Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

LDR Tingkat Kabupaten Bantul-Sleman Pelosok Itu Tak Mudah dan Bikin Bokong Kebas, tapi Opo Wae Tak Tabrak yang Menjadi Penghalang

Ajie Prasetya oleh Ajie Prasetya
15 Agustus 2025
A A
LDR Tingkat Kabupaten Bantul-Sleman Pelosok Itu Tak Mudah dan Bikin Bokong Kebas, tapi Opo Wae Tak Tabrak yang Menjadi Penghalang

LDR Tingkat Kabupaten Bantul-Sleman Pelosok Itu Tak Mudah dan Bikin Bokong Kebas, tapi Opo Wae Tak Tabrak yang Menjadi Penghalang

Share on FacebookShare on Twitter

Di jagat per-asmara-an di Jogja, ada berbagai level perjuangan. Ada yang cuma beda gang, tinggal jalan kaki. Ada yang beda kecamatan, ngesot pakai motor sedikit sampai. Nah, kemudian ada golongan kami, para pejuang cinta lintas kabupaten: dari Bantul Kota ke Turi, Sleman. Jaraknya? Kurang lebih 32 kilometer. Itu satu arah, lho. Kali dua kalau bolak-balik.

Eh, tunggu. Bukan kali dua, tapi kali tiga kalau dihitung total perjalanan.

Ya, kalian tidak salah baca. Dan ini bukan drama Korea, ini realitas hidup orang biasa yang kebetulan nyantol sama jodoh yang jaraknya lumayan bikin dompet tipis.

Setiap hendak ngapel, rasanya kayak mau berangkat misi rahasia. Perasaan deg-degan, senang, tapi juga ada bayangan samar-samar tentang perjalanan panjang yang tak kenal ampun. Siapkan motor, pastikan bensin penuh, lalu mulailah ritual melawan kilometer dan debu. Dari hiruk pikuk Bantul Kota, melibas jalanan provinsi yang tak selalu mulus, menembus kepadatan Jogja, lalu menyusuri jalanan pedesaan Sleman bagian utara yang mulai meliuk-liuk di antara persawahan dan perkampungan.

Sensasi “kumel”, bokong kebal, dan motor ngadat: Bantul ke Sleman ternyata tidak mudah

Jangan bayangkan kami sampai di tujuan dengan rambut tertata rapi, wajah fresh bebas kusam, atau baju yang masih wangi parfum branded. Halah. Itu cuma ada di billboard iklan shampoo. Realitasnya, setelah menaklukkan puluhan kilometer di atas aspal dari Bantul ke Sleman, menerjang debu jalanan yang kadang bikin hidung mampet, dan terkena terik matahari yang menyengat atau gerimis tipis yang bikin jaket lengket, kondisi kami sudah mencapai level “kumel optimal”.

Rambut lepek karena keringat helm, wajah kusam berminyak campur debu jalanan, dan badan rasanya lengket tak karuan. Helm full face yang mestinya jadi pelindung, justru jadi oven kepala yang bikin keringetan parah.

Belum lagi, sensasi bokong panas dan kebas. Duduk berjam-jam dari Bantul di jok motor yang tipis, melewati speed bump dadakan yang tak terduga, bikin tulang ekor rasanya mau copot. Di persimpangan yang kadang banyak lubang, mata harus awas-awas. Kadang, di tengah jalan, motor butut kesayangan ini juga ikut drama. Tiba-tiba ndredeg, kehilangan tenaga, atau bahkan mogok total. Di tengah sawah. Sendirian. Ya sudah, dorong dulu pelan-pelan sambil berharap ada bengkel dadakan atau minimal tukang tambal ban yang budiman. Ini bukan cuma soal fisik, tapi juga mental.

Momen bertemu yang menghapus segala lelah

Setelah segala perjuangan menaklukkan jarak dan segala rintangan yang menyertainya, akhirnya sampai juga di tujuan. Dan di sinilah keajaiban itu terjadi. Begitu melihat wajahnya, senyumnya, atau bahkan suara sapanya, semua lelah itu seolah sirna begitu saja. Sensasi bokong panas, badan kumal, motor mogok tadi, semuanya terlupakan. Ibaratnya, kamu sudah mendaki Gunung Everest, begitu sampai puncak, semua payahmu langsung terbayar.

Baca Juga:

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Tapi, perjuangan seorang pejuang ngapel belum berakhir di situ. Setelah menghabiskan waktu bersama, ngobrol, ketawa, atau sekadar menikmati kebersamaan, ada ritual lanjutan: mengantar pacar pulang. Meskipun cuma beberapa kilometer dari tempat ngumpul ke rumahnya, ini adalah perpanjangan dari shift pertama. Setelah itu? Barulah shift kedua, yaitu perjalanan panjang pulang ke rumah di Bantul Kota.

Ini bagian yang paling esensial dari “sensasi” ini. Malam sudah menjelang, atau bahkan sudah larut. Jalanan yang tadi pagi atau sore ramai, kini sepi. Angin malam mulai menusuk kulit. Motor yang tadi pagi happy, kini sudah ikut merasakan lelahnya tuannya. Sensasi bokong panas itu kembali menyerang. Pikiran mulai kosong, hanya fokus pada jalanan dan kapan sampai rumah. Dingin, lapar, ngantuk, dan rasa sepi yang mendalam kadang menyerbu. Kamu sendirian, menunggangi motor, melibas kilometer demi kilometer yang terasa semakin panjang di gelapnya malam.

Kenapa semua ini dilakukan? Sebuah misteri klasik orang biasa

Melihat semua derita dan drama di atas, mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa sih masih mau dijalani?” Jawabannya klise, tapi itulah kenyataannya, dan mungkin hanya dimengerti oleh sesama pejuang: cinta. Atau mungkin, rasa penasaran yang tak kunjung padam. Atau jangan-jangan, sudah telanjur basah, jadi sekalian saja mandi di lumpur perjuangan hingga kering. Wong cuma Bantul-Sleman pelosok ini kok.

Momen-momen singkat kebersamaan, tawa kecil, atau genggaman tangan sesaat, entah bagaimana, sanggup melunasi semua lelah. Sensasi itu, meskipun kadang cuma sebentar, terasa sangat berharga. Ia menjadi “bensin” untuk perjalanan pulang yang panjang dan sunyi.

Jadi, buat para pejuang cinta yang saban hari ngapel jauh, yang rela bokong panas dan motor rewel demi sebuah pertemuan, yang rela mengantar lalu pulang sendirian menembus malam, salam hormat dari saya. Kalian adalah bukti nyata bahwa cinta itu memang absurd. Ia bisa bikin kita melakukan hal-hal gila, yang kalau dipikir pakai logika waras, rasanya nggak akan pernah masuk akal.

Tapi ya itulah cinta, ya, sebuah investasi jangka panjang yang untungnya tidak melulu dihitung pakai nominal rupiah, tapi pakai kilometer, level kebas di bokong, dan lamanya waktu yang dihabiskan di jalanan. Selamat berjuang, semoga cepat halal biar nggak perlu pulang sendiri lagi!

Penulis: Ajie Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bagi Warga Bantul Ajakan Bukber di Sleman Adalah Bentuk Diskriminasi dan Ketidakadilan, Apa Orang Jogja Utara Memang Egois?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2025 oleh

Tags: Bantuljarak bantul ke slemanJogjaLDRSlemanTuri Sleman
Ajie Prasetya

Ajie Prasetya

Pecinta magelangan di Burjo Malaya.

ArtikelTerkait

Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

TPST Piyungan, Tempat Terbaik untuk Membuka ASEAN Tourism Forum 2023

13 Januari 2023
Upah Layak, Tanah Murah, atau Lapangan Pekerjaan: Mana yang Lebih Worth It bagi Pekerja Jogja? Terminal Mojok

Upah Layak, Tanah Murah, atau Lapangan Pekerjaan: Mana yang Lebih Worth It bagi Pekerja Jogja?

1 Desember 2020
candi prambanan

Jangan Bawa Pacarmu ke Prambanan: Nanti Putus!

16 Agustus 2019
Hal-hal yang Saya Rindukan dari Jogja dan Nggak Bisa Saya Jumpai Saat Merantau ke Kediri

267 Tahun Jogja Berdiri: Tak Usah Bermimpi Jogja Makin Sejahtera, Begini Aja Sudah Istimewa, kok Minta Sejahtera!

9 Oktober 2023
Jalan Wates Jogja setelah Ada Bandara YIA: Nggak Banyak Berubah, Tetap Nggak Bergairah

Jalan Wates Jogja setelah Ada Bandara YIA: Nggak Banyak Berubah, Tetap Nggak Bergairah

6 Maret 2024
memborong rumah perumahan banguntapan mojok

Seperti Angkringan di Jogja, Mari Romantisasi Perumahan di Banguntapan

19 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.