Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kiat Hidup Bahagia meski Bokek dan Nggak Bisa Yang-yangan

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
12 Maret 2021
A A
Kiat Hidup Bahagia meski Bokek dan Nggak Bisa Yang-yangan mojok.co/terminal

Kiat Hidup Bahagia meski Bokek dan Nggak Bisa Yang-yangan mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Gim Sudoku, gim yang pernah ngehits di era keemasan Nokia. Butuh waktu lama bagi saya, yang kala itu SMP, untuk mempelajari gim ini. Setelah membuka beberapa blog, akhirnya saya mengerti dan bisa memainkan sudoku dengan tangkas. Pada akhirnya, gim ini saya anggap angin lalu, saya tinggalkan karena sudah saya anggap mudah. Ada analogi yang saya temukan soal rumusan hidup bahagia dan gim yang saya mainkan dulu.

Dalam hidup yang gsetxghhysdfg ini, segala hal harus dipelajari dan dimengerti, seperti halnya Sudoku. Tak harus langsung paham, semua tetap harus berproses. Kita, saat ini kan juga masih berproses, masih mencari. Tapi, beberapa masalah hidup yang menghantui, kadang memang perlu waktu lumayan lama untuk dipahami 5W1H-nya. Seperti masalah kantong dan hubungan cinta yang rasanya nggak kunjung bikin hidup bahagia.

Bokek, ra nde dit, adalah keadaan lumrah. Harus dipahami bahwa ini bisa terjadi pada siapa pun. Tak jarang kita temui dan terjebak dalam kelompok sambat finansial saat nongkrong. Sialnya, kita juga merasakan hal yang sama. Cah pracinta juga begitu. Sambat dan merasa terbuang. Apalagi saat ra nde dit digabung sama jomblo ditimpali nganggur, gogrok rambutmu. Hidup bahagia cuma ilusi.

Izinkan jiwa baik ini memberi sedikit tips untuk Anda. Menghadapi bokek dan jomblo, harus dengan tenang. Tapi, ingat, nganggur tak masuk hitungan, dua ini dulu saja. Pertama, jomblo dan bokek boleh dianggap nasib, tapi jangan malas bergerak dan berusaha. Kadang hidup itu di bawah, kadang di atas, sering juga dicubleke dan dislengkat. Nah, santai dulu, pikirkan masak-masak penyebabnya.

Tak jarang, semua itu datang dari diri sendiri. Refleksi diri itu penting. Jodoh dan duit, kita artikan secara mudah sebagai rezeki. Nah, rezeki itu misteri. Terserah yang ngasih, asal kita usaha terus. Yang lucu, orang yang memang benar-benar berusaha, jarang yang ngeluh. Sambat sedikit mungkin iya, tapi nggak mengutuk kehidupan. Soal privilege orang, sudah jangan pikirkan orang lain. Ngerti istilah “nggak peduli” kan? Fokus kita ke refleksi diri dulu, nggak usah ngurusin kehidupan orang lain. Hidup mereka juga belum tentu bahagia.

Jika tetap bersedih dan sambat berlebihan, istirahatkan jiwa dan pikiran dulu. Kata orang dulu, ngerti cara ngerem dan ngegas, tapi harus terus jalan dan berusaha. Saya rasa nonton film, main gim, lihat Mat Ordul atau baca status Fachri Skroepp, ampuh menstimulus rasa bahagia dan syukur. Tapi, tetap harus diingat, Mat Ordul dan Fachri Skroepp hanyalah pengalihan isu. Kita tetap harus kembali mencari akar permasalahannya. Sekadar melepas mumet tentu boleh.

Ngikut kata ulama juga tak ada salahnya. Kata para ulama, jodoh dan harta itu, sudah diatur, tinggal dijemput. Kata ulama lagi, asal niat baik, hasilnya baik. Nah, perkara niat ini yang berat. Niat manusia ini misteri, cuma dia dan Tuhan yang tahu. Ada yang kerja keras biar bisa saingan sama tetangga. Ada yang berlomba-lomba nikah karena tuntutan lingkungan. Ada yang melakukan semuanya untuk orang tua. Wes, carilah niat yang terbaik dan tepat untuk Anda biar hidup bahagia nggak cuma dibayang-bayangkan terus.

Menurunkan ekspektasi juga tak ada salahnya. Tak jarang, ekspektasi terlalu ndakik-ndakik. Ingin bisa seperti orang-orang hebat, padahal betah nganggur dan gengsi kerja kasar. Los dol dan tak terlalu ngotot kadang diperlukan. Sesekali hidup dibikin woles. Yang penting jangan malas. Malas ini susah karena orang berjiwa malas justru pandai membuat alasan.

Baca Juga:

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

Lika-liku Sopir Jenazah: Sengaja “Mengantar” Hantu karena Gabut dan Sering Ditolak Jadi Talent Uji Nyali

Alasan yang disampaikan sering kali masuk akal dan bagus. Jadi, kerja keras untuk nyari duit dan jodoh, perlu yang namanya paham batasan diri, malas kok kepenginan. Jangan sampai kita menyalahkan orang lain, atas apa yang menimpa kehidupan kita. Wes, pokoke orang lain itu ya orang lain, pahami diri sendiri saja, maafkanlah orang lain. Yang terpenting lagi, memaafkan diri sendiri biar kita lebih mudah bersyukur.

Setelah itu, mungkin kita bisa mulai meninggalkan tekanan lingkungan sosial. Entah keluarga, teman, saudara, tetangga, ibu kos, dll. Segala tetek bengek standar hidup bahagia menurut lingkungan, coba ditelaah lagi. Tepatkah standar versi mereka? Jangan sampai kita begini begitu hanya untuk bersaing dan berlomba dengan mereka, ngeman-eman awakmu. Tapi, bukan berarti tak mengapa bokek dan jomblo, tetap harus berjuang dengan optimal dan paham kapan ngerem, ngegas, ngunjal ambegan, sampai isoma. Mesakne wong tuamu, masa mau merepotkan mereka terus.

Harusnya, bagaimanapun keadaan, bokek dan jomblo hanyalah sebuah fase. Yakin saja, Gusti mboten sare, kamunya juga jangan sare (rebahan) terus. Kenapa tak hidup bahagia saja dari sekarang, saat kita masih jomblo dan bokek. Menangis tak apa, sedih-sedih dulu. Barulah setelah itu kita harus mencari kebahagiaan itu di dalam bokek dan prayang-yangan ini. Tentu dengan kiat-kiat di atas dan dengan mengikuti protokol kesehatan.

BACA JUGA Berani Bilang ‘Nggak’ Adalah Salah Satu Kunci Hidup Bahagia atau tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Baca Juga:  Memang Dasar Minat Baca Rendah, Bedain Format PDF dan DOC Aja Nggak Bisa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2021 oleh

Tags: Bahagiacara berbahagiaKebahagiaanPsikologi
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

mekanisme otak bertahan

Alasan Kita Harus Pakai Otak, Bukan Dengkul

1 Juni 2019
Berat Badan di Bawah Angka Ideal dan Arti Kebahagiaan yang Semu terminal mojok.co

Berat Badan di Bawah Ideal dan Arti Kebahagiaan yang Semu

2 Maret 2021
Percaya Ramalan Zodiak, tapi Tidak Percaya Agama padahal Konsepnya Mirip terminal mojok.co

Mengapa Saat Baca Artikel Zodiak Kok Isinya Seperti Menggambarkan Aku Banget, Sih?

11 Mei 2019
takut akan ketinggian

Takut Akan Ketinggian itu Mengganggu Aktivitas

3 Oktober 2019
4 Hal yang Patut Disyukuri Ketika Tinggal di Jakarta terminal mojok.co

4 Hal yang Patut Disyukuri Ketika Tinggal di Jakarta

14 Januari 2022
pernikahan

Jangan Nunggu Dirujuk, Datanglah ke Psikolog Sebelum Pesta Pernikahan Berlangsung

4 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.