Peraga pembelajaran
Untuk peraga pembelajaran, loko ini sengaja dibelah boilernya biar dapat terlihat jerohan dan cara kerja mesin uapnya. Namun pada tahun 90-an, kurikulum sekolah kejuruan nggak lagi mengajarkan tentang mesin uap lokomotif dan cuma dasar-dasar mesin uap saja. Jadi loko tersebut dikeluarkan dari ruang alat peraga dan teronggok di halaman sebagai monumen tanpa keterangan. Jadi orang-orang nggak tahu ini lokomotif apa dan apa gunanya.
Pada 2019, loko ini direstorasi, dicat ulang, dan ditaruh di bagian luar sisi selatan SMK 2 Jogja menghadap Jl. R.W. Monginsidi seperti sekarang serta diberi keterangan serta deskripsi tentang lokomotif ini. Orang-orang jadi tahu tentang loko ini, atau paling nggak jadi tahu kalau ada loko tua di situ.
Inilah satu-satunya sisa dari lokomotif dengan lebar gauge 1435 mm di Indonesia. di tempat lain, sisa kejayaan kereta api lebar sepur segini hampir dipastikan sangat minim. Di Balai Yasa Manggarai, hanya tinggal tersisa bogie atau sistem kesatuan rodanya aja, di tempat lain mungkin cuma tinggal besi relnya aja. Hanya di SMK 2 Jogja, sisa lokomotif yang “lumayan lengkap” sebagai salah satu warisan Belanda dan kejayaan kereta api di Jawa. Jadi kalau lain waktu lewat Perempatan Jetis, kita sudah tahu tentang asal-usul loko kuno itu.
Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 8 SMK di Yogyakarta yang Masuk Sekolah Terbaik Se-Indonesia