Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kesurupan Bukan Cuma Terjadi Karena Kerasukan Setan, Bisa Juga Karena Stress dan Banyak Pikiran

Hafid Asfiyanto oleh Hafid Asfiyanto
29 Mei 2020
A A
kesurupan

Kesurupan Bukan Cuma Terjadi Karena Kerasukan Setan, Bisa Juga Karena Stress dan Banyak Pikiran

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini terinspirasi dari berita mengenai keberhasilan Dr. Siswanto mendapatkan gelar doktoral berkat disertasinya yang membahas soal kesurupan. Penelitian beliau yang berjudul “Konstruksi Keyakinan Agama Personal Pada Individu yang Pernah Mengalami Gangguan Kesurupan”  ini saya pikir sangat menarik karena mengingatkan saya ketika mengikuti perkuliahan psikologi sosial di mana dosen saya juga menjelaskan hal yang serupa.

Sejak dulu, masyarat kita selalu mengaitkan kesurupan sebagai fenomena masuknya jin ke dalam diri manusia. Mengambil alih jiwanya. Berperilaku aneh tidak selayaknya kebanyakan orang.

Penyebab terjadinya kesurupan hingga kini masih jadi bahan perdebatan. Sebagian dari mereka mengganggap disebabkan oleh gangguan jin si penunggu pohon beringin. Sebagian yang lain lebih percaya diakibatkan oleh adanya gangguan psikis. Ada pula yang percaya keduanya, ya termasuk saya ini.

Kalau kesurupan dilihat dari kacamata budaya sih sah-sah aja jika dibilang kemasukan jin. Saya nulis begini bukan berarti kesurupan jin itu nggak ada. Saya juga percaya kalau ruqyah menjadi salah satu solusi dalam penanganannya. Cuman kan nggak itu-itu melulu. Sebenarnya fenomena kesurupan juga bisa dilihat melalui kacamata ilmiah. Salah satunya adalah melalui kajian keilmuan psikologi.

Kalau dari kacamata psikologi, orang yang kesurupan disebut sedang mengalami Dissociative Trance Disorder (DTD). Orang yang normal adalah mereka yang memiliki kesadaran, persepsi, dan memori yang menyatu. Jika terpecah, maka akan terjadi disosiatif. Trance di sini memiliki arti keadaan tidak sadarkan diri. Keadaan ini dapat berupa kehilangan kesadaran seperti halnya pingsan maupun menyadari seakan ada orang lain yang sedang berdiam di dalam tubuhnya.

Penyebab utama DTD adalah masalah psikis di mana kesurupan merupakan bentuk dari kepribadian kita yang sedang berada dalam kerapuhan. Orang yang stress, banyak pikiran, banyak tekanan, biasanya akan menahan ledakan emosi yang dimilikinya sehingga masuk ke dalam area bawah sadar. Jika dibiarkan, lama-kelamaan area kesadarannya akan berkurang, lalu mengalami kehilangan kesadaran terhadap lingkungannya. Kehilangan kesadaran ini biasanya akan dibarengi dengan perubahan pada tingkah laku, ingatan, dan cara berpikir.

Biasanya yang rentan untuk mengalami kesurupan adalah mereka yang punya kepribadian tertutup. Setiap masalah yang dimilikinya seringkali cuma dipendam dan jarang dikeluarkan.

Tau nggak sih, saat kita berusaha melupakan suatu kejadian atau pengalaman, sebenarnya pengalaman itu nggak hilang begitu aja. Tapi disimpan dalam alam bawah sadar kita yang sewaktu-waktu bisa keluar kapan saja. Saat orang yang tertutup ini mencapai batas maksimum kesabaran yang dimilikinya, duaarr, meluaplah semua emosi yang ada pada dirinya. Orang yang kesurupan sama halnya seperti orang lain dalam mengutarakan semua masalahnya. Kesurupan ini menjadi salah satu cara untuk menyampaikan segala emosi yang ada pada dirinya.

Baca Juga:

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

Kesurupan Itu Menyiksa, dan Saya Kapok Pernah Berprofesi sebagai Mediator Makhluk Gaib

Misalnya ada seorang siswa yang sering di bully sama temennya. Stres nggak tuh. Nah, tekanan emosi yang dirasakan oleh mahasiswa ini akan dikeluarkan dalam bentuk kesurupan sebagai upaya keluar dari masalahnya. Apalagi ditambah kalau lingkungan si siswa ini nggak dalam keadaan yang sehat. Dalam artian nggak ada yang mendukung dirinya untuk bisa mengatasi bullyan tersebut.

Lalu, gimana ceritanya bisa ada orang yang kesurupan dan langsung dengan fasihnya bisa ngucap bahasa asing? Ada orang jawa kok tiba-tiba ngomong bahasa korea misalnya?

Kalau dari perspektif budaya sih, mungkin sudah banyak kita ketahui kalau asalnya adalah berasal dari jin itu sendiri yang bisa berbahasa korea. Jika dilihat dari perspektif psikologi, hal ini biasa disebut sebagai hyper recalling, yaitu kondisi di mana sebenarnya si penderita sudah pernah memiliki pengalaman terhadap bahasa tertentu sebelumnya.

Sebagai contoh, kalau seorang muslim pernah ngaji, pernah baca Al-Quran yang isinya adalah bahasa arab. Nah, jadilah waktu kesurupan dia lancar banget berbahasa arab, karena sebelumnya dia sudah pernah mengenal bahasa arab walaupun mungkin saja tidak tahu artinya.

Kesimpulannya, nggak semua kesurupan bisa menyalahkan jin sebagai penyebab utamanya. Kadangkala dia bisa berasal dari diri sendiri yang sedang bermasalah. Kalau ada masalah yang nggak bisa diselesaikan, segera lari cari bantuan. Entah itu ke teman dekat, keluarga, atau ke orang yang profesional seperti psikolog atau psikiater ahli. Pesan saya, jangan pernah remehkan kesehatan mental kalian!

BACA JUGA Paranormal Experience: Situ Kesurupan Atau Cari Perhatian? atau tulisan Hafid Asfiyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2020 oleh

Tags: Kesehatan MentalkesurupanPsikologi
Hafid Asfiyanto

Hafid Asfiyanto

Id, Ego, Superego.

ArtikelTerkait

7 Hal yang Nggak Pernah Dirasakan oleh Siswa Sekolah Elit

7 Hal yang Nggak Pernah Dirasakan oleh Siswa Sekolah Elite

26 Mei 2022
Lingkungan Kerja Toxic Membunuh Jiwa dan Raga Karyawan (Unsplash)

Lingkungan Kerja Toxic Membuat Karyawan Tidak Sejahtera Jiwa dan Raga

28 November 2023
5 Pemicu Gangguan Mental bagi Seorang Pendeta Terminal Mojok

5 Pemicu Gangguan Kesehatan Mental bagi Seorang Pendeta

4 Agustus 2022
Pengalaman Saya Menjadi Pemain Jatilan Paling Top Sekampung terminal mojok.co

Pengalaman Saya Menjadi Pemain Jatilan Paling Top Sekampung

19 Oktober 2020
Benarkah Orang Madura Tidak Bisa Kesurupan?

Benarkah Orang Madura Tidak Bisa Kesurupan?

12 November 2022
5 Rekomendasi Podcast untuk Kesehatan Mental Terminal Mojok

5 Rekomendasi Podcast untuk Kesehatan Mental

11 Februari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.