Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
23 April 2024
A A
Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan

Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kerja sampingan jadi penulis di agensi memang fleksibel, tapi jangan sampai kerjanya sembarangan juga, dong.

Saya bekerja di sebuah agensi selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini. Kebetulan tempat kerja saya saat ini memberikan fleksibilitas kepada karyawannya untuk bekerja di mana saja dan kapan saja. Selama pekerjaan kelar sesuai deadline, semuanya bakal baik-baik saja. Oh ya, saya bekerja di agensi yang layanan utamanya menyediakan artikel SEO, ya.

Di kantor agensi tempat saya bekerja, saya bertemu dengan penulis dari berbagai macam latar belakang. Ada ibu rumah tangga, mahasiswa, dan bahkan ada juga orang yang sebenarnya sudah punya pekerjaan utama tapi mau cari tambahan uang dengan kerja sampingan di agensi tersebut. Atau ada juga sih orang kayak saya yang bekerja di agensi karena minimnya opsi pekerjaan di Situbondo.

Selama bekerja, posisi saya di kantor agensi ini cukup bagus. Bisa dibilang, saya jadi tangan kanan dari empunya kantor. Lantaran menjadi salah satu orang kepercayaan, salah satu tugas saya di kantor adalah mengoreksi tulisan teman-teman penulis di agensi. Intinya, saya harus memastikan kalau tulisan yang sudah dibikin sesuai dengan brief dari klien.

Dengan adanya tugas semacam ini, saya jadi sadar kalau banyak yang menyepelekan “kerja sampingan” semacam ini. Banyak yang kadang nggak baca brief, belum melakukan tahap editing sendiri seusai menulis, pakai referensi seadanya, dan menambahkan kata-kata secara ngawur hanya untuk memenuhi permintaan jumlah kata.

Sering pakai format tulisan dari agensi lain

Di agensi tempat kerja saya, nggak sedikit penulis yang bergabung dengan agensi kepenulisan lain. Namanya juga kerja sampingan. Masalahnya, format tulisan mereka jadi sering ketuker dengan agensi lain.

Yap, setiap agensi punya aturan masing-masing soal tulisan. Ada yang harus membubuhkan nomor tiap subheading, ada yang harus rata kanan-kiri, ada aturan keyword density, penambahan long-tail keyword, dan semacamnya. Aturan tiap agensi memang berbeda karena strategi SEO yang dipahami oleh masing-masing pemilik agensi.

Kasus format tertukar semacam ini cukup sering terjadi. Harusnya pakai nomor di tiap subheading artikel tipe listikal, tapi malah nggak ada nomornya. Harusnya merapikan tulisan dengan format rata kanan-kiri, spasi 1,5, dan ukuran tulisan tertentu, eh malah nggak diatur sama sekali.

Baca Juga:

5 Dosa Jurusan Ekonomi yang Bikin Lulusannya Kagok di Dunia Kerja

3 Istilah dalam Dunia Kerja yang Patut Diwaspadai karena Punya Makna Berbeda dari Pikiran Karyawan

Hal-hal semacam ini kan bikin saya kesal juga, ya. Soalnya agensi yang memberi saya makan dan bikin rokok saya lancar ini sudah membayar penulis yang kerja sampingan sesuai ketentuan, bahkan nggak pernah telat dari jadwal yang ditentukan di awal.

Tapi, kenapa kesalahan semacam ini masih terjadi? Harusnya orang-orang yang bekerja di lebih dari satu pekerjaan memahami profesionalisme dasar semacam ini. Waktu nulis untuk agensi A, harus ikut aturan A. Waktu kerja di agensi B, harus ikut aturan agensi B. Jadi, mampu menempatkan diri dan profesional adalah keharusan.

Capek kerja di tempat lain sering jadi alasan

Setelah cukup lama kerja sebagai tukang marah-marahin kesalahan format tulisan, saya menyadari banyak hal. Ada tipe tulisan yang dikerjakan dengan buru-buru, ada pula yang antar-kalimatnya nggak nyambung, pembahasan terkadang melebar jauh dari tema, dan sejenisnya.

Paling parah soal rewrite. Ini masih jadi “penyakit” utama dari penulis SEO yang cuma bisa rewrite doang alias menulis ulang. Sederhananya, parafrase saja tanpa memahami sesuatu yang mereka tulis. Sembarangan dan sering kena plagiasi karena banyak kalimat yang sama dengan referensi yang di-rewrite. Dengan kata lain, kualitas artikel semacam ini sangat layak untuk dikembalikan kepada penulis.

Kalau sudah banyak yang kena plagiasi, ada saja alasannya. Biasanya sih karena kelelahan kerja juga di A, karena kuliah, dan karena bla bla bla lainnya. Padahal kalau mau jujur, hal-hal semacam itu nggak bisa jadi alasan. Kalau memang kelelahan, kenapa harus ambil pekerjaan sampingan?

Ini hubungannya transaksional. Agensi butuh penulis yang cari kerja sampingan dan bisa menyediakan tulisan terbaik untuk klien. Mengenai tarif atau rate penulis harusnya juga nggak jadi masalah karena sudah ada kesepakatan di awal sebelum masuk jadi penulis.

Beneran, deh, ini cuma soal profesionalisme yang sangat mendasar. Kalau kata kakak-kakak Pramuka dan panitia ospek, “Sama, kita semua juga capek.” Yang membedakan hanyalah sejauh mana tanggung jawab bisa diselesaikan dengan baik.

Kalau memang capek, sering lelah, stres, pusing, tertekan, dan malah berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan, pertimbangkan ulang untuk mencari duit tambahan dengan kerja sampingan.

Kerja sampingan yang sembarangan bahaya buat keberlanjutan

Jika ada orang yang kerja sembarangan, sebenarnya bahayanya nggak cuma buat satu orang, melainkan bahaya buat tim secara keseluruhan. Contohnya begini, kalau kerjaan kita bagus, klien suka, orderan insyaallah lancar dan tambah banyak, siapa yang diuntungkan? Tentu penulis.

Tapi, kalau kerjanya sembarangan, klien bakal uring-uringan, bukan tak mungkin mereka jadi mikir dua kali buat lanjut orderan. Kalau sudah begini, nggak cuma penulis yang kesulitan, agensi pun bakal kesusahan karena nggak ada klien yang datang.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, memang ada beberapa orang yang bekerja di beberapa tempat sekaligus, jadi mereka nggak merasa khawatir saat orderan minim karena masih punya pekerjaan lain yang menjanjikan. Nah, masalahnya akan berat bagi orang-orang yang cuma menggantungkan nasib dari satu tempat saja, dan orang-orang itu juga ada di dalam agensi ini.

Satu hal yang cuma pengin saya sampaikan, kalau mau kerja sampingan boleh-boleh saja, tapi jangan kerja sembarangan. Lagi pula kalau kerjaan kita beres, klien puas, kan kita juga yang merasakan nilai positifnya. Nggak melulu soal duit, tapi juga kepuasan pribadi karena telah menyelesaikan pekerjaan semaksimal mungkin. Sedikit mengutip dari Start With Why-nya Simon Sinek, “Duit cuma efek, duit cuma akibat, duit cuma bonus,” atas seluruh kerja keras yang dilakukan.

Intinya, siapa pun boleh kok menambah penghasilan dengan kerja sampingan. Tapi sekali lagi diingat, kerjanya jangan sembarangan. Demi klien dan biar makin banjir orderan!

Penulis: Firdaus Al Faqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pekerja Freelance Disepelekan, Dianggap Nggak Menghasilkan karena Nggak Punya Kantor dan Kerjaan Tetap.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2024 oleh

Tags: dunia kerjagajikerja part timekerja sampinganPenulis
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Kerja di Balikpapan Memang Gajinya Besar, tapi Persaingannya Gila-gilaan dan Biaya Hidupnya Amat Tinggi

Kerja di Balikpapan Memang Gajinya Besar, tapi Persaingannya Gila-gilaan dan Biaya Hidupnya Amat Tinggi

4 Agustus 2024
5 Alasan Masuk Akal untuk Tidak Tinggal di Jakarta

5 Alasan Masuk Akal untuk Tidak Tinggal di Jakarta

9 Agustus 2022
Alasan Logis Karyawan Baru Sebaiknya Merasa Bodo Amat kalau Mau Pulang Lebih Dulu dari Senior terminal mojok

Alasan Logis Karyawan Baru Sebaiknya Merasa Bodo Amat kalau Mau Pulang Lebih Dulu dari Senior

26 Agustus 2021
Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

2 September 2022
Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa MOJOK.CO

Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa

23 Juli 2020
hal yang harus dimiliki penulis buku diterbitkan mojok

Bukan Karya yang Berhasil Dibukukan, Justru Ini 5 Hal yang Harus Dimiliki Penulis

27 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.