Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kenapa Nggak Ada Presiden Indonesia yang Lahir di Jakarta?

Ali Achmad Zainuri oleh Ali Achmad Zainuri
10 September 2019
A A
Presiden Indonesia

Presiden Indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Pernah merasakan magang di Jakarta ngasih saya gambaran mengenai betapa megahnya kota tersebut. Transportasi publik yang bervariasi, layanan umum yang lengkap, hingga sesederhana banyaknya makanan yang bisa dibeli kapan saja. Kota ini beneran nggak pernah tidur. Bahkan jam 11 malam pun masih banyak masyarakat yang masih beraktivitas, beda banget sama Solo yang jam 8 aja udah udah sepi. Dengan banyaknya kemudahan di kota ini, ada satu pertanyaan yang beneran mengganjal benak saya: kenapa ya nggak ada presiden Indonesia yang lahir di Jakarta?

Pertanyaan ini sebenarnya udah ada sejak saya kecil, sih. Saya waktu itu mikirnya kalau Jakarta tuh kan Daerah Khusus Ibukota ya, mestinya presidennya dari Jakarta juga dong. Kan di sana (((khusus Ibukota))), harusnya warga lokal Jakarta kan mendapatkan pendidikan buat jadi presiden dan pejabat negara, iya nggak?

Betapa kecewanya saya ketika tau nggak ada satu presiden pun yang lahir di Jakarta. Hal ini lebih mengecewakan dibandingkan pas tau kalau nggak ada presiden Indonesia yang lahir di bulan Desember, bulan kelahiran saya.

Nah, saya yang penasaran ini kemudian berusaha menduga kenapa nggak ada presiden Indonesia yang lahir di Jakarta:

1. Kualitas Udara yang Buruk

Seperti yang kita tahu, Jakarta belakangan ini sering masuk jajaran kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Bukan prestasi yang bisa dibanggakan, memang, tapi setidaknya bisa nambahin pencapaian Indonesia di kancah internasional selain artis go international dan sutradara yang masuk nominasi Oscar.

Saya baca kalau polusi berpengaruh terhadap perkembangan seseorang, dan bahkan dalam tahapan tertentu, bisa mengurangi usia harapan hidup seseorang. Kalau kondisi udara di Jakarta tetep gini-gini aja dan ngga ada upaya buat memperbaiki kualitas udaranya, kemungkinan harapan hidup warga Jakarta bisa berkurang 2,3 tahun.

Saya paham kok kalau udah menyangkut kesehatan, nampaknya semuanya bakalan jadi orang yang egois. Jangankan mikir jadi presiden dan mimpin negara, masih bisa bernapas aja kayaknya udah syukur luar biasa.

2. Banyaknya Referensi Pekerjaan di Jakarta

Pas dulu kecil, kita pasti dapet referensi cita-cita dari pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua atau siapa saja di lingkungan sekitar kita. Saya pernah mendengar kalau ada anak kecil yang punya cita-cita jadi supir angkot karena di lingkungannya, semua orang dewasa kerjanya jadi supir angkot.

Baca Juga:

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Saya sendiri juga dulu pengen jadi dokter, karena ada kakak sepupu yang adi dokter dan buka praktek di rumahnya. Enak ya bisa kerja dari rumah, pikir saya waktu itu, sebelum akhirnya sadar kalau otak saya ngga mampu. Saya juga pernah pengen jadi guru Bahasa Inggris, soalnya pas kelas 3 SD saya pernah dapet guru yang ngajarinnya pake nyanyi dan bermain. Enak kan bisa main-main tapi digaji.

Dari dua cita-cita saya di atas, keliatan lah kalau saya pengen kerjaan yang enak doang dan ngga mau capek. Hehehe.

Nah karena referensi pekerjaan di desa cenderung lebih dikit daripada referensi di kota—karena ya kerjaannya itu-itu aja. Kasta pekerjaan tertinggi yang bisa dipikirkan sama anak desa jelas jadi presiden dong. Bisa ngatur negara, masuk tivi berkali-kali, dipuji se-Indonesia, kurang enak apalagi coba?

Sedangkan anak yang tumbuh di Jakarta bisa jadi punya lebih banyak referensi kerjaan. Tetangganya ada yang jadi duta besar, tetangga satunya ada yang jadi direktur, kakaknya jadi desainer grafis, kakaknya yang lain jadi artis, dan mungkin pamannya ada yang jadi koruptor? Eh jangan salah, koruptor bisa jadi dianggap pekerjaan oleh anak kecil, lho.

3. Udah eneg sama pembahasan politik

Karena tinggal di pusat pemerintahan negara, warga Jakarta pasti bakalan jadi yang pertama terpapar ‘konsekuensi’ aktivitas pemerintahan yang ada, misalnya yang demo Bawaslu kemarin. Jalanan yang ditutup dan dialihkan ngebuat makin lama dan makin susah tiap mau kemana-mana, kondisi yang mencekam dan kadang berpotensi ricuh bikin ngga nyaman beraktivitas, sampai perang baliho capres sama caleg tiap mau pemilihan yang bikin lelah mata. Wajar sih kalau kemudian warga Jakarta jadi jengah dan bosen sama hal-hal yang berbau politik dan memutuskan untuk ngga turut campur lebih dalam ke ranah politik.

4. Nggak nambah softskill

Kita coba realistis aja lah ya. Nyari kerja di 2019 beneran sesusah itu kalau kamu ngga ada soft skill tambahan, padahal biaya hidup dan biaya gengsi di Jakarta kan tinggi. Hal ini yang ngebuat banyak orang mikir kerjaan apa yang bisa ngebuat soft skill mereka berkembang, dan jadi presiden jelas bukan pekerjaan yang cocok buat nyari skill tambahan buat dipajang di CV. Jadi presiden nggak bakalan ngebuat kamu bisa desain, nggak bakalan nambahin skill di bidang video editing, apalagi ngasih ilmu buat bikin motion graphic. Mendingan magang di agensi aja lah daripada jadi presiden: dapet softskill, nambah relasi, dan bisa dipromosikan jadi karyawan tetap kalau kerjaannya bagus.

BACA JUGA Mendukung Usul Fadli Zon, Kenapa Ibu Kota Baru Sebaiknya di Jonggol atau tulisan Ali Achmad Zainuri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2019 oleh

Tags: ibu kotaJakartaPresiden Indonesia
Ali Achmad Zainuri

Ali Achmad Zainuri

ArtikelTerkait

Ondel-ondel, Ikon Jakarta yang Terpinggirkan Terminal mojok

Ondel-ondel, Ikon Jakarta yang Terpinggirkan

8 Februari 2021
Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

27 Februari 2024
Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

28 Oktober 2023
Punya Aksen Medok di Jakarta Itu Dosa Besar, Otomatis Dianggap Manusia Kasta Rendah

Punya Aksen Medok di Jakarta Itu Dosa Besar, Otomatis Dianggap Manusia Kasta Rendah

1 Maret 2024
4 Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Ngide Liburan ke Jakarta Mojok.co

4 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Ngide Liburan ke Jakarta

22 Mei 2025
Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja Mojok.co

Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja

30 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.