Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
4 Maret 2024
A A
Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks kereta prameks

Kuda Putih: Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia Sekaligus Nenek Moyang Prameks (Bimo Jalu P via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa sangka monumen kereta rel diesel yang berada di Stasiun Lempuyangan adalah cikal bakal Prameks. Kereta itu bernama Kuda Putih.

Ada satu kereta antik di timur Stasiun Lempuyangan yang cukup menarik perhatian saya. Saya pertama kali melihatnya waktu masih kecil. Saat itu, saya kerap berwisata di palang pintu kereta api di bawah Flyover Lempuyangan. Kemudian saya jadi sering melihat kereta antik itu saat bolak-balik naik KRL Jogja-Solo. Saya jadi bertanya-tanya dalam hati, kereta apa itu. Setelah dewasa, saya baru tahu kalau itu adalah salah satu kereta legendaris di Indonesia.

Daftar Isi

  • Sejarah kereta rel diesel di Indonesia
  • Diberi nama Kuda Putih karena ornamen kuda berwarna putih pada bagian depan kereta
  • Akhirnya jadi kereta biasa yang ditarik menggunakan lokomotif

Sejarah kereta rel diesel di Indonesia

Cerita soal kereta rel diesel dan Kuda Putih berawal pada tahun 1960-an di mana saat itu dunia kereta api Indonesia dimodernisasi. Lokomotif dan rangkaian gerbong baru didatangkan. Fasilitas baru ini membuat penumpang senang dan operasional jadi lebih efisien.

Kemudian tepat pada tahun 1962, Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) melakukan terobosan baru dengan mendatangkan 10 unit kereta rel diesel (KRD) dari Jerman. KRD adalah kereta penumpang yang punya mesin diesel penggeraknya sendiri. Biasanya kan kereta harus ditarik dengan lokomotif, tapi KRD nggak begitu.

Kereta rel diesel ini punya desain keren pada zamannya dengan bodi berbahan stainless steel serta livery berupa corak garis biru elegan dan logo roda sayap khas PNKA di mukanya. Dari 10 kereta tersebut, 3 unit adalah kereta kelas 1 yang memiliki kapasitas 50 tempat duduk dan 7 unik kereta kelas 2 dengan kapasitas 93 tempat duduk. Kereta ini bisa berjalan dengan kecepatan 90 kilometer per jam.

Awalnya, kereta rel diesel dioperasikan sebagai kereta ekspres Jakarta-Bandung dan sebagai kereta lokal di wilayah Bandung Raya. Tapi pada akhir tahun 1960-an, semua unit KRD dipindahkan ke wilayah Jawa Tengah dan beroperasi di daerah Solo-Jogja-Kutoarjo. Bahkan daerah operasionalnya pernah diperpanjang sampai Madiun dan Purwokerto serta Cilacap.

Diberi nama Kuda Putih karena ornamen kuda berwarna putih pada bagian depan kereta

Barulah saat beroperasi di jalur tersebut, tiap unik kereta rel diesel diberi ornamen dua ekor kuda berwarna putih pada bagian depan. Makanya kemudian kereta ini akrab disebut kereta Kuda Putih. Kuda Putih juga kerap dipanggil Kereta Pelajar karena penumpangnya biasanya para pelajar dari Solo atau Kutoarjo yang mau sekolah ke Jogja. Selain itu, kereta ini jadi andalan bagi para pedagang dari luar Jogja untuk mengangkut barang dagangan mereka.

Kuda Putih kemudian menjadi ciri khas dan ikon bagi perkeretaapian di Jawa Tengah bagian selatan, terutama sebagai kereta lokal di lintas Solo-Jogja-Kutoarjo. Nggak berlebihan kalau menyebut kereta rel diesel ini sebagai nenek moyang dari Prambanan Ekspres atau Prameks yang melegenda itu.

Di sisi lain, kereta rel diesel rupanya kurang nyaman. Perjalanan Solo-Jogja pada waktu itu ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Lumayan lama, ya. Selain itu, kereta Kuda Putih juga kerap mengalami kendala teknis bahkan sampai mogok karena kurang perawatan dan sulitnya mendapatkan suku cadang di sini. Akhirnya, semua unit kereta Kuda Putih turun kelas jadi kelas 3.

Akhirnya jadi kereta biasa yang ditarik menggunakan lokomotif

Kondisi tersebut terus memburuk. Sampai akhir tahun 1980-an, mesin kereta rel diesel dibiarkan mati begitu saja dan dijadikan kereta biasa yang ketika jalan harus ditarik dengan lokomotif. Pada akhirnya, kereta Kuda Putih dibiarkan mangkrak dan dirucat jadi besi tua. Mengakhiri kisah KRD pertama di Indonesia yang usianya termasuk pendek ini.

Meskipun kereta Kuda Putih menghilang, kereta rel diesel terus bertambah dengan adanya KRD produksi Jepang yang didatangkan oleh PJKA. Barulah pada tahun 1994 kereta api Prameks muncul sebagai penerus dari Kuda Putih sebagai kereta lokal jalur Solo-Jogja-Kutoarjo. Dan akhirnya Prameks pada tahun 2000-an menggunakan KRD baru dari PT INKA.

Untungnya ada satu kereta Kuda Putih yang masih bisa diselamatkan. Setelah bertahun-tahun mangkrak di depo lokomotif Stasiun Solo Balapan, Kuda Putih kemudian dipindahkan ke Stasiun Lempuyangan untuk dijadikan monumen. Kereta itu lalu dipercantik tampilannya agar mirip seperti pada masa jayanya. Dan sekarang, kita bisa melihat nenek moyang Prameks di timur Stasiun Lempuyangan.

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Prameks, Kereta Api Andalan Warga Jogja-Solo yang Berulang Kali Revolusi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2024 oleh

Tags: jalur kereta apiKeretakereta apiKereta Kuda Putihkereta Pramekskereta rel dieselKuda Putihprameksstasiun lempuyangan
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Stasiun Lempuyangan Surga Penumpang KRL Jogja Solo(Unsplash)

Derita Penumpang KRL Jogja Solo yang Naik Stasiun Tugu Jogja, Setelah Mencoba Sendiri Mending Naik dari Stasiun Lempuyangan

10 Juni 2025
Sudah Saatnya Kalimantan Mempunyai Kereta Api, agar Potensinya Tak Terbuang Sia-sia

Sudah Saatnya Kalimantan Mempunyai Kereta Api, agar Potensinya Tak Terbuang Sia-sia

10 Agustus 2024
Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu Perantau

Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau

5 Juni 2023
KA Kertajaya, Solusi Terbaik Mahasiswa Malang Kaum Mendang-mending

KA Kertajaya, Solusi Terbaik Mahasiswa Malang Kaum Mendang-mending

1 April 2023
5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KA Pandanwangi Jember-Banyuwangi

5 Tipe Penumpang Menyebalkan di KA Pandanwangi Jember-Banyuwangi

8 Maret 2025
Ambisi PT KAI Perluas Lempuyangan Bikin Pelaju KRL Jogja Solo Menderita (Unsplash)

Terbitnya SP3 dari PT KAI buat Warga Lempuyangan dan Bayangan Mengerikan Biaya Transport Pelaju KRL Jogja Solo sampai Setengah UMP Jogja

18 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

8 Pantun Jelek dan Gagal Ciptaan Jarjit dalam Serial Upin Ipin, Lebih Baik Jangan Ditiru Mojok.co

8 Pantun Jelek dan Gagal Ciptaan Jarjit dalam Serial Upin Ipin, Lebih Baik Jangan Ditiru

Menerka Alasan Guru Matematika Nggak Pernah Bolos Mengajar

Menerka Alasan Guru Matematika Nggak Pernah Bolos Mengajar

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Semua Orang Benci Toyoya Fortuner dan Pajero Sport, Sampai Mereka Mencobanya Sendiri

Toyota Fortuner Memang Biadab dan Bikin Pengendara Terpacu Ugal-ugalan, Bikin Saya Kesulitan Bertanggung Jawab

17 Juni 2025
4 Siasat agar Selamat Kuliah di Jurusan Hukum sampai Lulus

4 Siasat agar Selamat Kuliah di Jurusan Hukum sampai Lulus

16 Juni 2025
Kopi Keliling Salatiga: Semua Jualan Kopi, tapi Nggak Ada yang Sepi

Kopi Keliling Salatiga: Semua Jualan Kopi, tapi Nggak Ada yang Sepi

16 Juni 2025
Julukan Kota Sejuta Bunga Masih Pantas Disematkan pada Magelang, tapi Ada Syaratnya

Julukan “Kota Sejuta Bunga” Masih Pantas Disematkan pada Magelang, tapi Ada Syaratnya

18 Juni 2025
Pemimpin Jember Berganti, Jalan Rusak Tetap Abadi

Pemimpin Jember Berganti, Jalan Rusak Tetap Abadi

22 Juni 2025
Ironi Kalimantan Timur: Berdiri di Atas Minyak, tapi Masak Pakai Kayu

Ironi Kalimantan Timur: Berdiri di Atas Minyak, tapi Masak Pakai Kayu

16 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Bapak Ojol Pinjam Sepatu Bola ke Tetangga demi Anak Ikut Sepak Bola Putri di Jogja
  • Coach Timo Scheunemann: Jangan Buat Anak-anak Trauma dengan Sepak Bola!
  • Akhirnya Saya Tahu Alasan Orang Beli Sepeda Mahal Sampai Ratusan Juta: Gagal Finish, tetapi Setidaknya Gagal Secara Nyaman dan Bermartabat
  • Haru dan Dramatis Sepak Bola Putri di Lapangan Tridadi: Tubuh-tubuh Mungil Tumbangkan Lawan Lebih Besar
  • Tersesat di ISI Surakarta dan Menjadi Dosen yang Gegar Intelektual tapi Kini Menikmati dan Jatuh Cinta kepada Solo
  • Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.