Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Konten YouTube Crazy Rich Surabayans Mengajari Kita buat Sawang-Sinawang

Aly Reza oleh Aly Reza
27 November 2020
A A
Konten YouTube Crazy Rich Surabayans Mengajari Kita buat Sawang-Sinawang terminal mojok.co

Konten YouTube Crazy Rich Surabayans Mengajari Kita buat Sawang-Sinawang terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini saya suka membayangkan, seandainya saya jadi Raffi Ahmad, Ruben Onsu, Atta Halilintar, atau misalnya saja saya berada di posisi Baim Wong, kayaknya saya bakal menutup program-program prank-giveaway saya, deh.

Alasan saya jelas, malu banget, Cuy! Soalnya—mengutip pepatah dari Dono Pradana (talent MLI)—di atas langit ternyata masih ada Melvin dan kokoh-kokoh Crazy Rich Surabaya yang lain.

Sekarang ini, siapa coba yang nggak kenal sama Crazy Rich Surabaya? Itu loh, kumpulan kokoh-kokoh tajir melintir asal Surabaya yang sempet viral karena aksi bagi-bagi duit jutaan rupiah di awal-awal pandemi kemarin. Apalagi sama Koh Steven Ndut, Melvin Tenggara, dan Stanley, pastinya sudah sangat akrab dengan nama dan wajah mereka.

Nama Crazy Rich Surabaya mulai melambung ketika mereka diajak collabs untuk konten Bondo Wani MLI yang digawangi oleh Dono Pradana. Dalam konten bertajuk, “Ini Bisnis yang Bikin Kaya Crazy Rich Surabaya” itu, ada hal-hal unik yang bikin Crazy Rich Surabaya jadi seeksis hari ini.

Kayak misalnya pas momen ketika Koh Steven Ndut mengaku nggak tahu dan nggak pernah makan Sukro. Atau Melvin yang semasa kuliah, kalau gabut plesirnya langsung lintas negara. Ditambah lagi dengan pernyataan kokoh-kokoh lain yang nggak pernah makan pentol atau cilok yang digigit lewat ujung bawah plastiknya. Buat menggambarkan betapa tajir melintirnya para Crazy Rich Surabaya ini.

Lantaran video tersebut masuk trending, Koh Steven Ndut langsung bikin konten tandingan lewat akun YouTube Crazy Rich Surabayans yang isinya adalah mukbang Sukro se-minimarket sama borong pentol di pinggir-pinggir jalan. Dari sini, atensi publik ternyata cukup positif. Maka berlanjutlah Koh Steven Ndut bikin konten-konten seputar kehidupan para Crazy Rich Surabaya yang babar blas nggak masuk akal.

Coba bayangin, isi kontennya rata-rata jur-juran isi dompet. Party dengan budget ratusan juta rupiah. Shoping dengan total biaya miliaran rupiah. Bahkan cuma urusan makan itu loh, sampai harus menghabiskan uang puluhan juta, Rek. Jiwa miskin kita bener-bener akan meronta-ronta kalau nonton konten-konten di YouTube mereka.

Namun, saya melihat satu fakta yang sangat menarik. Dari sekian konten hedon tersebut, hampir nggak ada komentar-komentar minor dari netizen. Yang ada malah banyak yang support, doain biar para kokoh selalu sehat, sama komentar-komentar lucu meratapi kemiskinan diri sendiri.

Baca Juga:

7 Rekomendasi Channel YouTube untuk Belajar Materi SKD CPNS secara Gratis

Bayar UKT Mahal, tapi Dosen Nyuruh Mahasiswa Belajar dari YouTube, Logikanya di Mana sih?

Nah, coba bandingkan dengan konten-konten serupa dari kalangan para artis yang saya singgung sebelumnya. Rata-rata netizen pasti pada menghujat dan nggak respek babar blas. Banyak yang bilang konten-konten mereka itu sampah lah, pamer lah, nggak mutu lah, dan lain-lain. Kalau ada yang komentar positif pun itu bisa dihitung jari.

Termasuk saya sendiri, sumpah, enek banget kalau nonton konten-konten pamer hartanya Raffi Ahmad, Baim Wong, atau Atta Halilintar. Terlepas dari niat mereka yang sebenernya baik, sih, buat berbagi dengan sesama.

Wah, wah, wah, kok bisa gitu, ya? Padahal dua konten ini tendensinya sama, loh. Sama-sama memperlihatkan kekayaan.

Soalnya gini, Rek, gimmick-gimmick dalam konten para artis itu keterlaluan banget tahu nggak? Maksudnya, apa urgenisnya coba ngasih duit ke orang tapi harus pakai cara di-prank lebih dulu? Terus apa faedahnya coba ngasih amplop tapi dengan mendramatisir kehidupan orang-orang pinggiran? Eksploitasi kehidupan orang-orang pinggiran kayak gini nih yang bikin netizen—termasuk saya sendiri—jijik sama konten-konten mereka.

Kalau mau ngasih ya tinggal ngasih saja, Bro. Nggak usah prank atau gimmick-gimmick segala. Asli, pasti malu banget jadi si korban. Seneng sih dapet duit. Namun, isinya nggak sebanding dengan rasa malu gara-gara di-prank dulu. Mana masuk TV pula.

Emang, kalau nggak pakai gimmick, rating nggak naik, ya? Eits, jangan salah. Itu buktinya Crazy Rich Surabayans dapet atensi besar dari publik. Bahkan tanpa eksploitasi kemiskinan orang lain. Ditambah lagi, pembawaan para kokoh di dalamnya bener-bener humble dan bersahabat banget. Kalau nggak gitu, nggak mungkin dong Dono Pradana dan Firza Valaza bisa masuk dalam circle mereka. Iya, to?

Kehadiran channel YouTube Crazy Rich Surabayans ini seperti memberi counter terhadap konten-konten prank sampah dan konten sok hedon yang sudah ada. Koh Steven Ndut, dkk seolah pengin menegaskan ke semua orang agar hidup sawang-sinawang. Jangan pernah ngerasa “paling”, karena di atas langit masih ada Melvin. Apalagi setelah viralnya video selebgram dengan “nongkrong mevvahnya” kapan lalu itu.

Buat menyumpal kelompok orang kaya yang belagu, para kokoh Crazy Rich Surabaya bikin konten yang isinya Koh Melvin lagi makan soto di warung pinggir jalan, pakai Lamborghini. Iya, pakai Lamborghini, tapi makannya di warung soto pinggir jalan. Terus bikin statement yang bener-bener menohok, “Semoga kalau saya kaya, saya nggak kayak gitu (sombong).”

Loh, heh. Lah kalau Melvin—yang ayahnya pemilik jalan di Kuta itu—belum ngerasa kaya, terus bijimana dengan nasib kita-kita yang kalau makan ayam pasti disisain buat di makan belakangan ini?

Puncak penghinaan Crazy Rich Surabaya adalah ketika mereka nongkrong di tukang pentol pinggiran, tapi yang parkir di belakang gerobaknya adalah jajaran mobil sports mahal-mahal. Mobil sports dipakai blarak-blarak sembarangan, Cuk, nggak ada eman-emannya. Gimana mau eman, wong pas Melvin ditanya, “Apa nggak takut Lambo-nya beset?” Dengan enteng dia jawab, “Rusak ya beli lagi, lah.” Modyar ra koweee? Tamparan keras buat yang beli mobil sports cuma buat simpenan karena takut beset, uhuk.

Belum kegilaan yang lain, semisal nggak bisa masak Indomie, nggak bisa naik motor Supra, makan di resto yang harga daging per potongnya satu juta, habis satu miliar buat belanjain Dono dan Firza dalam sehari, dan kegilaan-kegilaan yang lain.

Oh ya, mereka ini juga suka bagi-bagi sama orang pinggiran. Bedanya, mereka nggak perlu pakai acara prank-prank segala. Pokoknya kalau ada target, amplop dikasih, terus langsung cabut. Itu pun si target nggak begitu di-shoot kamera. Jadi privasi mereka bener-bener dijaga. Ya si target pasti seneng banget lah. Nggak perlu dimalu-maluin dulu, tapi dapet duit yang saya yakin lebih gede dari yang bisa dikasih para artis ahlul prank wal giveaway.

So, jadilah kaya, tapi jangan lupa ngaca sama kokoh-kokoh Crazy Rich Surabaya.

BACA JUGA Deddy Corbuzier Pernah Bikin Program yang Nggak Laku-laku Amat di Kanal YouTubenya dan tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: Crazy Rich SurabayansYoutube
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

reuploader konten youtube snackvideo video alur cerita time code youtube MOJOK.CO

Dear Developer SnackVideo, kalau Bikin Iklan Mbok yang Niat Dikit lah!

13 Juni 2021
pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

Membandingkan 5 Kanal YouTube Liga Top di Eropa, Mana yang Paling Menarik?

16 Desember 2020
Kalau Ingin Belajar Coding doang, Nggak Usah Kuliah, Tutorial di YouTube Banyak!

Kalau Ingin Belajar Coding doang, Nggak Usah Kuliah, Tutorial di YouTube Banyak!

25 November 2023
4 Alasan Tutorial Masak di YouTube Terlihat Menyenangkan terminal mojok.co

4 Alasan Tutorial Masak di YouTube Terlihat Menyenangkan

14 Januari 2021
Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang_ terminal mojok

Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang?

7 Juni 2021
perang makanan mencari makanan terenak raditya dika youtube review makanan kuliner tidak biasa absurd mojok.co

4 Kuliner Absurd yang Pernah Diulas Raditya Dika dalam Acara ‘Perang Makanan’

3 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.