Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kenapa Stafsus & CEO seperti Billy Mambrasar Sampai Perlu Punya Akun LinkedIn?

Indra Fajar Permana oleh Indra Fajar Permana
18 April 2020
A A
cara menyusun cv cara memakai linkedin stafsus presiden staf khusus kontroversi billy mambrasar linkedin west wing white house gedung putih as hujatan netizen bio mojok

stafsus presiden staf khusus kontroversi billy mambrasar linkedin west wing white house gedung putih as hujatan netizen bio mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika pekan ini surat Stafsus Presiden Andi Taufan Garuda Putra menjadi kontroversi, perbincangan tentang stafsus menjadi ramai. Setiap hal yang diketahui netizen tentang stafsus otomatis menjadi pembicaraan. Termasuk ketika stafsus lain bernama Billy Mambrasar ketahuan melebih-lebihkan jabatannya di Istana dalam bio LinkedIn-nya. Ia menyebut jabatannya setara dengan menteri, bisa langsung berkoordinasi dengan presiden, dan stafsus itu setara dengan pejabat di West Wing Gedung Putih. Keterangan bio di web pencarian lowongan kerja ini langsung dihujat.

Bio @BillyMambrasar Stafsus Milenial halu udah diganti. Sebelomnya di bio LinkedIn dia bilang posisinya selevel menteri ? Billy juga bilang posisinya kalau di USA kaya West Wing (Penasihat Presiden) ?

From this To this pic.twitter.com/ldtJMoEiKP

— Mazzini (@mazzini_gsp) April 16, 2020

Saya tidak akan menggugat klaim Billy. Yang saya pertanyakan, dalam situasi saya ini  pemuda dengan pengalaman dunia kerja masih seumur jagung, adalah intensi beliau menjelaskan kebesaran jabatannya di LinkedIn. Sebelum menjelaskan kenapa hal begini saja saya pertanyakan, saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan LinkedIn.

Setelah memasuki dunia kerja dua tahun lalu, saya telah bekerja di empat institusi berbeda. Mencari pekerjaan melalui LinkedIn sudah menjadi kebiasaan ketika saya ingin bekerja di tempat lain. Saya akui, informasi pekerjaan di LinkedIn berlimpah, khususnya untuk pencari lowongan management trainee (MT).

Tapi sistem pendaftarannya akan tetap dengan cara mengirimkan curriculum vitae (CV) dan cover letter melalui email atau melalui link yang disediakan penyedia kerja di postingannya. Selain itu, mencantumkan afiliasi kerja di profil LinkedIn menurut pengalaman saya tidak terlalu berdampak ketika mendaftar kerja di suatu lembaga.

Sebab, Anda tetap harus menuliskan pengalaman profesional dan biodata singkat di dalam file CV lalu menulis surat lamaran di file yang lain. Itu berarti informasi yang Anda tulis di profil LinkedIn tidak diperhatikan recruiter tempat Anda melamar, kecuali Anda memberi tahu mereka akun LinkedIn Anda.

Mencari kerja di LinkedIn menurut saya belum seampuh mencari kerja melalui network senior kuliah. Kalau istilahnya, jaringan adalah modal penting di dunia kerja, dan bagi saya istilah tersebut masih relevan. Sangat relevan.

Pengalaman dan pemahaman saya menggunakan LinkedIn seperti itulah yang akhirnya membuat saya jadi gusar terhadap intensi stafsus tersebut mendeskripsikan jabatannya di LinkedIn. Buah dari kegusaran ini adalah dua pertanyaan sebagai berikut: Dia sudah kerja jadi stafsus, kenapa ia harus mempunyai akun LinkedIn? Mengapa ia perlu update afiliasi kerjanya di LinkedIn?

Baca Juga:

3 Hal yang Sebaiknya Jangan Diunggah di LinkedIn kalau Tidak Ingin Menyesal

Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Mungkin karena dia tokoh publik, menjangkau rakyat di setiap platform media sosial adalah wujud intensi baik guna mendekatkan diri dengan masyarakat. Tidak dimungkiri, setiap platform sosial media punya karakteristik pengguna yang unik.

Di Twitter misalnya, jenis netizennya adalah yang mengaku melarat, berpikiran terbuka, dan punya selera humor sarkastik. Kalau meminjam istilahnya Michael Harrington, mereka bisa disebut “the intellectual poor”, yakni kalangan yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan standar hidup yang baik tapi secara voluntary memilih menjadi poor, si miskin yang cendekia; itulah netizen Twitter.

Sementara netizen Instagram isinya masyarakat yang gemar memublikasikan perilaku konsumtif dan kebahagiaan, namun dengan worldview konservatif dan gampang tersulut emosi oleh humor netizen Twitter. LinkedIn ini isi netizennya paling adem, isinya orang – orang sukses, memiliki intelegensia tinggi dan gemar membagikan cerita motivasi. Kalau jarang aktif, setidaknya profilnya diisi pengalaman-pengalaman yang menakjubkan.

Dari karakteristik netizen di setiap platform media sosial yang berbeda inilah saya menarik kesimpulan bahwa Billy Mambrasar mencoba menjangkau seluas-luasnya segmen masyarakat. Dengan mencantumkan afiliasi kerja di LinkedIn dan menjelaskan deskripsi posisinya di tempat kerja, stafsus ini berusaha untuk membuat dirinya terlihat oleh netizen LinkedIn dan menyampaikan motivasi dan pesan positif kepada mereka. Bahkan mungkin pesan dari Istana Kepresidenan.

Memang netizen LinkedIn tidak seramai netizen Twitter atau Instagram, tapi menjangkau orang-orang yang memiliki karakteristik berintelegensia tinggi dan penuh optimisme akan menjadi ajang latihan tersendiri bagi si stafsus. Ia harus mampu berkomunikasi dan menyebarkan pesan dengan gaya yang dapat menunjukkan kejeniusan otaknya dan kapabilitas dia sebagai staf khusus di waktu yang bersamaan.

Jadi dua pertanyaan yang sempat saya pikirkan perihal alasan stafsus mencoba eksis di LinkedIn dan menonjolkan afiliasinya sudah terjawab. Bukan untuk menarik perhatian recruiter sebuah perusahaan, bukan untuk menginspirasi juniornya di kampus, dan bukan pula buat cari jodoh. Tapi untuk menebar manfaat karena dia adalah tokoh publik. Oke.

BACA JUGA Staf Khusus Milenial tuh Kerjaannya Ngapain sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 April 2020 oleh

Tags: billy mambrasarLinkedInMilenialstaf khususstafus
Indra Fajar Permana

Indra Fajar Permana

Idaman mertua bukan berarti idaman gadis.

ArtikelTerkait

introvert

Ingin Demo Tetapi Introvert, Begini Solusinya

27 September 2019
Kraton Jogja Ingin Terbuka bagi Kaum Muda dengan Sibuk Renovasi? Nice! terminal mojok.co

Kraton Jogja Ingin Terbuka bagi Kaum Muda dengan Sibuk Renovasi? Nice!

2 Oktober 2021
etika berkomentar

Milenials, Jangan Sampai Kita menjadi Generasi yang Krisis Etika Berkomentar

17 Juni 2019
milenials

Prasangka dan Generalisasi Terhadap Milenials

20 Juni 2019
3 Hal yang Sebaiknya Jangan Diunggah di LinkedIn kalau Tidak Ingin Menyesal Mojok.co

3 Hal yang Sebaiknya Jangan Diunggah di LinkedIn kalau Tidak Ingin Menyesal

30 Maret 2025
Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja Mojok.co

Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja

15 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.