Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Meskipun Enak dan Tenar, Lagu Kirana Dewa 19 Itu Sebenarnya Membosankan

Iqbal AR oleh Iqbal AR
15 November 2021
A A
Kirana Dewa 19
Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak hal yang bisa dibicarakan mengenai Dewa 19. Mulai dari kontroversi, bongkar pasang personel, perilaku Ahmad Dhani selama ini, keengganan Dhani menciptakan lagu baru, kolaborasi dengan musisi muda, hingga buah dari kejeniusan Ahmad Dhani, dkk, yang tertuang dalam karya-karya Dewa 19. Seperti kita tahu, Dewa 19 memang tidak membuat banyak album, tapi di era 90-an sampai awal 2000, nyaris tidak ada karya-karya Dewa 19 yang jelek, termasuk salah satunya lagu “Kirana.”

Lagu “Kirana” ini ada di album Pandawa Lima yang dirilis pada 1997. Album ini juga jadi salah satu album tersukses Dewa 19, dengan “Kirana” dan “Kamulah Satu-Satunya” yang jadi hits-nya. Situasinya saat itu, Dewa 19 sedang berada di awal bongkar pasang personelnya. Wawan, yang sebelumnya berada di belakang drum, digantikan oleh Aksan Sjuman (Wong Aksan) yang sebenarnya adalah drummer jazz, beda dengan Dewa 19 yang rock. Sedangkan Ari Lasso, sedang berada di masa tergelapnya, yang menjadikan album Pandawa Lima jadi album terakhir Lasso bersama Dewa 19.

Adalah mendiang Erwin Prasetya, sosok jenius di balik pembuatan lagu “Kirana” ini. Erwin, yang kita tahu pesonanya tidak sebesar Dhani atau Ari Lasso, ternyata mampu menciptakan sebuah musik yang cukup brilian. Selama ini, otak di balik karya-karya Dewa 19 selalu Ahmad Dhani, dan melalui lagu “Kirana”, Dewa 19 seakan bisa membuktikan bahwa tidak hanya Dhani yang bisa bikin lagu. Ya meskipun di lagu “Kirana” ini Erwin cuma bikin musiknya, dan liriknya tetap dibuat oleh Dhani.

Nah, bicara soal lagu Kirana, agak susah memberi penjelasan yang mudah tentang lagu ini. Ada banyak hal yang bisa dibahas, mulai dari lirik, cerita di balik lagu ini, hingga komposisi dan pattern musik yang diciptakan Erwin di lagu ini. Terlalu kompleks, dan membingungkan. Maka dari itu, saya akan membukanya dengan sebuah pernyataan, bahwa lagu “Kirana” ini sebenarnya adalah lagu yang membosankan.

Alasan kuat mengapa “Kirana” adalah lagu yang membosankan adalah komposisi lagu ini yang gitu-gitu aja. Ini adalah lagu yang datar, tidak ada naik turunnya, seperti tidak ada klimaksnya. Sudah gitu, suasananya juga suram, abu-abu banget. Pattern-nya pun terlalu repetitif, diulangi terus-menerus. Muter di situ-situ saja. Tidak ada reff, hanya bagian song saja. Tidak heran Ari Lasso selalu deg-degan kalau membawakan lagu ini, sebab takut lupa karena terlalu repetitif tadi.

Di satu sisi lagu ini memang membosankan, namun di sisi lain, lagu ini adalah lagu yang cukup rumit. Secara chord, notasi, dan ketukan, ini adalah lagu yang tentu saja tidak mudah dibawakan. Apalagi bagian solo gitarnya, susah! Berbeda dengan lagu “Kamulah Satu-Satunya”, misalnya, yang lebih jelas komposisinya, lebih “nyaman” di telinga, dan tentunya lebih mudah dimainkan. Membosankan, rumit, tapi kok ya laku. Sungguh betapa kontradiktifnya lagu ini.

Kalau soal lirik, tidak perlu dijelaskan lagi, lah, gimana Ahmad Dhani meramu kata-kata menjadi sebuah lirik lagu. Penggunaan frasa-frasa yang puitis seperti dalam lirik, “Hanya usung sahaja kudamba Kirana. Ratapan mulai usang, nur yang kumohon,” seakan menutupi kebosanan yang terdapat di lagu ini. Ini lirik yang Dhani banget, lah. Puitis, maknanya samar (tidak ada yang tahu pasti apa makna sebenarnya kecuali Dhani), dan “cinta-sentris.” Terlihat dari judulnya, “Kirana”, yang mengambil dari nama Dewi Kirana (Dewi Cinta).

Kalau ditanya “Kirana” bercerita tentang apa, maka bait ini sebenarnya jadi jawabannya. “Ayah bunda tercinta satu yang tersisa. Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia. Hidup tak kusesali mungkin kutangisi. Kuingin rasakan cinta.” Ini kalau menurut penjelasan yang saya baca, lagu ini, atau bait ini, menceritakan seseorang yang broken home, bingung mencari pelampiasan, sehingga berakhir di lembah hitam dunia malam. Itu cerita yang beredar, namun kembali lagi, mungkin hanya Dhani, mendiang Erwin, dan personel Dewa 19 lainnya yang tahu makna sesungguhnya dari lagu ini .Siapa tahu ada makna yang lain, kan?

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Itulah “Kirana”, tabrakan dari beberapa elemen yang saling bertolak belakang. Lagunya membosankan, banyak repetitif, liriknya abu-abu (tidak pop), susah dimainkan, tapi enak didengar dan laku keras, bahkan masih diputar hingga sekarang. Mboseni tapi masih enak didengar, gimana coba itu?

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 November 2021 oleh

Tags: dewa 19Kiranapilihan redaksi
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Kecamatan Sumowono, Kenikmatan Kabupaten Semarang yang Membuat Orang Demak Iri (Unsplash)

Kecamatan Sumowono, Kenikmatan Kabupaten Semarang yang Membuat Orang Demak Iri

13 Juli 2023
10 Pensil Alis Murah di Bawah 20 Ribu yang Nggak Kaleng-kaleng

10 Pensil Alis Murah di Bawah 20 Ribu yang Nggak Kaleng-kaleng

1 Januari 2022
5 Film Anime Underrated biar Kamu Nggak Tahu Your Name Aja terminal mojok.co

5 Film Anime Underrated biar Kamu Nggak Tahu Your Name Aja

28 September 2021
Kondisi Terminal Majalaya Bandung Kumuh dan Memprihatinkan, Sebuah Ironi di Kota Dolar

Kondisi Terminal Majalaya Bandung Kumuh dan Memprihatinkan, Sebuah Ironi di Tengah Kota Dolar

22 Januari 2025
Merasakan Keseruan Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin” Saat Tahun Baru Mojok.co kampung ramah anak

Merasakan Keseruan Tahun Baru di Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin”

3 Januari 2024
Honda All New Beat Boleh Jumawa karena Laris, tapi Soal Kuliatas Yamaha Gear 125 Juaranya Terminal Mojok.co

Honda All New Beat Boleh Jumawa karena Laris, tapi Soal Kualitas Yamaha Gear 125 Juaranya

22 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.