Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Konsensus Juga Tentang Nomor Ponsel, Sayang

Intan Kirana oleh Intan Kirana
18 Mei 2019
A A
konsensus nomor ponsel

konsensus nomor ponsel

Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini, teman saya marah-marah karena beberapa orang tidak dikenal terus-menerus menghubunginya.

“Ngajak kenalan?” tanya saya, “Kepo kali dari temen deketmu.”

Dia menggeleng,“Nawarin bisnis. Cuma ganggu banget. Masak nelpon malam-malam.”

Saya pun kemudian bertanya tentang keteledorannya dalam  memberikan nomor ponsel atau mungkin, pernah tidak sengaja menampilkan nomor di media sosialnya. Kata teman saya, hal ini disebabkan oleh saudaranya, yang secara polos memberikan nomor ponselnya ke orang lain.

Tujuan saudaranya itu sebetulnya mulia. Jadi begini. Kawan saya ini bekerja sebagai ilustrator. Saudaranya dihubungi oleh seseorang yang katanya membutuhkan ilustrator. Tanpa bertanya lebih lanjut, dia pun langsung memberikan nomor teman saya. Menurutnya, teman saya pasti akan senang kalau mendadak dapat tawaran pekerjaan sampingan menggiurkan.

Masalahnya adalah, teman saya tidak pernah memberikan nomor ponsel kepada orang lain, kecuali kalau dia mau isi pulsa di konter atau bila dia sudah mencapai kesepakatan kerja. Untuk menghubunginya terkait jasa ilustrasi, biasanya dia akan memberikan akun media sosialnya terlebih dahulu.

Teman saya bilang mungkin dia ceroboh, karena tidak memberi tahu saudaranya tentang hal ini. Masalahnya, nomor ponsel itu merupakan suatu barang pribadi. Memberikannya kepada orang lain, membutuhkan konsensus dari pemiliknya. Bukankah ini etika dasar?  

Hmm, entahlah. Nyatanya banyak orang yang masih tak paham etika-etika sangat dasar, contohnya seperti tentang bagaimana memberi salam saat akan melamar pekerjaan via surel alias email. Atau, bahwa menulis “P” berkali-kali di aplikasi messenger adalah sesuatu yang sangat menyebalkan.

Baca Juga:

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

4 Dosa Akun Centang Biru yang Bikin X Jadi Makin Nggak Asik

Di dunia modern yang penuh dengan digitalisasi, memang nampaknya banyak hal yang sudah tidak privat lagi. Dulu, bisa berinteraksi –bahkan memaki-maki selebritas secara langsung– merupakan sebuah hal yang dalam mimpi pun sulit untuk diwujudkan. Sekarang, kamu bahkan bisa berkomentar apapun di akun-akun media sosial para selebritas. Semuanya langsung dibaca oleh yang bersangkutan.

Namun, bagaimana pun berubahnya zaman, beberapa hal memang sebaiknya tetap berada di ranah pribadi. Bagi sebagian besar orang, nomor ponsel adalah salah satunya. Nomor ponsel adalah sebuah hal yang hampir selalu berada di dekat kita, lebih dekat dan nyata daripada bayangan mantan atau pacar sah yang katanya kamu simpan terus di benak.

Bayangkan saja apabila nomor ponselmu tersebar di mana-mana, maka pada suatu titik, kamu akan merasa terteror. Bagaimana tidak? Orang-orang asing memasuki ruang pribadimu, mengajakmu bicara (tentang hal-hal yang tidak kamu sukai), menawarkanmu banyak hal, menggodamu, memakimu, bahkan bisa saja mencari keberadaanmu lewat hal itu.

Oh, tentu dalam kasus teman saya, pernyataan ini mungkin berlebihan. Namun, suatu saat, kalau dia jadi salah satu orang penting yang cukup dicari, bukankah hal ini akan jadi teror yang bisa membuat hidupnya tak aman lagi?

Saya jadi ingat cerita lain, tentang kenalan yang menyebarkan nomor ponsel seorang figur publik di Twitter. Niatnya adalah untuk membantu seseorang yang bekerja di agensi. Kenalan saya kebetulan tahu nomor itu, karena kantornya pernah bekerja sama dengan figur publik terkait.

Namun buat saya, ini tetap tak etis. Membantu orang, sebaiknya dilandasi dengan logika tentang norma dan etika yang benar. Tanpa menyebarkan data pribadi sekali pun, seorang figur publik tentunya sudah kepayahan menjaga ranah pribadinya yang terus-menerus digedor-gedor oleh banyak orang. Membayangkan nomor ponselnya diketahui oleh fans fanatik, rasanya saya jadi ingin memarahi kenalan saya tersebut.

Ingat tidak dengan kasus percobaan pembunuhan mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan? Kasus tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama John Hinckley Jr. Bukan, Hinckley tidak bermaksud protes terhadap pemerintahan Amerika Serikat.

Percobaan pembunuhan itu dilakukan tak lain karena dia ingin membuat Jodie Foster kagum padanya. Sejak pertama kali melihat Taxi Driver, Hinckley sudah terobsesi dengan Jodie Foster. Ya, banyak orang yang segila itu di luar sana.

Maka, sebelum memberikan nomor ponsel orang lain, hendaknya kamu sudah mengantongi izin darinya. Termasuk kalau tujuanmu baik, misalnya. Ibaratkan begini saja: kamu tidak mau bukan, duplikat kunci rumahmu diberikan ke sembarang orang? Nah, di situlah, sayang, patut dipahami bahwa konsensus tidak melulu soal tubuh, tapi juga tentang berbagai hal yang kamu kira remeh-temeh.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: KonsensusNomor PonselPribadiTwitter
Intan Kirana

Intan Kirana

Seorang manusia yang ingin berpikir secara biasa-biasa saja agar lebih bahagia.

ArtikelTerkait

screenshoot handphone

Screenshot Adalah Kebiasaan Kita Bersama

17 Juni 2019
@hrdbacot mojok.co

@hrdbacot, Akun Twitter yang Wajib Diikuti oleh para Jobseeker dan HRD

4 Juli 2020
twitter fadli zon

Semangat Ngetwit, Pak Fadli Zon, Aku neng Mburimu!

18 November 2021
Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

2 Februari 2023
imam darto mojok

Menalar Logika Ngawur Imam Darto Soal Korupsi Dana Bansos Covid-19

7 Desember 2020
Bukan TikTok Atau X, Platform Media Sosial Paling Toxic Adalah LinkedIn

Bukan TikTok Atau X, Platform Media Sosial Paling Toxic Adalah LinkedIn

7 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.