Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Klitih Jogja Tak Bakal Padam: Waspadai Masa Libur Sekolah!

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
8 Juli 2022
A A
Wasapadi klitih Jogja di musim liburan sekolah. (Unsplash.com)

Wasapadi klitih Jogja di musim liburan sekolah. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemberlakuan jam malam (22.00-04.00)di Jogja belum berjalan sebulan. Namun, klitih Jogja, yang oleh polisi disebut kejahatan jalanan, sudah terjadi lagi di awal masa libur sekolah!

Aksi brengsek tersebut terjadi di daerah Minomartani (sekitar “perempatan maut” arah Candi Gebang). Kejadiannya terjadi sebelum pukul 12 malam. Ironis? Ya memang. Ini Jogja, Bung, di mana ironis adalah sebuah kata yang bisa kamu sematkan di banyak peristiwa, kebijakan, dan lain sebagainya.

Aturan jam malam sontak dipertanyakan. Apakah benar, kebijakan ini efektif untuk mengantisipasi klitih Jogja? Jawabannya sudah terpampang dengan jelas: tidak! 

Para pemuda tanggung, khususnya mereka yang berstatus sebagai pelajar, akan terus memperjuangkan eksistensinya dengan cara seperti itu. Apalagi, dua minggu ini adalah momen yang tepat untuk pameran klitih Jogja yang seperti virus tanpa antidote-nya. Momen libur sekolah yang berlangsung dari minggu lalu hingga 11 Juli 2022. 

Tak bisa dinafikan bahwa pelajar di Jogja adalah semesta yang lain. Bagi mereka, perilaku klitih Jogja bukannya dianggap sebagai kejahatan jalanan, melainkan kreativitas. Oleh karena itu, klitih bukan lagi dianggap sebagai peristiwa melainkan fenomena karena selalu ada, berulang-ulang, dan berlipat ganda. 

Ketiadaan payung hukum yang jelas untuk menindak pelaku di bawah umur barangkali menjadi persoalan. Meskipun begitu, beberapa waktu silam, klitih yang terjadi di daerah Kota Yogyakarta itu sempat maju hingga meja hijau. Namun, itu hanya sedikit dari ratusan perilaku klitih yang berhasil ditindak. 

Jauh sebelum pemberlakuan jam malam, salah satu seorang pihak berwenang yang telah bertugas hampir dua dekade untuk mengurusi klitih Jogja pernah berkata kepada saya.

“Seingat saya, hanya satu kejadian yang berhasil masuk ke pengadilan sejak saya bertugas. Itu saja karena korban nggak mau memaafkan pelaku.”

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Ya, memang kuncinya di situ. Jika korban enggan memaafkan, pelaku bisa ditindak. Namun pertanyaannya adalah:

“Hati siapa yang tega memasukkan anak di bawah umur ke hotel prodeo?”

Dan pertanyaan itulah yang (biasanya) akan meluluhkan hati korban, dan tentu saja orang tua, sehingga mau memaafkan pelaku. Alhasil, barangkali formula seperti ini yang tidak akan membuat jera para pelaku klitih Jogja. Mereka seakan punya celah untuk tidak bisa ditindak hingga ditahan oleh pihak berwenang. 

Usulan lebih ekstrem sebenarnya pernah diucapkan kenalan saya itu. Para pelajar tidak boleh mengendarai sepeda motor mulai pukul 22.00 hingga 04.00 pagi. 

Menurutnya, karena para pelaku klitih selalu menggunakan sepeda motor saat “bekerja”, aturan tersebut akan mengurangi daya serangnya. Sebab, tidak ada ceritanya pelaku klitih malah jogging atau naik sepeda fixie untuk mencederai mangsanya. Jika saya tidak berkhianat pada ingatan, saya juga belum pernah menemukan berita seperti itu.

Masalahnya adalah, siapa yang BISA dan MAU mengawasi? Apakah polisi harus siaga 24 jam untuk menanyakan satu per satu para pelajar ketika mereka keluar rumah? Apakah polisi perlu melakukan cegatan yang dilakukan pada pukul 22.00 hingga 04.00 di setiap sudut Jogja?

Saya pikir, sih, tidak mungkin. 

Pelaku klitih Jogja sulit ditebak meskipun ada yang bilang dapat terlihat dari ciri-cirinya. Oleh karena itu, orang tua memang menjadi garda terdepan dalam penanganan klitih. Mereka perlu mengawasi anak-anaknya untuk tidak keluar malam ketika memang tidak ada aktivitas yang cukup penting. Apalagi sampai melakukan tindakan yang tidak dibenarkan oleh siapa pun. 

Namun, semestinya pihak yang di atas juga intervensi akan hal ini. Masak, ya, fenomena lebih dari dua dekade hanya mencetuskan kebijakan jam malam? Kebijakan preventif (yang tidak efektif) seperti ini seharusnya telah ada sejak tahun 2010an. Namun, kenapa baru muncul sekarang? 

Apakah karena yang meninggal dalam peristiwa sebelumnya adalah anak dari “orang besar” baru pemerintah mau bertindak? Tolonglah, pemerintah. Ini nyawa bukan mainan. Keselamatan warga harus dijaga bukan dibuat percuma.

Pemerintah seharusnya sadar bahwa sejak lama Jogja sudah tidak aman. Sebelumnya, peristiwa besar telah terjadi di Babarsari. Dua hari setelahnya, terjadi klitih di Minomartani. Entah dalam beberapa hari ke depan masih ada lagi atau tidak, ya, tidak ada yang pernah tahu. Yang pasti, warga seperti tidak diberi kesempatan untuk sekadar merasa aman untuk menikmati Jogja, terutama di malam hari. 

Pelaku klitih masa kini akan melakukan tindakan random dan sulit ditebak. Kalo pun ada orang yang mestinya bisa didengar lalu bisa memberikan keputusan tegas, orang itu adalah Sultan. 

Tidak bisa tidak, Sultan harus intervensi masalah ini agar tidak lagi berlarut di kemudian hari. Saya harap, setelah nanti pelantikan Sultan jilid kesekian, akan ada kebijakan yang memang langsung ada sanksi. Biar jera. Biar tidak ada lagi klitih yang mencederai keharmonisan Jogja. 

Akhir kata, sebagai orang yang pernah sangat dekat dengan klitih, izinkan saya memberi peringatan. Masa libur sekolah 2 minggu ini berpotensi jadi masa di mana jumlah kasus klitih Jogja akan naik lagi setelah pemberlakuan jam malam. Sudah saya peringatkan, lho ya. Kalau kejadian, jangan nyalahin warga lagi. 

Penulis: Moddie Alvianto W.

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2022 oleh

Tags: BabarsariJogjakejahatan jalananklitihklitih Jogjasultan jogja
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di Rumah Kretek Indonesia. Tinggal di Yogyakarta.

ArtikelTerkait

Kiat Menghindari Macet di Jogja selain dengan Rebahan Terminal Mojok

Evolusi Kemacetan Jogja: Macetnya di Luar Nalar

12 Mei 2023
Menjaga Kualitas Shockbreaker dengan Meminimalisir Penggunaan Standar Samping terminal mojok.co

Jenis Pengendara Kendaraan Bermotor di Jalanan Jogja

3 Agustus 2019
Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi? kill the DJ

Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi?

10 Mei 2022
Orang yang Bikin Viral Kasus Parkir Bis di Jogja Memang Pantas Dilaporkan

Orang yang Bikin Viral Kasus Parkir Bis di Jogja Memang Pantas Dilaporkan

22 Januari 2022
kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Jogja dan Thailand Itu Sama-sama Monarki, tapi Rakyat Jogja Nggak Suka Demo

5 November 2020
Pariwisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Wisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja

27 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.