Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Konsep Pembeli adalah Raja: Itu Kolot, Zheyeng!

Syifa Ratnani Faradhiba Jane oleh Syifa Ratnani Faradhiba Jane
4 September 2019
A A
pembeli adalah raja

pembeli adalah raja

Share on FacebookShare on Twitter

Konsep pembeli adalah raja sepertinya sudah sangat jadul, bahkan konsep ini kiranya perlu dikaji ulang. Dalam hubungan jual beli yang melibatkan penjual dan pembeli sebagai pelaku transaksi, konsep pembeli adalah raja adalah konsep yang memberatkan salah satu pihak. Konsep ini bahkan memungkinkan timbulnya kesewenang-wenangan salah satu pihak demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Konsep pembeli adalah raja bukan hanya tidak sesuai diterapkan pada hubungan langsung penjual dan pembeli, konsep ini juga sama sekali tidak tepat diterapkan pada interaksi antara customer dengan server.

Pertama, pemahaman akan manusia itu kompleks maka dalam memahami perilaku manusia tentu kita perlu menerapkan saringan-saringan yang cukup.

Ada banyak kasus dimana seorang customer dengan tidak segan memberikan komentar buruk akan pelayanan seorang server hanya karena hal remeh seperti kurang senyum atau hal-hal bersifat persepsional lainnya. Kebanyakan customer memiliki keberanian seperti ini ya sebabnya karena konsep pembeli adalah raja sudah terlanjur mendarah daging tak karuan. Manusia itu bukan robot, bukan komputer yang mudah direstart saat lelah atau bahkan bisa diinstall ulang.

Kedua, kompensasi yang berhak diterima seorang customer tentu adalah kesesuaian produk yang dibeli dengan jumlah yang telah harus dikeluarkan.

Katakanlah pelayanan juga masuk dalam rincian nominal tersebut, konsep pelayanan sendiri paling mendasar adalah bicara mengenai keramahan yang terangkum dalam 3S yakni Senyum, Salam dan Sapa, Namun tidak pernah ada standardisasi yang pasti untuk menentukan keramahan seseorang, kan? Memangnya ada aturan yang pernah dengan jelas menyebutkan seberapa lebar senyum seorang server?

Mari jujur saja, ketika kita datang ke coffee shop, toko sepatu atau baju, dan hotel, sebenarnya apa yang kita cari? Tentu kita bukan mau membeli keramahan, bukan? Jadi kenapa keramahan jadi poin utama untuk terus dipermasalahkan? Ada banyak kasus di mana customer menuntut lebih dari apa yang cukup, atau istilahnya overcompensated. Contohnya adalah pesan yang menuntut harus dibalas jam berapa pun dan dibalas dengan cepat, bahkan kalau pesan itu dikirim tengah malam. Benar-benar konyol, bukan?

Fakta yang sering saya temui, biasanya customer yang sudah ribet ingin diperlakukan sebagai raja atau overcompensate ini biasanya memang datang dari customer yang memiliki sifat buruk dan tipikal pelanggan yang akan selalu berusaha menemukan kesalahan di mana pun berada, seolah hanya mereka yang patut diperlakukan sebagai manusia yang telah berusaha sangat keras membeli segelas kopi yang sedang didiskon, sedangkan situasi dan kondisi sekitar dan orang lain tak akan digubris sebab dianggap tidak penting.

Baca Juga:

4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Pembeli Kapok dan Trauma

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Saya merasa perlu menyampaikan ini mengingat tidak semua orang pernah menjadi penjual atau server, namun semua orang pasti pernah menjadi pembeli atau customer. Mari lebih realistis dalam berperan sebagai pembeli atau customer untuk menentukan harapan atau ekspektasi. Jika kita datang ke sebuah mall pada malam hari dan tidak mendapatkan setumpuk senyum, mari berbesar hati dan memberikan pemakluman bahkan apresiasi jika diperlukan, ingat kita bukan raja!

Saya yakin di luar sana akan ada yang mempersoalkan masalah ini dengan membenturkannya dengan SOP, di mana ketentuan sikap dan perilaku setiap buruh service sudah ditetapkan dalam SOP. Lantas apa iya atas nama SOP kita jadi mengesampingkan empati? Sebaiknya tidak demikian ya. Sekali lagi mari lebih berempati dan jangan sombong hanya karena anda seorang “pembeli”. (*)

BACA JUGA Jangan Salahkan Konten yang Tak Bermoral, Tapi Salahkan Diri Kita yang Membuatnya Viral atau tulisan Syifa Ratnani Faradhiba Jane lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2019 oleh

Tags: Curhatkolotpembelipembeli adalah rajapenjual
Syifa Ratnani Faradhiba Jane

Syifa Ratnani Faradhiba Jane

ArtikelTerkait

kak seto

Permasalahan Memiliki Nama Seto: Dari Candaan Si Komo, Sampai Dikira Kak Seto Mulyadi

12 September 2019
pahlawan kebersihan

Apresiasi Singkat Untuk Para Pahlawan Kebersihan

30 Agustus 2019
liburan

Dilema Liburan dan Keinginan Tetap Produktif

13 Juli 2019
kompetisi

“Yaelah Gitu Doang!”: Teman Kesusahan, Kok Malah Dijadiin Kompetisi?

18 Oktober 2019
jurusan madesu, lulus kuliah

Sudah Lulus Kuliah, Kok Masih Harus Ikut Wisuda?

7 Agustus 2019
sandal

Akhirnya Saya Menemukan Sandal yang Aman dari Tertukar ataupun Hilang

25 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.