Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kenapa Sekolah Selalu Jadi Lebih Bagus pas Saya Sudah Lulus? Hah???

Gilang Oktaviana Putra oleh Gilang Oktaviana Putra
15 Mei 2020
A A
Perbedaan Gaya Menyontek dari Generasi Ibu, Kakak, dan Saya Sendiri terminal mojok.co

Perbedaan Gaya Menyontek dari Generasi Ibu, Kakak, dan Saya Sendiri terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selalu ada cerita menarik tentang sekolah yang sering diulang-ulang saat reuninan. Sembilan tahun rutin buka bersama bareng temen smp pembahasannya nggak pernah ganti, paling cuma pembukanya aja yang berbeda. Di antara topik obrolan yang membosankan itu selalu nyelip satu hal yang kami semua rasakan: sekolah jadi lebih bagus pas sudah lulus.

Mungkin memang sudah hukum alamnya begitu, pas kita masih sekolah bangunannya biasa aja bahkan cenderung jelek tapi begitu lulus beuh banyak bermunculan hal-hal baru yang lebih bagus yang bisa menimbulkan kecemburuan dan pertanyaan: KENAPA HARUS NUNGGU KITA LULUS DULU BARU SEKOLAHNYA BAGUS?!!! 

Saya mengalaminya dari sd sampai SMA. Coba bayangkan selama itu saya berpikir mungkin ada yang salah sama angkatan saya sampai harus merasakan bangunan sekolah yang ya… bikin menghela nafas berkali-kali saat melihatnya. Sebagai murid, tentu saya nggak punya kuasa apa pun untuk mengubahnya, hanya bisa menerima dan membiasakan diri dengan keadaan. 

Bangunan SD saya dulu nggak sebagus sekarang. Dulu kursi masih banyak yang rusak, bahkan beberapa harus direparasi oleh tukang—bukan diganti yang baru, papan tulis masih pake black board, atapnya juga memprihatinkan kondisinya, belum lagi gersang karena nggak banyak tumbuhan. Pas saya SMP baru bangunan sekolah dapat peremajaan. Catnya diganti, kursinya baru, papan tulis ganti jadi white board, sudah banyak tumbuhannya juga.

SMP juga sama saja, saya pernah membersihkan tempat duduk dari genangan air karena malamnya hujan besar sedangkan kaca jendela yang ada di pinggir tempat saya duduk pecah, jadi air hujan masuk lewat situ. Benar-benar pengalaman yang nggak bisa dilupakan!

Bayangkan kelas lain udah main-main belajar dengan khusyuk, kelas saya malah asik ngepel!! Belum lagi kantin yang jauh dari kata higienis, lalu ada wc yang pintunya nggak bisa dikunci. Tapi begitu lulus tiba-tiba kelasnya jadi bagus, ada ac-nya pula. Wc bersih tak terkira, kantin lebih rapi dan dibuatkan tempat khusus!! 

SMA jauh lebih parah lagi. Saat saya jadi murid bisa dibilang sekolah sedang masa transisi dari yang b aja cenderung kurang bagus (bukan jelek, karena almamater sendiri) menjadi sekolah favorit di kabupaten sini. Dulu masih banyak sawah dan tanah merahnya, bangunannya keliatan tua banget, masjid juga kecil—bahkan lebih pas kalau dibilang musola. Saya harus mengalami jam siang karena bangunan masih direnovasi. Komputer di lab banyak yang mati, kalaupun hidup juga lemot dan banyak virusnya. Wifi cuma nama doang, terus lapang upacara juga sempit bukan main. Pas lulus semua sudah selesai direnovasi, masjid dipindahkan ke lapangan dan jadih lebih luas dan bagus, komputer-komputer baru bermunculan di lab, tempat praktek juga lebih banyak. 

YAAA TUHAAAAN KENAPA SEKOLAH BEGITU PILIH KASIH???!!!

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Alumni UNNES: Setelah Lulus pun Harus Berdamai dengan Stereotipe Miring

INI MAUNYA PIHAK SEKOLAH APA SIH?! NGGAK BISA GITU PERENCANAANNYA DISIAPKAN JAUH-JAUH HARI SEBELUM SAYA JADI SISWA? KAN SAYA JUGA PENGEN MENIKMATI SEMUA FASILITAS ITUU!!!

Hhhaaahhh… exhale… inhale… exhale… inhale…

Kadang gitu ya, saya sama temen-temen yang lain mikir apa angkatan kami sebegitu bobroknya sampai sekolah enggan merenovasi bangunan saat kami masih jadi siswa? Emang, sih, setiap saya sekolah selalu ada siswa yang hobinya merusak fasilitas sekolah. Biasalah namanya juga remaja-remaja nakal, banyak yang nekat kan. Pecah kaca dikit, headset di lab hilang, atau lampu sekolah lenyap satu bukan sekali-dua kali kejadian juga. Tapi apa memang adik-adik kelas saya nggak ada yang begitu juga? 

Atau mungkin kami yang terlalu cuek sama kondisi sekolah sampai nggak menyadari ada yang bagus dari sekolah kami? Mmmm nggak juga deh kayaknya, buktinya di tiap almamater saya selalu ikut nyumbang dari kencleng buat pembangunan sekolah. Itu apa namanya kalau bukan aksi nyata dari kepedulian saya pada sekolah? Pernah juga saya nyumbang tanaman sekalian sama potnya buat menghijaukan pekarangan sekolah. Hmmm yang begitu bukan termasuk cuek kan ya? 

Sekali lagi, ini mungkin sudah hukum alamnya begitu. Kita yang nyumbang—tenaga maupun materi—para junior yang menikmatinya. Mungkin itu juga yang bikin beberapa orang masih sering maen ke sekolah meski sudah jadi alumni, sekedar untuk menikmati keindahan almamater yang dulu nggak bisa dirasakan pas masih jadi murid.

Benar begitu kawan-kawan?

BACA JUGA Belajar Sekaligus Mengatur Keuangan dengan Permainan Monopoli dan tulisan Gilang Oktaviana Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2020 oleh

Tags: alumnibangunan sekolahlulus sekolahSekolah
Gilang Oktaviana Putra

Gilang Oktaviana Putra

Penjaga toko buku daring di ige, suka ngoceh di twitter, dan pengin jadi kucing.

ArtikelTerkait

tata usaha

Misteri Pegawai Tata Usaha Sekolah yang Seringkali Judes

29 Agustus 2019
PPDB Online kok Masih Harus Setor Berkas Fotokopi ke Sekolah, Situ Tau Digitalisasi Nggak sih?

PPDB Online kok Masih Harus Setor Berkas Fotokopi ke Sekolah, Situ Tau Digitalisasi Nggak sih?

29 Desember 2023
Jakarta Japanese School (JJS), TK Jepang ala Shinchan di Jakarta: Kegiatannya Unik, Fasilitasnya Nomor Wahid

Jakarta Japanese School (JJS), TK Jepang ala Shinchan di Jakarta: Kegiatannya Unik, Fasilitasnya Nomor Wahid

23 Februari 2024
Alasan Munculnya Rasa Ngenes Saat Memberi Contekan di Kelas

Alasan Munculnya Rasa Ngenes Saat Memberi Contekan di Kelas

21 April 2020
7 Rekomendasi Toko Alat Tulis Murah dan Terpercaya di Shopee

7 Rekomendasi Toko Alat Tulis Murah dan Terpercaya di Shopee

26 Juni 2023
Kelakuan Norak Alumnus Sekolah Saat Kembali ke Mantan Sekolahannya terminal mojok.co

Kelakuan Norak Alumnus Sekolah Saat Datang ke Mantan Sekolahannya

5 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.