Menghadapi akhir bulan bagi jomblo bukan perkara mudah, apalagi untuk mahasiswa jomblo yang pada akhir bulan harus menelan pil pahit tentang kenyataan bukan hanya hatinya yang kosong, namun juga dompetnya.
Tentu, kenyataan yang harus tetap dijalankan memaksa para kaum militan-kesepian harus memutar otak agar dompetnya tetap terisi oleh lembaran rupiah walaupun dengan senyum lecek Pattimura sekalipun. Toh bagi mereka, sedikit apapun isi uang di dompet mereka, mereka harus tetap hidup dengan lembaran itu. banyak hal sebenarnya yang bisa dilakukan oleh para pejuang-pejuang balikan untuk mengais rupiah di tanggal tua yang mencekik leher perlahan dan membuat radang pada tekukan dompet. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanulir serangan radang tekukan dompet pada akhir bulan.
1. Membuka jasa pengerjaan tugas
Kamu seorang mahasiswa yang sering melihat FTV? Seandainya benar, jaminan umpatan adalah sesuatu hal yang Haq yang akan melontar dari mulutmu dengan garang bahkan lebih garang dari seorang Ahok sekalipun. Lhah bagaimana tidak, wong semua adegan perkuliahan di FTV itu bullshit! Mana ada perkuliahan yang isinya cuma datang, mendengarkan dosen ceramah, lalu jalan bersama gebetan. Kampus mana yang seperti itu? Tidak ada. Pada dunia realitas yang real tentu perkuliahan akan selalu diisi tugas yang bahkan bisa mencapai level dimana Tuhan lebih berbaik hati pada hamba-Nya daripada Dosen pada mahasiswanya. Pernah merasakan dosen memberi ujian yang tidak masuk akal pada mahasiswanya, kalau ditanya seperti itu tentu saja anak tekniklah yang bersorak paling serempak mengucap kata tanda setuju dengan wajah geram.
Nah, setelah menyadari realitas diatas kini adalah tugas kalian wahai para mahasiswa jomblo untuk mengais rupiah. Alih-alih membuka jasa pengerjaan tugas untuk membantu merawat dompet agar tidak sakit dan ngilu karena tidak terisi oleh rupiah, usaha ini juga bisa dijadikan peluang untuk mencari kenalan bahkan gebetan. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui bukan? Kenapa tidak memulainya dari sekarang?
2. Membuka jasa pembuatan puisi cinta
Bukan hal yang salah untuk seorang jomblo menulis puisi cinta. Jangan kucilkan jomblo yang setiap hari bergulat dengan pena dan kertas, baiklah kalau dikatakan udik karena masih bergelut dengan media konvensional, pena dan kertas akan saya ganti saja dengan mouse dan laptop.
Pasti akan ada pertanyaan yang menyambar dengan cepat “Untuk apa jomblo menulis puisi cinta? Sia-sia.” Kalimat seperti ini tidak akan lagi tertuju pada jomblo jika bisa menguangkan puisi-puisinya. Cara paling mudah adalah dengan menjualnya kepada para (calon) pasangan. Biasanya kaum adam akan sibuk menulis kalimat apa yang akan dilontarkan kepada kaum hawa, nah disinilah peran para jomblo yang punya sedikit keahlian dalam menulis untuk mengais rupiah dari kesusahan mereka. Tawarkan mereka sebuah puisi untuk proses penembakan mereka. Patok harga yang wajar saja, kalian sama-sama mahasiswa kere! Jangan saling membunuh.
3. Jadilah kontributor di majalah atau koran
Sebuah saran yang bagi banyak mahasiswa merupakan hal yang sedikit khayal bukan? Tentu saja bukan khayalan asal ada kemauan. Ini kerja yang cukup mengasikan bagi mahasiswa jomblo yang suka paparazi, daripada kalian Cuma memotret orang-orang pacaran atau cewek cantik untuk dijadikan bahan, kenapa tidak mencoba menjadi reporter part time atau kontributor sebuah surat kabar. Selain hobimu tersalurkan, dompetmu juga bakal tenang karena melihat rupiah yang masuk tak pernah terlambat. Selain dompetmu terisi, ada sedikit kemungkinan kamu juga akan mendapatkan pasangan. Ini bukan sebuah kebohongan. Ini nyata. Bayangkan saja artikelmu dimuat disebuah surat kabar, dan ada yang tertarik dengan gaya menulismu lalu mencoba mencari mu di dunia nyata, dan dia cocok dengan kriteriamu. Indah bukan? Status jomblomu bisa terentaskan.
Salam jomblo! Tetap kesepian dan militan!