Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Ketika Dosen dan Mahasiswa Bingung Memilih Capres 2024 untuk Pemilu 2024

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
29 Juni 2023
A A
Ketika Dosen dan Mahasiswa Bingung Memilih Capres 2024 untuk Pemilu 2024 (Unsplash)

Ketika Dosen dan Mahasiswa Bingung Memilih Capres 2024 untuk Pemilu 2024 (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu terjadi sebuah sesi tanya-jawab dengan Pak Dosen yang mengampu mata kuliah Komunikasi Politik. Diskusi ini berjalan dengan seru, agak konyol, miris juga. Namun, ini diskusi yang penting, khususnya bagi anak muda menjelang Pemilu 2024 dan menentukan pilihan Capres 2024.

Tanya-jawab itu terjadi di ruang kelas setelah kelompok terakhir di pertemuan semester genap mengakhiri presentasinya. Walaupun materi yang dibahas oleh kelompok terakhir itu nggak berhubungan dengan Pemilu 2024, tapi Pak Dosen tetap menanggapi pertanyaan saya.

“Bapak, izin bertanya. Kemarin saya membaca berita di Tempo. Kata salah satu Anggota KPU, August Mellaz, bahwa proporsi peserta Pemilu 2024 nanti, tercatat 55-60 persen didominasi oleh Gen Z dan Millennial,” saya mengawali pertanyaan tentang Pemilu 2024 dan menentukan pilihan Capres 2024 dengan sebuah pengantar.

“Nah, kami ini Pak, sebagai Gen Z bingung mau memilih siapa. Walau secara formil kampanye politik masih di November nanti, tapi sekarang itu sudah banyak Capres 2024 yang berkampanye. Baik itu di jalan raya, maupun media sosial. Kami tidak tahu, Pak, gagasan mereka sebagai Capres 2024. Yang kami tahu hanyalah perang elektabilitas dan sensasional semata.”

Pak Dosen terdiam dan menghela nafas agak dalam. Saya nggak tahu apakah pertanyaan itu kurang jelas atau bagaimana. Tapi, saya agak lega ketika sesaat setelah membuang nafas, beliau tertawa lalu bertanya balik, “Kalian bingung?”

Saya mengangguk. 

“Lha wong saya itu juga bingung, kok,” jawab beliau seraya melanjutkan ketawanya yang sempat ditahan sepersekian detik sebelumnya.

Dosen saja bisa bingung soal Pemilu 2024 dan menentukan pilihan Capres 2024

Bukan. beliau tidak sedang bercanda. Tapi, kenyataannya, memang beliau adalah dosen yang selalu bisa mencairkan suasana ketika ada sesuatu yang dirasa menegangkan mahasiswanya. Dari situ saya membatin, “Waduh, sekelas dosen saja bingung, apalagi kita-kita ini yang anak muda!”

Baca Juga:

Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

Videotron Anies Baswedan Diberangus Kekuatan Penguasa

Tapi ya, tentu saja, walaupun sekelas dosen itu bingung, harus tetap bersikap layaknya pakar. Beliau kemudian melanjutkan jawabannya yang menurut saya cukup masuk akal dan nggak terkesan memaksa.

Mencari tahu visi negara kita

“Tapi mungkin begini, setidaknya kalau kita bingung, pertama-tama kita harus tahu dulu apa visi negara kita. Kan, nggak mungkin, negara kita ini ada, tanpa adanya visi tertentu. Nah, lewat visi itulah yang kemudian bisa kita pakai untuk menentukan kriteria presiden. Saya tidak akan memberi tahu versi saya, nanti takutnya saya dikira sedang kampanye politik malahan,” beliau terkekeh lagi.

Sejak dulu, saya ini apatis sama politik. Maka, mohon maaf, kalau untuk mengetahui visi negara sendiri saja harus buka Google terlebih dahulu. Semuanya demi menjawab dinamika Pemilu 2024 dan menentukan pilihan Capres 2024.

Setelah saya berselancar di kabin Google, saya malah makin bingung, karena yang muncul adalah Pembukaan UUD 45. Pikir saya, empat butir di Pembukaan UUD 45 itu konteksnya seperti apa? Kalau sekadar merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, tentu kita semua tahu.

Tapi maksud saya, wujud konkretnya itu yang seperti apa? Apakah merdeka maksudnya bebas mengkritik? Apakah bersatu itu maksudnya nggak ada perbedaan? Berdaulat dan adil itu maksudnya bagaimana? Dan, apakah makmur itu berarti negara nggak boleh utang?

Saya benar-benar bingung. Karena kalau demikian, artinya kita sebelumnya sudah salah memilih presiden, dong? Hash, pecah kepala saya!

Tapi ya sudahlah, semoga saja saya salah. Mungkin, ada pengertian lain dari empat butir itu yang belum saya ketahui. Yang terpenting, untuk sementara ini, kita sebagai anak muda patut memahami empat butir itu sebagai dasar kita menentukan kriteria Capres 2024 di Pemilu 2024 nanti.

Membandingkan gagasan Capres 2024 dan mempertimbangkannya dengan visi negara

Jawaban dosen tadi masih berlanjut. Selain perihal visi negara, beliau juga mengatakan, “Kalau sudah tahu visi negara sendiri, maka selanjutnya silakan kalian membandingkan gagasan dari ketiga Capres 2024 sekarang, lalu lanjutkan dengan mempertimbangkan mana yang lebih kompatibel dengan visi negara.”

Mendapati jawaban itu, saya tertegun sejenak. Saya merasakan kepala saya makin pusing. Ini di dalam ruang kampus, ya. Bagaimana dengan rakyat kecil yang nggak punya waktu untuk diskusi? Pasti mereka lebih memilih bekerja ketimbang pusing memikirkan gagasan Capres 2024 di Pemilu 2024 nanti.

Mengawal dengan kritik

Jujur saja, mendengar jawaban tadi, saya malah semakin bingung memilih Capres 2024 di Pemilu 2024 nanti. Saya malah bener-bener nggak ada pandangan. Saya nggak melihat tanda-tanda intelektualitas di antara capres yang saat ini yang namanya sudah muncul. Yang saya tangkap hanyalah tukar-tambah suara, isu cawe-cawe, dan berbagai eksistensi remeh-temeh lainnya yang nggak ada nilai gunanya.

Dan karena itu, marilah kita sebagai anak muda, sebisa dan semampu mungkin, untuk mengawal Pemilu 2024. Bagaimana caranya? Banyak.

Tapi, semakin saya pikir, kok semakin suram, ya. Iya, ada banyak cara bagi anak muda mengawal Pemilu 2024 nanti. Namun, saya jadi ragu. Kalau anak muda sudah seniat itu, kenapa para Capres 2024 justru terlihat nggak menarik. Seakan-akan pemilu itu cuma buat meneruskan kekuasaan saja dan nggak menjanjikan untuk kehidupan anak muda.

Ah, pusing. 

Oh, ya, satu hal lagi. Pak Dosen mengakhiri tanya-jawab kami dengan sebuah kalimat begini:

“Bagaimanapun buruknya pemimpin kita nanti, niscaya itu adalah cerminan dari masyarakatnya, yaitu diri kita sendiri).”

Makin bingung!

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Analisis Sosio-Historis pada Logo Partai Sebelum Memilihnya 2024 Nanti

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2023 oleh

Tags: capres 2024pemilu 2024pilpres 2024
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Glorifikasi Pemuda dalam Politik Indonesia: Anak Muda Memang Penting, tapi Anak Muda yang Gimana Dulu?

Glorifikasi Pemuda dalam Politik Indonesia: Anak Muda Memang Penting, tapi Anak Muda yang Gimana Dulu?

13 November 2023
Zodiak Menjadi Patokan Memilih Capres 2024 Itu Tolol Banget (Unsplash)

Nggak Mau Memilih Capres 2024 karena Beda Zodiak Bukti Sikap Tolol yang Sebaiknya Segera Ditinggalkan

30 Oktober 2023
Mas Gibran, Please Banget, Jadi Pengusaha Bukan Solusi dari Masalah Lapangan Kerja!

Mas Gibran, Please Banget, Jadi Pengusaha Bukan Solusi dari Masalah Lapangan Kerja!

2 Desember 2023
Jangan Bandingkan dengan Anies, Prabowo, atau Ganjar! Sebab Adam Suseno dan Partai Paprika Terlalu Sempurna untuk Pilpres 2024

Jangan Bandingkan dengan Anies, Prabowo, atau Ganjar, sebab Adam Suseno dan Partai Paprika Terlalu Sempurna

8 Desember 2023
Aldi Taher Itu Nggak Salah, Mindset Kita lah yang Perlu Dibenahi

Aldi Taher Itu Nggak Salah, Mindset Kita lah yang Perlu Dibenahi

29 Mei 2023
Larangan Gaya Foto ASN Jelang Pemilu 2024 Bawa Berkah bagi Saya

Larangan Gaya Foto ASN Jelang Pemilu 2024 Bawa Berkah bagi Saya

9 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.