Sebagai warga Bangkalan Madura, saya merasa cukup tertolong dengan adanya Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Sebab di tengah prasangka buruk pada kabupaten saya, UTM bisa menjadi enconuter prasangka tersebut. Dengan adanya UTM sebagai universitas negeri satu-satunya di Bangkalan Madura, artinya pusat pengembangan keilmuan berada di kabupaten tercinta saya ini.
Nah, harapannya tentu UTM bisa malahirkan manusia-manusia berintelektual yang tak dikit-dikit bersikap arogan. Dengan begitu, mereka bisa memberikan sumbangsih, khususnya pada Bangkalan Madura. Tapi sayang, itu masih sekadar harapan saja. Faktanya, UTM sering kali terdengar keonaran, terutama saat masa-masa ospeknya. Kalau seperti ini, saya malah malu UTM ada di Bangkalan Madura.
Daftar Isi
Selalu saja ada tindakan sok jagoan di ospek UTM
Keonaran saat ospek di Universitas Trunojoyo Madura seperti menjadi agenda rutinan. Ketika ospek, ada saja momen keonaran di UTM yang viral di media sosial. Salah satunya yang terjadi pada ospek UTM minggu lalu. Sempat terjadi cekcok antara mahasiswa anti ormek dengan anggota ormek yang sedang promosi pada maba.
Cerita dari teman saya, para mahasiswa ormek merasa geram karena brousur yang mereka bagikan pada maba disobek-sobek oleh mahasiswa anti-ormek. Saking ramainya keonaran ini, polisi sampai harus mengeluarkan 3 kali tembakan untuk menghentikan mereka.
Saya tak mau menyimpulkan mana yang salah atau benar, intinya saya sangat menyayangkan kejadian ini. Siapapun yang salah, korbannya tetap almamater kita tercinta, yakni Universitas Trunojoyo Madura.
Kejadian ini bukan yang pertama. Tahun lalu juga viral percekcokan antara panitia ospek universitas dan fakultas. Infonya, mereka saling berebut maba. Saya tak mau berbohong, jika kalian menonton videonya, tak beda dengan percekcokan antara gerakan separatis. Gila!
Yang kena semua orang Madura
Jujur, rasa bangga saya pada UTM kadang hilang kalau sudah ada berita keonaran saat ospek. Nama baik UTM menurut saya juga makin turun. Tapi yang lebih membuat saya prihatin adalah korbannya bukan hanya sivitas akademika UTM, namun Madura dan semua yang hidup di pulau ini.
Misal kasus sekarang ini. Kabar keonaran ini sudah tersebar di berbagai media, bahkan ada yang membagikan ke group facebook Keluh Kesah Ngampus (KKN) yang isinya mahasiswa seluruh Indonesia.
Saya yakin, kalian sudah dapat meramal bagaimana isi kolom komentarnya. Ada yang memaklumi kejadian tersebut, katanya tak heran dengan letak geografisnya. Ada juga yang bilang bahwa di Madura memang tak cocok ada universitas negeri.
Ya, itulah hasil perbuatan mahasiswa-mahasiswa arogan di Universitas Trunojoyo Madura. Yang malu se-Madura. Harusnya mereka lebih bisa menjaga marwah mereka sebagai mahasiswa. Kalau kejadian seperti ini terus terjadi, apa bedanya mahasiswa dengan anak SMA yang suka tawuran. Sama-sama kaya anak kecil.
Tak semua siswa Madura punya kesempatan, makanya mahasiswanya harus sadar
Saya heran dengan oknum-oknum mahasiswa ini. Sebagai mahasiswa, apa mereka tak pernah membaca buku, atau setidaknya mengikuti pembelajaran di kampus dengan baik. Kalau mereka benar-benar mahasiswa, harusnya mereka paham, bisa kuliah di UTM itu tak mudah bagi orang Madura. Selain seleksinya ketat, ekonomi orang Madura masih banyak yang tak mumpuni untuk kampus sekelas UTM. Padahal UTM termasuk kampus yang sangat murah.
Maka dari itu, kalian itu beruntung punya kesempatan. Janganlah sok jadi jagoan, apalagi selalu bertindak arogan. Saya malah kini curiga kenapa Madura masih saja tertinggal, jangan-jangan akibat mahasiswanya yang lebih banyak arogan daripada mengembangkan keilmuan.
Saya rasa, saya tak perlu menjelaskan Tri Fungsi Mahasiswa pada kalian. Pasti kalian paham. Jika tak bisa menerapkan, mending keluar saja dari kampus. Masih banyak siswa Madura yang tidak arogan dan potensial, hanya saja mereka tak mampu untuk kuliah di UTM.
Sebelum saya tutup tulisan ini, saya bukan mengatakan semua mahasiswa UTM arogan ya. Pasti banyak juga mahasiswa yang menyayangkan kejadian ini. Tapi gini gaes, kalau hal ini terus menjadi agenda tahunan di UTM, jangan salahkan kalau UTM malah dikenal sebagai pusat keonaran daripada pusat keilmuan di Madura.
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Universitas Trunojoyo Madura Memang Banyak Kekurangan, tapi Tetap Jadi Pilihan karena Murah