Setan adalah makhluk yang terlanjur diasosiasikan sebagai makhluk yang jahat dan siap menggoda manusia menuju jalan yang gelap jauh dari tuntunan Tuhan. Tapi apakah benar jika setan seburuk itu? Tidak adakah dimensi kebaikan dari setan yang layak dijadikan pedoman hidup manusia? Saya tentu tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berat itu karena secara hukum konstitusional saya tidak disewa setan sebagai juru bicaranya apalagi penyambung lidahnya. Sebentar….Setan punya lidah gak sih?
Yasudah mari kita lupakan dimensi kebaikan yang mungkin ada pada diri setan yang saya sendiri tidak mengetahuinya. Daripada kita semakin mumet saat kondisi lapar dan dahaga saat berpuasa karena memikirkan kebaikan setan, saya malah tertarik menelisik keseharian setan saat sekarang harus Work From Home (WFH). Harus di ingat, WFH setan jelas berbeda dari WFH manusia. Manusia WFH karena menghadapi wabah covid-19, mereka (setan) melakukan WFH sebagai konsekuensi logis adanya bulan ramadan.
Sudah lebih dari 1400 kali tradisi WFH setan berjalan rutin tiap tahun, alih-alih membuat ruang gerak setan terbatas karena satu bulan penuh harus berada di rumah (neraka), saya justru melihat ramadan sebagai laboratorium sosial bagi setan untuk melihat efektivitas hasil hegemoni setan selama sebelas bulan penuh kepada seluruh umat manusia.
Oke, Keseharian setan mungkin kayak gini:
Pertama, Waktu singkat selama satu bulan digunakan setan untuk mengukur “Sukseskah godaan full time yang mendera manusia untuk berbuat tidak patut atau harus ada evaluasi besar-besaran bagi tubuh dewan kehormatan setan karena manusia malah berbuat sebaliknya“.
Kedua, waktu satu bulan digunakan setan untuk semakin mempererat hubungan antara setan yang mungkin saja renggang akibat penempatan dinas menggoda manusia yang saling berjauhan. Satu di Kawasan Anglo Saxon eropa yang satu di kawasan kepulauan Karibia yang berbatasan langsung dengan samudra Atlantik.
Bayangkan alangkah indahnya dan hangatnya perjamuan keluarga besar setan di sana. Seperti reuni Bani tiap lebaran lah kira-kira suasananya. Apakah ada dangdutnya sebagai hiburan saat berkumpul? Sudah barang tentu karena dangdut sekarang tidak hanya go international, tapi sudah go akhirational juga.
Evaluasi bersama kolega dan Berkumpul dengan keluarga sudah. Seperti halnya makhluk godaannya manusia, Hal lain yang mungkin saja dilakukan setan untuk mengisi waktu luang selama satu bulan adalah menyalurkan hobi-hobi yang jarang atau tak sempat dilakukan saat menjalankan kerja full time tanpa henti selama satu bulan. Hobi Apa yang banyak dikerjakan para setan ini?
Hasil sensus tahunan terhadap perilaku sosial setan menunjukkan bahwa hobi yang dilakukan setan selama wfh sangat beragam. Hobi-hobi setan dapat digolongkan dalam 2 cluster besar yakni yang bersifat indoor dan outdor. Hobi Indoor diisi dengan hobi memasak dan berkreasi di bidang kuliner di dapur. Membuat dalgona hingga cimol goreng dapat ditemui di dapur-dapur setan. Tak lupa bagi kebanyakan muda-mudi setan, mereka juga mengunggahnya di akun media sosial setan bernama “Jahanamia”.
Info singkat: “Jahanamia” adalah situs berbagi foto serupa Instagram di dunia manusia.
Hobi setan yang bersifat outdor juga beragam isinya. Ada yang menghabiskan waktunya memancing. Memancing keributan di muka bumi dengan diam-diam membuat berita hoax dan disebarkan di darkweb sehingga bisa sampai di dunia manusia.
Ada yang kopdar bersama tunggangan kesayangannya. Terdapat berbagai klub yang rutin mengadakan kopdar setiap bulan ramadan. Klub-Klub tersebit antara lain; Sedulur Kalajengking, Belatung Club, Snake King Legendary, dan masih banyak lagi.
Bagi Pecinta Belanja tentu memilih hobi shoping di Dajjal Condolence Mall yang konon gedungnya adalah gedung terbesar di Neraka. Dajjal Condolence Mall menyediakan segala kebutuhan terlengkap di neraka. Mulai dari Sepatu Api, Kaos Lucifer, hingga Berlian bara dapat ditemukan di pusat perbelanjaan tersebut. Tertarik iku shopping di sana? Silahkan, saya mah emoh poll. Ngeriiii boss.
Beragam aktivitas yang mungkin saja dilakukan dalam keseharian setan di neraka saat ramadan sudah barang tentu menampik keyakinan kita bahwa mereka sedang dikurung dan terkesan tak berkutik. Pikiran kita mengasumsikan bahwa neraka seperti halnya lapas yang sempit bagi ribuan napi. Padahal jika dipikir-pikir lagi, neraka amatlah luas. seluruh setan yang terus beranak pinak, manusia dari jaman nabi Adam hingga kelak hari kiamat berjumlah milyaran saja bisa masuk. Tentu sangat luas bukan?
Terakhir, saya ingin bertanya. Mau bergabung dengan keseruan mereka? Hiiiiiiiiiiiii nguawur lak kowe gelem.
BACA JUGA Cara Anak Pesantren Ngelawan Setan yang Bisa Niruin Baca Alquran atau tulisan Muhamad Fauzi Zakaria lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.