Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Kenapa Orang Kesurupan Tidak Dihajar Saja Sampai Sadar?

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
13 Desember 2022
A A
kesurupan

Kesurupan Bukan Cuma Terjadi Karena Kerasukan Setan, Bisa Juga Karena Stress dan Banyak Pikiran

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi-lagi kasus kesurupan massal terjadi di Bali. Kali ini korbannya adalah anak SMP asal Sleman. Diduga mereka kesurupan karena berperilaku kurang ajar. Dari mengambil barang seenaknya, menginjak sesajen, sampai meludah sembarangan. Tentu yang terjadi adalah keributan yang sangat merepotkan.

Pernahkah Anda menangani orang kesurupan? Jika pernah, Anda pasti tahu bagaimana repotnya. Entah harus membuatkan teh hangat, memijat jempol kaki, sampai ribut mencari pemuka agama.

Tapi, pernahkah Anda berpikir jika solusi kesurupan itu bisa saja simpel? Misal dihajar sampai babak belur? Atau dimasukkan dalam bak mandi?

Pernah? Berarti kita satu pemikiran. Minimal kita sepaham bahwa kasus kesurupan adalah hal paling menyebalkan.

Solusi mengundang tokoh agama pasti langsung terlintas. Apalagi kita ditanamkan untuk mengambil solusi ini sejak kecil. Entah diajarkan orang tua, guru, sampai film layar lebar. Misal film The Exorcism of Emily Rose, alur ceritanya berfokus pada upaya tokoh agama melawan iblis yang merasuki Mbak Emily. Film horor lokal juga sama saja. Solusinya selalu pergelutan tokoh agama dengan iblis tadi.

Peralatan melawan iblis tadi juga beragam. Dari air suci, simbol agama, dan rapalan doa. Tapi saya jarang menemui tokoh agama atau ahli spiritual yang satset dalam menangani. Misal menggetok kepala orang kesurupan dengan salib. Atau memukul ulu hati sambil merapal doa. Selalu ada “drama” pelepasan roh ini.

Tapi apa bisa orang kesurupan kembali sadar dengan tindakan fisik ini? Apakah iblis yang menguasai tubuh mereka akan pergi kalau tubuhnya dihajar?

Untuk memahami itu, berarti kita harus melihat kesurupan dari dua sisi. Pertama, urusan spiritual. Kedua adalah urusan sains. Keduanya menawarkan pendekatan berbeda, tapi bisa ditarik benang merah yang sebenarnya mirip.

Baca Juga:

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

Kesurupan menurut sudut pandang spiritual adalah dikuasainya tubuh manusia oleh roh asing. Entah iblis, jin, alien, atau roh orang yang sudah mati. Setiap ajaran spiritual dan agama punya sosok dan ide berbeda tentang roh asing ini. Tapi intinya sama, tubuh dikuasai oleh kekuatan dari luar.

Solusinya adalah mengusir roh asing tadi. Tentu metodenya juga berbeda tiap ajaran. Tapi intinya adalah memanfaatkan energi dan kuasa yang lebih besar dari roh itu. Misal dalam nama Tuhan, orang suci, atau sosok spiritual lain. Roh tadi akan terusir jika dihadapkan oleh kuasa yang lebih kuat.

Nah, sains memandang berbeda. Dalam berbagai jurnal, kesurupan diidentifikasi sebagai situasi di mana seseorang kehilangan kendali sadar atas dirinya. Segala racauan dan perilaku aneh terjadi berdasarkan rekam ingatan seseorang selama hidupnya.

Jadi jangan harap orang Jogja yang kesurupan bisa berperilaku seperti llama atau bison. Ketemu saja belum pernah. Paling banter jadi macan, kuda, atau simpatisan kraton jadi monyet.

Fenomena kesurupan masih diperdebatkan para ahli psikologi. Beberapa mengajukan histeria sebagai sumber. Ahli lain memandang adanya potensi skizofrenia. Terutama pada orang yang sering mengalami fenomena ini. Fenomena ini juga belum punya diagnosis tersendiri dalam ranah psikologi.

Anda menemukan benang merahnya? Benar, kehilangan kendali atas diri sendiri. Berarti solusinya adalah mengembalikan kendali dan kesadaran ini.

Tapi apakah metode kekerasan bisa menjadi jawaban? Secara sains saja tidak sepakat. Apalagi secara spiritual. Menghadapi orang kesurupan dengan tindakan fisik bisa saja berakhir fatal. Kalau tidak, kemungkinan besar orang tadi akan terus melawan dan makin tenggelam dalam ilusi tadi.

Lha wong teman yang bucin berlebihan saja tidak akan sembuh jika Anda hajar. Malah teman tadi akan makin bucin karena merasa teraniaya. Potensi nggatheli seperti ini juga bisa terjadi pada orang kesurupan.

 Tokoh agama dilibatkan karena mereka punya “kuasa” yang diakui oleh orang yang kesurupan. Toh orang kesurupan itu biasanya juga percaya pada urusan mistis dan spiritual. Maka untuk membentur situasi spiritual perlu dilawan dengan ide spiritual yang lebih kuat.

Tapi teori memijat jempol sebagai metode penyembuhan juga menarik. Dengan memijat jempol, seseorang akan merasakan rasa sakit. Rasa sakit ini diduga akan mengembalikan kesadaran seseorang sehingga lepas dari ilusinya. Nah, ide menghajar orang kesurupan jadi relevan lagi.

 Namun, riset tentang fenomena ini masih perlu waktu lebih lama. Mungkin kita akan masuk ke fase orang kesurupan tidak perlu dibacakan doa. Tapi bisa saja sembuh ketika dibacakan jurnal psikologi, filsafat, atau self-upscaling. Tapi sampai kesurupan bisa dipahami sepenuhnya oleh sains, ya solusi klasik masih jadi jawaban.

 Tapi sungguh, saya penasaran apakah orang kesurupan bisa sembuh dengan dihajar habis-habisan. Jika teori ini benar, betapa makin mudah dan bahagia hidup kita.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Di Mata Sains, Kesurupan Bukan Perkara Menyeramkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2022 oleh

Tags: agamadihajarkesurupanPsikologisains
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Bercinta Dengan Langit

Bangsa Kita Pernah Bercinta Dengan Langit, Lalu Sekarang Bagaimana?

24 Juli 2019
pindah agama

Pindah Agama: Untuk Apa Kita Mencampuri Urusan Agama Orang Lain?

9 Oktober 2019
Saya Pernah Jadi Pemberi Cap Ahli Neraka dan Betapa Bodohnya Masa Itu

Saya Pernah Jadi Pemberi Cap Ahli Neraka dan Betapa Bodohnya Saya Kala Itu

12 Desember 2020
melankolis

Sebagaimana Orang-Orang Humoris, Keberadaan Orang-Orang Melankolis Diperlukan Untuk Menjaga Stabilitas Dunia

10 Juli 2019
Enaknya Punya Orang Tua yang Membebaskan Anaknya dalam Berkeyakinan terminal mojok.co

Orang Tua yang Membebaskan Anaknya dalam Berkeyakinan Adalah Sebenar-benarnya Anugerah

21 Oktober 2020
Belajar Toleransi Beragama dengan Datang Langsung ke Ambon terminal mojok.co

Culte de La Raison, ‘Agama’ Ateis yang Lahir dari Revolusi Prancis

10 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.