Kayaknya asyik ya kalau bisa KKN di Kampung Durian Runtuh. Bisa ketemu Upin dan Ipin serta teman-temannya.
Bicara soal serial animasi Upin dan Ipin memang nggak ada habisnya. Tentu saja karena kisah si kembar berkepala plontos ini lucu sekaligus bikin terharu. Menonton kisah sehari-hari mereka bersama Kak Ros dan Opah rasanya sangat seru. Kadang saya merasa relate dengan kehidupan mereka yang nggak jauh beda dari kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Ditambah lagi tokoh pendukung dari Kampung Durian Runtuh yang turut meramaikan serial ini bikin cerita makin seru.
Gara-gara melihat Upin dan Ipin hidup rukun di desa, saya jadi kangen suasana pedesaan. Upin Ipin dan kawan-kawannya bisa main ke sawah, sungai, dan bertemu orang hebat seperti Tok Dalang. Kadang, saya kepikiran bahwa Kampung Durian Runtuh yang asri dan warganya rukun ini sebenarnya cocok dijadikan destinasi KKN.
Menurut Kak Ros, untuk melakukan perjalanan dari Kampung Durian Runtuh ke kota perlu waktu 2 jam naik bus. Jadi, bisa dikatakan kampung ini memang cukup terpencil. Selain itu, teknologi juga belum berkembang pesat di sini. Cocok banget kan buat jadi tempat KKN para mahasiswa. Tapi, kalau mahasiswa beneran KKN di Kampung Durian Runtuh, kira-kira apa saja ya kegiatannya?
Daftar Isi
#1 Mahasiswa KKN menginap di rumah Tok Dalang atau Upin dan Ipin
Hal krusial yang harus dipikirkan mahasiswa KKN selain program kerja tentu saja penginapan. Kira-kira mau cari tidur di mana ya selama KKN berlangsung?
Nah, menurut saya, rumah Tok Dalang adalah tempat singgah paling cocok untuk mahasiswa. Selain karena Tok Dalang ketua Kampung Durian Runtuh, beliau juga sosok yang ramah pada semua orang. Tok Dalang saja bisa menerima Badrol dan Lim dengan baik, harusnya perlakuannya juga sama dong kepada para mahasiswa? Lagi pula Tok Dalang juga tinggal sendirian. Mahasiswa KKN kan bisa menemani beliau sekaligus membantu beliau.
Sementara mahasiswi KKN bisa tinggal di rumah si kembar Upin dan ipin. Mengingat rumahnya deket sama rumah Tok Dalang dan ada Kak Ros serta Opah di sana. Pasti mereka dengan senang hati menerima para mahasiswi KKN, sebab teman Kak Ros yang bernama Hideko saja bisa diterima dengan baik, kok.
#2 Program kerjanya mengajar di Tadika Mesra
Kegiatan KKN rasanya belum lengkap kalau nggak ada proker mengajar di sekolah. Nah, selama tinggal di Kampung Durian Runtuh, mahasiswa KKN bisa mengajar anak-anak di Tadika Mesra. Kehadiran mereka pasti sangat menguntungkan karena Cikgu Melati akhirnya bisa libur mengajar selama beberapa waktu.
Materi yang diajarkan mahasiswa kepada Upin Ipin, dkk., bakal beragam. Bisa matematika, kerajinan, dan lain sebagainya. Mahasiswa juga bisa membantu mengajar ekstrakurikuler. Karena anak TK identik dengan menyanyi dan menari, mahasiswa KKN bisa mengadakan proker mengajar paduan suara maupun tarian tradisional. Biar ada nilai plusnya, hasil dari ekstrakurikuler ini bisa ditampilkan ketika pengambilan rapor. Wah, seru juga, ya!
#3 Beli makan di Kedai Uncle Muthu
Mahasiswa KKN memang nggak selalu masak. Barangkali ada 1 atau 2 hari mereka bosan dengan makanan rumah dan memutuskan untu beli saja. Nah, kehadiran Kedai Uncle Muthu di Kampung Durian Runtuh bisa jadi penyelamat mereka, nih.
Bayangkan, kedai ini sudah buka sejak pagi-pagi sekali. Mahasiswa bisa sarapan di sini sekalian. Menu yang dijual Uncle Muthu juga beragam, harganya murah, dan porsinya pas.
Kalau lapar di malam hari juga tenang saja, sebab di Kedai Uncle Muthu ada menu nasi goreng yang bisa disantap untuk makan malam. Karena saya nggak pernah melihat warkop di Kampung Durian Runtuh, kayaknya Kedai Uncle Muthu juga cocok buat jadi tempat nongkrong siang hari.
#4 Sosialisasi kewirausahaan oleh mahasiswa KKN di Balai Raya
Sosialisasi kewirausahaan umumnya merupakan proker yang penting ketika KKN. Sebab, salah satu tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk membantu meningkatkan perekonomian warga desa.
Kampung Durian Runtuh sangat cocok sebagai sasaran sosialisasi kewirausahaan lantaran banyak warganya yang merupakan pengusaha dan pedagang. Lihat saja keluarganya Mail, Uncle Muthu, Kak Ros, Opah, dan Abang Saleh yang merupakan pengusaha sukses.
Proker ini nantinya bisa diadakan di Balai Raya Kampung Durian Runtuh dan mengundang narasumber kewirausahaan dari kampus. Kalau ada salah satu mahasiswa yang punya koneksi, syukur-syukur kalau bisa mengundang Dato Aliff Syukri, pengusaha terkenal yang pernah muncul dalam serial Upin dan Ipin. Nanti sudah pasti ramai, deh!
Itulah 4 hal yang bisa dilakukan mahasiswa KKN di Kampung Durian Runtuh. Kampung ini memang fiksi, tapi kalau disuruh KKN di sana, saya mau, lho. Desanya asri, warganya ramah, dan rumahnya juga masih tradisional. Lumayan, bisa KKN sambil menikmati suasana desa yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sisi Gelap Kampung Durian Runtuh dalam Serial Upin dan Ipin.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.