Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Public Speaking: Ilmu yang Dianggap Remeh, namun Berguna bagi Kehidupan

Akbar Mawlana oleh Akbar Mawlana
29 Juli 2020
A A
public speaking mojok

public speaking mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Masih banyak orang yang beranggapan jika public speaking merupakan ilmu yang tidak penting untuk dikuasai. Soalnya masyarakat masih beranggapan jika orang yang pandai bicara hanya dimiliki oleh orang-orang dengan kepribadian ekstrovert. Sehingga anggapan semacam itu membentuk konstruksi, kalau sudah berkepribadian introvert tidak perlu susah-susah untuk belajar public speaking.

Sebenarnya penilaian semacam itu merupakan orang yang menganut kolotisme. Apa itu kolotisme? Itu loh orang yang berpikir cuman pakai otak secuil. Mau tahu contohnya siapa? Contoh sederhananya adalah orang yang selalu mengaitkan hal apapun dengan agama. Sehingga dengan mudahnya mengatakan itu haram ini halal, padahal tidak memiliki ilmu agama yang baik.

Kembali lagi ke topik public speaking. Pada hakekatnya semua orang itu punya hak untuk belajar public speaking, tanpa memandang: umur, jenis kelamin, atau tipe kepribadian. Paling tidak pengalaman dari penulis ini, bisa mendobrak kesadaran masyarakat, bahwa semua manusia pada dasarnya seperti emas; apabila tidak diolah dengan baik tetap saja menjadi emas murahan.

Saya sendiri merupakan orang yang terlahir dengan kepribadian introvert. Memang sih, saya baru menyadarinya kalau saya ini orang introvert. Akan tetapi, semenjak kecil sudah ada tanda-tanda mengarah ke introvert. Sebab, saya semenjak kecil susah untuk membaur dengan orang lain. Bahkan, ketika di kelas saya merupakan tipe orang pendiam, kalau tidak diajak ngomong ya diam saja.

Apabila ditanya menyesal atau tidak dilahirkan menjadi seorang introvert? Maka, saya akan menjawab, “ Tidak, saya lebih menyesal saat saya telat menyadari bahwa saya masih memiliki kekurangan”. Untungnya, saya menyadari kalau kemampuan bicara saya ini masuk kategori buruk. Maka, saya mulai untuk berbenah diri.

Sikap yang dilakukan demi memperbaiki kemampuan bicara saya dengan ikut berbagai pelatihan public speaking dan berbagai workshop yang ada kaitannya dengan public speaking. Tentu tujuan utamanya menambah ilmu public speaking, dan tujuan kedua mencari tulang rusuk saya, alias jodoh, siapa tahu kecantol saat belajar mengembangkan diri. Kalau kata pepatah “Sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”.

Lambat laun saya mulai menyadari di era globalisasi sekarang ini, kemampuan bicara dengan baik merupakan modal penting untuk dimiliki oleh para milenial. Bukan tanpa alasan, soalnya hampir semua lini kehidupan manusia membutuhkan keahlian bicara. Untuk mendukung argumen saya, saya kasih alasan kenapa public speaking itu penting.

Sumber mata pencaharian

Di era yang serba modern, ada permasalahan yang membuat hati teriris. Yaitu, sulitnya untuk menemukan pekerjaan. Kita sudah berada di zaman untuk menjadi pegawai negeri sipil tidak segampang membalikan telapak tangan. Jadinya, PNS bukan lagi menjadi pekerjaan yang menjanjikan untuk dilakukan.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Sehingga adanya fenomena sukarnya mencari pekerjaan, menimbulkan permasalahan baru yaitu “kejahatan”. Tanpa disadari adanya kejahatan seperti: begal dan pencurian, disebabkan oleh lapangan pekerjaan yang kian menipis dan himpitan ekonomi semakin meroket. Maka, jalan terkahir untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan melakukan tindakan kriminal.

Sebenarnya tindakan untuk menghasilkan uang dengan cara kriminal dapat dicegah, ketika kita memiliki kemampuan diri yang tidak banyak dimiliki oleh orang banyak. Salah satunya adalah kemampuan berbicara.

Contohnya, sekarang ini banyak orang bekerja menjadi: selebgram, MC, YouTuber, dan yang lain-lain. Karena, pekerjaan semacam itu tidak sembarangan orang bisa melakukannya, hanya orang yang pandai bicara. Bahkan pekerjaan yang disebutkan di atas, memiliki pendapatan yang bisa mengalahkan gaji dari PNS bahkan politikus.

Modal berbagi ilmu

Memang untuk berbagi ilmu bukan sekadar lewat komunikasi lisan. Kita bisa berbagi ilmu dengan menggunakan tulisan. Tetapi, kita harus ingat bahwa ada tipikal orang yang lebih mudah menerima pengetahuan dengan cara lisan. Mari kita pikirkan bersama, ketika diri sendiri ingin memberikan sebuah ilmu, lalu kemampuan untuk mengolah bahasanya amburadul. Tentu, ilmu itu tidak bisa diserap dengan baik oleh pendengar.

Tidak perlu jauh-jauh, coba kita lihat ketika ustaz melakukan sebuah ceramah. Jika ustaz tersebut mampu berceramah dengan baik, maka orang-orang akan menyerap ilmunya secara baik juga. Berbanding terbalik ketika seorang ustaz hanya asal-asalan ngomong, bisa saja proses transfer ilmu menjadi percuma saja.

Pendukung saat politik

Banyak yang bilang kalau mau berpolitik ya harus siap dengan uang. Saya katakan itu hanya omong kosong. Memang benar saat melakukan kegiatan politik modal utamanya merupakan uang. Tetapi, jangan lupa dengan modal non materi yang harus dikuasai untuk menyokong kekuatan politiknya, yaitu modal bicara.

Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika seorang calon pemimpin sedang berorasi dengan gaya gelagapan. Pasti ada beberapa poin tidak bisa tersampaikan dengan penuh. Hal itu bisa menjadi malapetaka, ketika ada orang yang tidak menyukai calon pemimpinnya kelak tidak bisa berbicara dengan baik.

Atau lebih parahnya lagi jika ada seseorang yang mengatakan “Halah orang kayak ini belum pantas jadi pemimpin, ngomong aja tidak benar apalagi ngurusin rakyat”. Dan omongan semacam itu bisa mempengaruhi orang lain, sehingga jumlah pendukungnya bisa-bisa menjadi berkurang.

Kembali lagi ke public speaking sebagai pendukung politik, sebenarnya ini semacam pisau bermata dua. Bagi orang yang mampu bicara di hadapan orang banyak, bisa dijadikan senjata ampuh untuk menarik dukungan. Berbeda kalau tidak mampu bicara dengan baik jatuhnya akan menjadi senjata makan tuan.

Yang perlu digaris bawahi di sini, kemampuan bicara bukan hanya asal nyerocos aja. Kalau cuman gituan anak balita juga tahu. Jadi coba renungkan kembali, masih ragu untuk belajar public speaking?.

BACA JUGA Mengapa Emak-Emak Sebaiknya Tidak Belajar Nyetir Mobil kepada Suami dan tulisan-tulisan lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Juli 2020 oleh

Tags: pekerjaanpublic speaking
Akbar Mawlana

Akbar Mawlana

Mahasiswa yang gemar gelisah dan menulis.

ArtikelTerkait

Memangnya Kenapa kalau Pekerjaan Saya Tidak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikan?

Memangnya Kenapa kalau Pekerjaan Saya Tidak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikan?

14 November 2023
5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

20 Maret 2022
5 Istilah Iklan Loker yang Terdengar Manis, tapi Perlu Diwaspadai  Mojok.co

5 Istilah Iklan Loker yang Terdengar Manis, tapi Perlu Diwaspadai  

30 Desember 2023
merindu tapi tak dirindu

Merindu Tapi Tak Dirindu Itu Enak Nggak Sih?

10 Juni 2019
Pekerja Freelance Disepelekan, Dianggap Nggak Menghasilkan karena Nggak Punya Kantor dan Kerjaan Tetap Mojok.co

Pekerja Freelance Disepelekan, Dianggap Nggak Menghasilkan karena Nggak Punya Kantor dan Kerjaan Tetap

21 April 2024
Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja Mojok.co

Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja

15 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Wisata Semarang yang Bisa Bikin Kamu Kapok Jika Salah Momen Berkunjung

4 Wisata Semarang yang Bisa Bikin Kamu Kapok Jika Salah Momen Berkunjung

16 November 2025
Trans Jatim Koridor 7, Seburuk-buruknya Transportasi Publik. Masih Perlu Banyak Belajar dan Berbenah

Sopir Trans Jatim yang Ngebut Ini Ngapain Sih, Mau Cari Apa? Kan Sistemnya Bukan Kejar Setoran!

16 November 2025
KA Batavia Rute Jakarta-Solo, Satu-satunya Kereta Ekonomi yang Berangkat dari Stasiun Gambir

KA Batavia Rute Jakarta-Solo, Satu-satunya Kereta Ekonomi yang Berangkat dari Stasiun Gambir

12 November 2025
Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi QRIS

Warung Madura Sebaiknya Tidak Cuma Jualan Barang, tapi Juga Jasa, Bisa Dimulai dengan 4 Jasa Ini

13 November 2025
Film Pangku, Titik Balik Saya sebagai Laki-laki Memahami Ketimpangan Gender di Masyarakat Mojok.co

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

12 November 2025
Indomaret T3BG RE Martadinata Jadi Rest Area Terbaik di Pantura (Unsplash)

Rest Area Terbaik di Pantura Jatuh kepada Indomaret T3BG RE Martadinata. Ini Alasannya!

11 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=xlSfd228tDI

DARI MOJOK

  • Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah
  • Komikus Era 80-an Akui Sulitnya Membuat Karya di Masa Kini, bahkan Harus Mengamati Lewat Drakor untuk Kembangkan Cerita Anak
  • Lari Sambil Nikmati Kopi dan Pastry, Fitbar Hadirkan Shake Out Run Pertama di Indonesia
  • JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan
  • Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega
  • Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.