Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Kenapa Semua yang Pro Demo Dibilang Kadal Gurun dan yang Anti Demo Tukang Nyinyir

Rika Iffati Farihah oleh Rika Iffati Farihah
2 Oktober 2019
A A
Saya Pendemo yang Usai Demonstrasi, Pulang ke Rumah Seorang Polisi terminal mojok.co

Saya Pendemo yang Usai Demonstrasi, Pulang ke Rumah Seorang Polisi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mereka yang tidak mendukung demo mahasiswa kemarin cenderung menganggap semua pendukung demo itu serupa: kadal gurun, kurang baca, tidak percaya pemerintah, tidak peduli keamanan dan ketertiban masyarakat. Padahal dalam kubu pro-demo juga ada beragam manusia: ada yang mendukung demo dan semua konten demo, ada yang mendukung demo tapi tidak setuju sebagian konten, ada yang mendukung demo tapi tidak sepakat dengan pelibatan anak-anak di dalamnya, ada yang paham isu ada yang tidak, ada yang culas ada yang tulus, ada yang liberal ada yang konservatif, ada yang ini ada yang itu.

Begitu pula sebaliknya, bagi para pendukung demo yang militan, semua yang mengkritik demo dimasukkan ke dalam satu kategori yang sama: golongan status quo nyinyir. Keragaman kemanusiaan mendadak jadi pudar, terbilas oleh warna kategori kelompok yang sama

Kenapa sih begitu?

Jawabannya adalah karena ada Outgroup Homogeneity Bias!

Sudah sering saya ceritakan bahwa secara otomatis benak kita selalu mengkategorisasi orang sebagai: kelompokku (ingroup) dan bukan kelompokku (outgroup). Dasarnya bisa apa saja, dari sekadar penyanyi favorit sampai suku dan agama atau bahkan perbedaan pendapat dalam suatu isu.

Ketika kategorisasi ini terbentuk, ada efek lanjutan yang terjadi: kita cenderung menganggap outgroup lebih homogen ketimbang ingroup. Kita kesulitan memahami bahwa mereka yang tidak sekubu dengan kita adalah juga manusia-manusia yang kompleks, didorong oleh motivasi yang beragam, memiliki pengalaman hidup dan prioritas yang berbeda-beda. Kita sulit memahami bahwa dalam kubu seberang, para anggotanya mungkin sepakat dalam sebagian hal tetapi tidak sepakat dalam hal lain. Kita lupa bahwa mereka mungkin sama persis dengan kita dalam segala hal kecuali hal yang menjadi garis pembelah kubu.

Jauh lebih mudah melihat keragaman kelompok kita sendiri. Jadi ketika misalnya kubu penentang demo dituduh dengan stereotip “tidak punya kepedulian sosial”, anggota kubu tersebut akan menertawakan si penuduh karena tidak bisa melihat bahwa di dalam kubu ini ada orang-orang “yang berjuang demi bangsa ini dengan cara lain yang lebih baik”. Namun tak berapa lama, mungkin orang yang sama akan membuat postingan sosmed menyamaratakan kubu sebelah sebagai orang-orang yang merasa paling benar dan sok heroik. Yah begitulah. Saling lempar stereotip tanpa henti.

Persepsi keseragaman atau homogenitas outgroup ini jugalah yang lantas membuat teori konspirasi jadi lebih mudah diterima. Sekumpulan manusia yang homogen akan lebih mudah digerakkan oleh motif tunggal semacam uang atau kekuasaan ketimbang manusia-manusia dengan beragam kepribadian dan kepentingan, bukan?

Baca Juga:

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

15 Istilah dalam Psikologi yang Cukup Eksis dan Sering Kita Dengar

Tapi harus diakui, memang sulit menerima perbedaan. Apalagi kalau sudah menyangkut politik, identitas, atau hal-hal yang terlalu kita cintai atau kita benci. Emosi memang membutakan. Kita sibuk mencerca yang berbeda, melupakan persamaan yang mungkin ada. Padahal manusia terlalu rumit untuk dijelaskan hanya dengan satu atau dua kata sifat, untuk dikelompokkan dalam satu atau dua kategori, untuk dikaitkan dengan satu atau dua identitas saja.

Kita seperti tidak kunjung belajar dari pengalaman keterpecahbelahan di masa pilpres lalu.

Sok netral? Duh, netral itu penting untuk menjaga kewarasan. Percaya deh. (*)

BACA JUGA Buzzer: Niatnya Ngejebak Tapi Malah Kebongkar atau tulisan Rika Iffati Farihah lainnya. Follow Facebook Rika Iffati Farihah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2019 oleh

Tags: demo mahasiswain groupout groupPsikologi
Rika Iffati Farihah

Rika Iffati Farihah

ArtikelTerkait

pura-pura menjadi orang lain

Di Balik Akun Palsu dan Alasan Kenapa Ada Orang Suka Berpura-Pura Menjadi Orang Lain

24 Desember 2019
mekanisme otak bertahan

Alasan Kita Harus Pakai Otak, Bukan Dengkul

1 Juni 2019
pernikahan

Jangan Nunggu Dirujuk, Datanglah ke Psikolog Sebelum Pesta Pernikahan Berlangsung

4 Oktober 2019
kesurupan

Kesurupan Bukan Cuma Terjadi Karena Kerasukan Setan, Bisa Juga Karena Stress dan Banyak Pikiran

29 Mei 2020
Hei yang Mau CPNS, Saya Kasih Tahu Ya, Kalian Nggak Perlu Belajar Buat Ngerjain Psikotes!

Hei yang Mau CPNS, Saya Kasih Tahu Ya, Kalian Nggak Perlu Belajar Buat Ngerjain Psikotes!

20 Desember 2019
introvert ingin berteman

Percayalah, Kami Para Introvert Juga Ingin Berteman

20 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.