Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Kita Pernah Ingin Resign, tapi Tuntutan Hidup Menarik Paksa untuk Bertahan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
27 September 2021
A A
Kita Pernah Ingin Resign, tapi Tuntutan Hidup Menarik Paksa untuk Bertahan terminal mojok.co

Kita Pernah Ingin Resign, tapi Tuntutan Hidup Menarik Paksa untuk Bertahan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, kawan saya resah. Menurutnya, suasana di tempat kerjanya sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Persaingan mulai tidak sehat. Masing-masing berlomba menunjukkan ke”aku”annya, sampai tak bisa lagi dibedakan, mana yang benar-benar kawan, mana yang musuh dalam selimut.

Keputusan untuk resign pun terlintas dalam benaknya. Kalau bekerja sudah tidak lagi nyaman, untuk apa dipertahankan? Itu yang ada di pikiran kawan saya kala itu. Ya. Kala itu. Karena sekarang sudah berubah. Dia tidak jadi resign. Dia kembali jadi budak korporat, di tempat yang katanya busuk itu.

“Aku masih butuh uangnya,” begitu kata kawan saya lesu.

Mendadak, otak saya jadi travelling. Teringat dengan peristiwa pelecehan yang konon dialami MS di tempat kerjanya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang sempat viral itu. Oh, tidak. Kawan saya tidak mengalami pelecehan sebagaimana MS. Keduanya menghadapi situasi yang berbeda. Soal kenapa tiba-tiba saya teringat dengan kasus MS, itu semata-mata terkait fakta bagaimana keduanya, pada akhirnya, memutuskan untuk tetap bertahan dan bekerja di tempat yang sebenarnya serupa neraka untuk mereka.

Bagi kalian yang mengikuti kasus MS, tentu masih segar dalam ingatan bagaimana respons netizen kala itu. Beberapa dari netizen mempertanyakan mengapa MS tidak segera resign dan justru memilih untuk bertahan. Toh, masih banyak pekerjaan di luar sana, begitu kata netizen.

Ah, saat mengetik, sepertinya netizen-netizen ini lupa untuk terlebih dahulu mengencangkan sekrup-sekrup di otak mereka. Pekerjaan banyak? Mungkin. Tapi kesempatan mendapat pekerjaan? Itu yang terbatas. Ada dinding bernama kualifikasi pendidikan dan tentu saja, usia, yang membuat ruang gerak mencari kerja semakin sulit.

Sekalipun Google, tempat kita mencari tahu banyak hal, telah memberikan banyak panduan tentang apa-apa saja yang harus dipersiapkan sebelum dan setelah mengambil keputusan untuk resign. Tetap saja, resign tak pernah semudah itu untuk dilakukan.

Jujur saja, pikiran untuk resign juga pasti pernah terlintas di benak kalian, bukan? Atau setidaknya, salah satu di antara kita pasti pernah ada yang berselancar dengan kata kunci itu: resign. Saat jenuh dengan tumpukan pekerjaan yang tidak pernah habis, misalnya. Atau saat terjadi gesekan yang selalu berulang dengan sesama rekan kerja.

Baca Juga:

Cari Kerja Memang Susah, tapi Bertahan di Lingkungan Kerja Toxic Juga Nggak Ada Gunanya

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

Tapi, apakah keputusan untuk resign itu kemudian terlaksana? Belum tentu. Kadang hanya sampai di ujung lidah, dan tuntutan hiduplah yang jadi penyebabnya. Ia telah dengan kejam menarik paksa kita untuk kembali dan bertahan, sebrengsek apa pun itu.

Selain alasan tuntutan hidup seperti yang terjadi pada kawan saya dan MS, penundaan resign ini juga biasanya terjadi karena tidak mendapat dukungan dari keluarga ataupun orang terdekat. Ada orang tua yang merasa sayang jika anaknya harus keluar dari tempat kerja. Alasannya, cari kerja zaman sekarang itu susah. Atau bisa juga merasa sayang karena ingat betapa besar perjuangan yang sudah dilalui untuk bisa berada di posisi saat ini.

Soal tekanan di tempat kerja yang membuat para kuli korporat terbersit untuk resign ini, jika ditinjau dari segi ababnya motivator, hal tersebut dianggap sebagai tempaan untuk menjadikan diri lebih tangguh. Meski, saya sendiri tidak yakin, benarkah semua tekanan dan hal tidak menyenangkan yang terjadi di tempat kerja akan melahirkan hati-hati yang tangguh? Atau justru malah semakin rapuh?

Ah, baik-baik, ya, kita semua, para budak korporat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: butuh uangpekerjaanresign
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Siapa Bilang Mahasiswa FIB Masa Depannya Suram? Bener sih, Bener-bener Minta Digeplak Maksudnya (Pixabay.com)

Siapa Bilang Mahasiswa FIB Masa Depannya Suram? Bener sih, Bener-bener Minta Digeplak Maksudnya

10 Agustus 2023
10 Pekerjaan Menjanjikan di Internet yang Bisa Kamu Coba Sekarang

10 Pekerjaan Menjanjikan di Internet yang Bisa Kamu Coba Sekarang

25 Agustus 2024
pungli proyek pemerintah gaji PNS kerja 10 juta pejabat digaji besar tapi solusi minta rakyat mojok

Mempertanyakan Logika ‘Kerja Setara 10 Juta, Gajinya 3 juta. Sisanya Diganti Tuhan’ dalam Dunia Kerja

27 Agustus 2021
PNS Pekerjaan Paling Overrated, Sebuah Peringatan Sebelum Kalian Kecewa Mojok.co

PNS Pekerjaan Paling Overrated, Sebuah Peringatan Sebelum Kalian Kecewa

11 Januari 2024
Derita Fresh Graduate Hari Ini: Lapangan Kerja Kian Sempit dan Syarat Lowongan Kerja Makin Aneh Mojok.co

Derita Fresh Graduate Hari Ini: Lapangan Kerja Kian Sempit dan Syarat Lowongan Kerja Makin Aneh

7 September 2025
Menerka Pekerjaan Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra di Industri Hiburan Korea

Menerka Pekerjaan Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra di Industri Hiburan Korea

11 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.