Setelah mengulas tentang kesalahan dalam merawat burung. Kali ini saya ingin membahasnya lebih rinci lagi mengenai kesalahan yang sering dilakukan oleh kicau mania ketika memandikan burungnya. Memandikan burung kicau memang terlihat sebagai perkara yang mudah dilakukan. Tetapi siapa sangka masih banyak yang keliru dan tidak memahami cara memandikan burung yang benar.
Memang masih ada sebagian kicau mania yang sering kali keliru dalam memandikan burung. Seperti empat hal yang akan saya ulas di bawah.
Salah metode pemandian
Sebenarnya metode pemandian burung itu gampang. Tidak serumit melakukan metode penelitian, yang penuh dengan teori. Karena, metode pemandian burung selama yang saya ketahui, hanya ada dua, yaitu metode mandi dalam keramba dan metode mandi dengan disemprot.
Namun, hal yang terjadi, kebanyakan kicau mania tidak memerhatikan metode pemandian yang cocok dengan burungnya. Untuk mengetahui metode mandi mana yang cocok dengan si burung. Para kicau mania bisa melakukannya dengan dua cara.
Pertama, ketika burung itu kita beli dari orang lain dan sudah bukan anakan. Kita harus menanyakan kepada pemilik sebelumnya, metode mandi apa yang digunakan pada burung tersebut, dengan disemprot atau mandi di keramba.
Yang kedua, ketika kita memiliki burung yang masih dalam anakan. Biasakan memandikan burung tersebut hanya dengan satu metode saja. Setidaknya harus komitmen, jangan diganti-ganti metode pemandiannya.
Alasannya adalah ketika burung tersebut sudah nyaman dengan metode mandi yang sudah sering dilakukan, lalu ganti metode, bisa menyebabkan si burung tersebut enggan untuk mandi atau bahkan burung tersebut dapat mengalami kondisi yang stress.
Tidak melepaskan makanan
Saya masih sering menemukan kicau mania yang saat memandikan burung tidak melepaskan makanannya dari dalam sangkarnya. Entah, karena memang sengaja tidak dilepaskan atau memang lupa melepaskannya. Sebenarnya melepaskan makanan dari sangkar merupakan hal yang sepele, tetapi memiliki efek yang dapat berpengaruh pada burung.
Apabila makanan yang ada di dalam sangkar tidak dilepas, kemudian burung dimandikan dengan cara disemprot, sudah pasti makanan burung akan terkena air. Dan, ketika sudah terkena air, makanan akan menjadi basah. Sehingga, makanan tersebut sebenarnya sudah tidak layak buat dimakan oleh burung.
Karena makanan burung yang sudah basah akan berubah menjadi lebih lembek. Coba saja bayangkan jika itu terjadi pada manusia. Ketika roti disiram dengan air, saya yakin pasti roti tersebut sudah tidak mau dimakan kembali oleh pemiliknya. Soalnya roti itu sudah tidak mengundang selera buat disantap.
Sebelum memandikan burung dengan cara disemprot, pastikan sudah melepas semua makanan yang ada di dalam sangkar. Setelah semua makanan sudah dilepas baru boleh dilakukan penyemprotan.
Namun kalau kita mager untuk melepas makanan, nggak masalah juga. Asalkan, setelah dimandiin, pakannya diganti yang baru.
Lah sama aja.
Tidak memperhatikan waktu
Banyak kicau mania yang masih asal dalam memilih waktu untuk memandikan burung. Waktu yang paling baik untuk memandikan burung adalah saat matahari mulai bersinar. Tapi jangan terlalu siang, burung nanti jadi kepanasan dan nggak merasa nyaman.
Cuaca juga harus masuk pertimbangan. Kita hanya boleh memandikan burung saat cuaca cerah. Hindari memandikan burung pada waktu mendung, karena kita nggak punya waktu untuk menjemur burung setelah mandi.
Karakter burung juga perlu diperhatikan. Kalau burung berasal dari dataran tinggi, sebaiknya mandikan lebih awal saat cuaca masih lumayan dingin.
Jangan tinggalkan sendirian
Setelah memandikan burung, sebaiknya para kicau mania tetap menemani burung hingga selesai dijemur. Bukan karena apa-apa nih, takutnya diganggu hewan lain. Kucing, misalnya.
Sedikit cerita, saya pernah mengalami hal tersebut. Setelah kelar memandikan semua burung, saya masuk ke dalam rumah. Ternyata setelah itu ada kucing liar yang mengganggu burung-burung saya. Ujung-ujungnya, burung saya stres.
Berkaca dari pengelaman itu, saya menjadi sadar betapa pentingnya untuk menjaga burung setelah selesai dimandikan dan dijemur. Agar burung tidak kembali lagi menjadi korban keusilan dari kucing.
Pengalaman saya di atas tadi menjadi perhatian khusus, agar ketika selesai memandikan burung, sebaiknya untuk diawasi saja. Atau, apabila tidak mau capek-capek buat mengawasinya, ada baiknya membuat tiang yang dapat digunakan untuk tempat menjemur si burung.
Nah, itu tadi pembahasan mengenai kesalahan pada saat memandikan burung. Saya, berharap lebih berhati-hati dalam merawat burung. Memang, merawat burung tidak bisa dianggap mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan demi meningkatkan kualitas burung peliharaan kita. Kalau tidak telaten, saya sarankan jangan memelihara burung.
BACA JUGA Kicau Mania, Hindari 4 Kesalahan Ini agar Burung Tetap Gacor dan tulisan-tulisan lainnya dari Akbar Mawlana.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.