nah yang paling bikin saya tambah suka itu, karena arabika bikin rokok jadi lebih enak. Rasa Arabika halus, tapi rasanya tetap tebal di lidah. Jadi dia netral, bagi saya yang gonta-ganti merek rokok.

Saya minum arabika, baik yang pake gula atau yang tidak sudah pernah. Dari yang kental sampai yang encer, pernah. Dan dari yang panas hingga sudah sampai 3 hari, saya sering juga minum. Efeknya tidak membuat saya merasa kecewa. Rasanya tetap masuk buat saya.

Pun ketika saya mencoba beans arabika yang lain, tetap cocok. Mau Gayo, Toraja, Kintamani, saya pernah coba semua, cocok semua.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Kopi arabika cocok dengan mereka rokok apa pun 

Saya orang yang nggak punya satu merek rokok yang tetap. Nah, inilah yang bikin saya suka banget sama kopi arabika: rokok apa pun, tetap cocok dengan kopi jenis ini. Kombinasi arabika dengan Djarum Super, Gudang Garam Surya, Dji Sam Soe, Gajah Baru, Sampoerna, sampai rokok lintingan tembakau Madura, sudah pernah saya coba. Semua cocok.

Saya tidak ahli kafein, intinya arabika bisa mengimbangi rokok apa pun. Kalau robusta terlalu kuat bagi saya. Kadang melekat lama di tenggorokan. Hebatnya Arabika membuat bau asap rokok tambah aromatik.

Selain cocok dengan rokok apa saja, arabika amat fleksibel. Dia tidak harus diminum di kafe mahal. Tidak harus pakai alat canggih juga untuk bikin kopi yang enak.

Soal harga, masih masuk akal

Orang kadang mikir kopi arabika itu mahal. Padahal kalau tahu tempatnya, nggak juga. Di beberapa toko kopi lokal, satu kilo arabika lokal bisa didapat di kisaran Rp120–150 ribu. Kalau diseduh sendiri, satu gelas cuma butuh 10 gram. Artinya, satu kilo bisa jadi 100 gelas. Hitung sendiri, jatuhnya malah lebih murah dari beli kopi sachet tiap hari.

Selain itu, banyak petani lokal sekarang sudah mulai jual arabika hasil olahan sendiri. Kualitasnya bagus, dan kita ikut bantu ekonomi daerah. Arabika dari Bondowoso, misalnya, sudah masuk kategori specialty coffee di ajang internasional. Jadi, bukan cuma enak, tapi juga punya nilai ekonomi nyata. Teman saya kalau kiriman pasti tidak luput ada kopi arabikanya, yang disangar sendiri di rumahnya.

Jadi, itulah alasan kenapa saya pilih kopi arabika. Jawabannya sederhana karena kopi ini nyambung banget sama saya. Bahkan dengan rokok merek mana pun yang pernah saya coba, kopi arabika tetap cocok. Ya karena memang rasanya itu yang unik secara intrinsik bagi saya.

Penulis: Thoha Abil Qasim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Oktober 2025 oleh

Tags: kopi arabikakopi robustavarietas arabika
Thoha Abil Qasim

Thoha Abil Qasim

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.