Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kongres HMI Ricuh, kok, Heboh? Padahal, Biasalaaah!

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
25 Maret 2021
A A
Kongres HMI Ricuh, kok, Heboh? Padahal, Biasalaaah! terminal mojok.co

Kongres HMI Ricuh, kok, Heboh? Padahal, Biasalaaah! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Media publik kemarin sore (24/03) dipenuhi pemberitaan kericuhan kongres HMI yang ke-31 di Surabaya. Entah itu media pemberitaan televisi, internet, maupun media sosial. Kericuhan kongres ini menjadi pemberitaan hangat yang digodok sana sini oleh masyarakat. Bahkan ibu saya sendiri mengumpat nggak karuan setelah mendengar berita ricuhnya kongres HMI itu.

Ricuhnya suatu kongres bagi publik tampaknya sebagai suatu ketidakwajaran. Hal ini akhirnya malah digemparkan oleh berbagai media publik. Seolah-olah kongres itu seharusnya nggak pakai ricuh, dengan dalih moral-moral yang melatarbelakanginya.

Namun, bagi saya pribadi, kalau kongres nggak ricuh itu malah nggak asyik, lo, nggak ada greget-gregetnya sama sekali. Coba deh, bayangin bagaimana monotonnya jika suatu kongres nggak ada ricuhnya sama sekali. Malah nanti kongresnya ibarat kuliah mendengarkan dosen yang ngomong ngalur ngidul, tapi membosankan, menjenuhkan, bahkan gabutnya minta ampun. Pasti krik-krik suasananya. Bukankah begitu?

Lagi pula, kericuhan sendiri bukanlah sesuatu hal yang baru di suasana kongres HMI. Kongres-kongres HMI sebelumnya juga terdapat kericuhan di dalamnya, seperti kongres HMI ke-30 di Ambon yang mendekati detik-detik pemilihan ketua umum PB HMI juga berakhir ricuh. Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru juga ricuh karena ketidaksepakatan pada keputusan presidium sidang.

Lantas jika kongres HMI ke-31 juga terjadi kericuhan, lalu memangnya kenapa? Toh, itu sudah menjadi budaya kongres HMI! Ya, biasalah itu.

Saya teringat sebuah potongan petuah dari presiden keempat Indonesia, yakni Almarhum Gus Dur, “Kalau HMI selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan…” Jadi, intinya HMI suka yang pragmatis-pragmatis begitu. Dan, begitulah yang terjadi di kongres HMI ke-31 di Surabaya saat ini.

Terjadinya kericuhan dalam kongres HMI ke-31 di Gedung Islamic Center, Surabaya dikarenakan terdapat usulan oleh segelintir pihak yang tidak disepakati oleh mayoritas kader HMI dalam forum kongres tersebut.

Ketika usulan tersebut tidak disepakati, akhirnya segelintir pihak tersebut membuat kegaduhan, yang akhirnya memicu kericuhan dalam forum kongres HMI tersebut. Kursi-kursi mulai dilayangkan, kaca-kaca gedung mulai dipecahkan, amarah diri mulai digelontorkan.

Baca Juga:

Jangan Keburu Menyalahkan Aparat Desa sebagai Kambing Hitam Persoalan BLT

#STMMelawan: Dua Sisi Para Pelajar Dalam Aksi Demo Menolak RUU KUHP

Kalau begitu, berarti betul petuah Gus Dur sebelumnya. Ketika dengan cara usulan tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka cara kekerasan, kegaduhan, atau kericuhan menjadi cara yang dihalalkan untuk mencapai tujuan.

Bukannya saya gimana-gimana, ya, tapi kenyataan yang terjadi memang seperti itu. Terlebih, Gus Dur telah memahami pola penghalalan cara oleh para kader HMI untuk mencapai suatu tujuannya.

Lantas bukankah itu cerminan tindakan amoral?

Perihal moral atau amoral itu urusan lain dalam dunia politik, layaknya dalam kongres HMI. Bahkan dalam dunia perpolitikan lain seperti pemilihan presiden mahasiswa, bahkan presiden Indonesia, juga menyisihkan perihal moralitas, yang terpenting tercapai dulu tujuannya.

Layaknya gagasan yang disampaikan oleh Machiavelli bahwa etika tidak lagi diperlukan dalam kekuasaan bila kondisi masyarakat memang tidak beretika. Sebab, hal itu menurutnya akan cukup sia-sia jika dilakukan.

Menurut saya sendiri, tidak beretika dalam dunia politik merupakan sebuah hal yang biasa. Bahkan sudah menjadi budaya di negeri antah berantah ini. Hanya saja, kita sendiri yang terlalu munafik untuk mengakui tindakan kita sendiri, yang selalu mengkampanyekan untuk beretika dalam politik tapi kenyataannya kita sendiri nggak beretika.

Kalau dipikir-pikir sejenak, memang terlihat sedikit lucu karena kemunafikan para politikus dalam dunia politik. Namun, itulah yang terjadi di negeri antar berantah ini. Jadi, biasalaaah!

BACA JUGA Daripada Sering Bertengkar, HMI dan PMII Sebaiknya Kawin Silang Saja dan tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2022 oleh

Tags: Kongres HMIricuh
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

BLT ricuh mojok

Jangan Keburu Menyalahkan Aparat Desa sebagai Kambing Hitam Persoalan BLT

22 Juli 2020
pelajar STM #STMMelawan

#STMMelawan: Dua Sisi Para Pelajar Dalam Aksi Demo Menolak RUU KUHP

26 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.