Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kerasnya Kehidupan Anak-anak di Jambi Dibanding Jogja: Banyak yang Memilih Nggak Lanjut Sekolah dan Jadi Buruh Sawit demi Bantu Ekonomi Keluarga

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
27 Mei 2025
A A
Kerasnya Kehidupan Anak-anak di Jambi Dibanding Jogja: Banyak yang Memilih Nggak Lanjut Sekolah dan Jadi Buruh Sawit demi Bantu Ekonomi Keluarga

Kerasnya Kehidupan Anak-anak di Jambi Dibanding Jogja: Banyak yang Memilih Nggak Lanjut Sekolah dan Jadi Buruh Sawit demi Bantu Ekonomi Keluarga (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di tengah gemerlapnya pembangunan yang kerap dipamerkan pusat-pusat kota di Indonesia, ada dua daerah yang memiliki gambaran kontras dalam kehidupan anak-anak. Kedua daerah yang saya maksud adalah Jambi dan Jogja. Nasib anak-anak di dua daerah ini seolah berada di dua alam berbeda.

Banyak anak yang tumbuh dalam suasana relatif kondusif di Jogja. Mengusung julukan Kota Pelajar, Jogja memang memiliki fasilitas dan akses pendidikan yang memadai. Pendidikan menjadi prioritas, bahkan bagi warga yang berasal dari keluarga sederhana. 

Sementara itu di Jambi, khususnya di daerah pedalaman dan pinggiran, anak-anak mengalami tantangan berat dalam kehidupan sehari-hari. Kebetulan saya memiliki seorang teman yang berasal dari Jambi. Dia menceritakan betapa kerasnya kehidupan anak-anak di sana. 

Anak-anak di Jambi bekerja membantu ekonomi keluarga sedari dini

Saat ngobrol dengan seorang teman yang berasal dari Jambi, dia memaparkan fakta yang cukup bikin saya terkejut. Katanya, di kampung halamannya, banyak anak kecil yang sudah bekerja. Tak sedikit yang menjadi buruh di perkebunan sawit mengingat sawit merupakan komoditas unggulan di Jambi.

Teman saya mengatakan, alasan anak-anak ini bekerja sejak usia dini karena faktor ekonomi. Banyak dari mereka yang bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Mereka juga tak segan untuk lebih memilih bekerja alih-alih belajar dan menamatkan studi hingga ke jenjang yang lebih tinggi. 

Pernyataan teman saya ini juga didukung dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. Menurut laman BPS Provinsi Jambi, angka partisipasi sekolah (APS) di provinsi tersebut memang semakin kecil persentasenya di jenjang pendidikan yang tinggi. Misalnya, APS anak usia 16-18 tahun Provinsi Jambi hanya sebesar 72,37 persen berdasarkan SP 2020 dan 72,5 persen menurut data Susenas 2021. Artinya, banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah ke SMA dan memilih untuk mencari uang.

Hal ini seolah membuktikan bahwa pendidikan bukan menjadi prioritas utama bagi warga di sana. Sangat kontras dengan yang terjadi di Jogja. Mengutip Katadata, APS anak usia 16-18 tahun Provinsi DIY mencapai 91,17%. Dengan persentase demikian, Jogja memimpin angka partisipasi sekolah di Pulau Jawa.

Pergaulan anak muda yang menyeramkan

Selain cerita mengenai anak-anak yang memilih bekerja, cerita soal pergaulan anak muda di Jambi juga bikin saya melongo. Teman saya bercerita kalau di daerah asalnya sana ada banyak kasus kriminal yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Kasus kriminal yang dimaksud bukan sekadar mencuri atau bullying, ya.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Sebenarnya kalau bicara kasus kriminal yang dilakukan anak di bawah umur, di Jogja juga banyak. Tetapi menurut penuturan teman saya, di Jambi jauh lebih ekstrem.

Mengutip Antara, tahun 2020 lalu ada dua orang pelajar yang berstatus di bawah umur membunuh seorang tukang parkir di Jambi. Setelah diusut, kedua orang pelajar tersebut membunuh tukang parkir karena korban menahan motor mereka lantaran uang parkir yang diberikan kurang.

Selain kasus kriminal tersebut, banyak juga kasus pembacokan dan pembegalan yang dilakukan anak di bawah umur di Jambi. Anak-anak ini nggak menargetkan korban, kebanyakan random saja. Ada dugaan mereka melakukan ini demi eksistensi untuk menunjukkan kalau mereka jagoan. Meski begitu ada juga kasus kriminal yang disebabkan gesekan antarkelompok atau geng di sana.

It takes a village to raise a child

Saya menuliskan perbandingan ini bukan untuk merendahkan satu daerah dan mengagungkan daerah lainnya, ya. Justru cerita dari teman saya ini membuka mata saya lebar-lebar.

Melihat kerasnya kehidupan anak-anak di Jambi saya jadi menyadari kalau membesarkan anak memang butuh kerja sama dari berbagai pihak. Nggak hanya orang tua, tapi juga orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar. Maka pepatah “it takes a village to raise a child” menjadi konkret adanya.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Berada di Jambi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2025 oleh

Tags: JambiJogjaProvinsi Jambi
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Redaktur Terminal Mojok yang suka nonton drama Korea.

ArtikelTerkait

Sudah Saatnya Warga Jogja Menggunakan Fitur Klakson Saat Berkendara, Sebab Jalanan Jogja Sudah Mulai Berbahaya jogja istimewa purwokerto

Pergeseran Gaya Berkendara di Jalanan Kota Jogja, Semakin Kencang dan Tidak Sabaran. Plat AB, B, D, F, H Sama Saja!

21 Mei 2025
Jogja Adalah Kota Paling Keramat di Dunia (Unsplash)

Tahun Ini, Jogja Menjadi Kota Paling Keramat di Dunia

7 Oktober 2024
Gaji 18 juta di Jakarta vs Gaji 9 juta di Kota Asal, Pertanyaan Paling Mudah untuk Warga Jogja, Pilih Jakarta lah!

Gaji 18 juta di Jakarta vs Gaji 9 juta di Kota Asal, Pertanyaan Paling Mudah untuk Warga Jogja, Pilih Jakarta lah!

15 April 2025
Jogja Selalu Dianggap Manis, Padahal Ujungnya Selalu Pahit (Unsplash)

Jogja Selalu Dianggap Manis, Padahal Ujungnya Selalu Pahit

4 Juni 2024
Jalan Kricak Kidul Jogja Memang Menyebalkan, tapi Itu Siasat Saya Hidup di Tengah Kota yang Padat Mojok.co

Jalan Kricak Kidul Jogja Memang Menyebalkan, tapi Itu Siasat Saya Hidup di Tengah Kota yang Padat

3 November 2023
5 Hal yang Terjadi Jika Sleman Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Membayangkan Betapa Menderitanya Jogja Jika Sleman Menghilang Pergi, Inilah 5 Hal yang akan Terjadi

21 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.