Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kenapa Nama Anak ‘Queenzha’ Jadi Favorit Orang Tua Muda?

Qurrotu Aini oleh Qurrotu Aini
28 Februari 2021
A A
Mempertanyakan Nama Anak 'Queenzha' yang Jadi Favorit Orang Tua Muda Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Anak merupakan anugerah yang tak ternilai harganya yang dititipkan Tuhan kepada manusia. Banyak orang tua yang melakukan berbagai cara untuk menghasilkan keturunan, baik direncanakan dengan matang maupun tidak alias sesukanya saja. Program kehamilan pun bermacam-macam, mulai dari memakan makanan sehat, mengonsumsi obat-obatan herbal untuk kesuburan (yang iklannya menjamur di Instagram melalui endorse ke selebriti beranak banyak), hingga program bayi tabung yang harganya bikin sesak napas. Dari semua proses kehamilan hingga memiliki anak, ada satu hal yang tak bisa dilewatkan begitu saja, yaitu pemberian nama anak.

Soal pemberian nama anak ini, ngaku saja, dulu waktu kecil kita sering kan berkhayal kelak di masa depan, kita akan memiliki anak dengan gebetan yang kita sukai, lalu mencoba merangkai nama-nama terbaik untuk anak kita. Tapi sepertinya bukan hanya ketika kita kecil, hasrat merangkai nama anak pun bermunculan ketika kita sudah memasuki jenjang yang serius bersama pasangan.

Akhir-akhir ini netizen Indonesia sedang ramai berbincang soal nama anak. Kenyataannya, nama anak zaman sekarang itu susahnya nauzubillah. Ada versi kebarat-baratan dengan huruf vokal atau konsonan ganda seperti Queenzha, Kenzo, Moonella, Shafeea, hingga kealam-alaman seperti Biru, Senja, Bumi, Antariksa, Komet, Petir, Tanah, hingga Black Hole. Sungguh suka-suka si orang tua saja. Bahkan, seorang Fiersa Besari memiliki gebrakan baru di dunia pernamaan anak dengan memberi kata kerja di dalam nama anaknya, Kinasih Menyusuri Bumi. Unik dan antimainstream. Dan jangan lupakan pula rangkaian nama bak kereta api, minimal 3 kata, maksimal tak terhingga.

Fenomena nama Queenzha dan Kenzo yang diberikan oleh ibu-ibu muda sosialita masa kini sering diilustrasikan oleh netizen sebagai anak-anak yang bersekolah di sekolah internasional dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Sehingga ketika anak-anak tersebut berbicara, kosakatanya bercampur aduk antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kemudian dialog yang akan terjadi kira-kira begini:

Mommy: “Queenzha, no no naughty, ya! Mami nggak suka kamu kalau makan nggak diabisin. Ayo, makannya udah ditemenin Sus loh itu, cepetan!” (Sambil Instastory-an)

Queenzha: “Tapi Queenzha don’t like salmon, Mamiii. Queenzha sukanya tahu goreng.” (Lah, ternyata ketularan babysitter-nya doyan tahu goreng. Kemudian followers Instagram Queenzha terkejut dan gemas karena Queenzha lidahnya lokal abis. Padahal sih wajar-wajar saja)

Lalu, kenapa sih nama-nama keren seperti Queenzha atau Kenzo ini jadi favorit orang tua muda zaman sekarang? Apa mereka menganggap nama seperti Hendra, Putri, Yani, dan Ahmad sudah sangat ketinggalan zaman dan jadul sehingga memilih nama-nama yang terdengar keren namun rumit ini? Jujur, waktu saya mengetik nama-nama itu juga susah banget dan harus fokus biar nggak typo. Hmmm, jadi apa kira-kira alasan pemilihan nama tersebut?

Menurut saya, tren penamaan anak memang secara alami terus berubah. Di angkatan kakek nenek saya, banyak orang tua memberi nama anaknya dengan awalan Su-, akhiran -to, atau akhiran -min. Ambil saja contohnya nama mantan presiden kita: Soekarno dan Soeharto. Berbeda lagi di zaman saya, sangat jarang saya menemukan teman-teman seangkatan saya memiliki nama seperti yang tadi saya sebut di atas karena dianggap terlalu kuno dan jadul. Kalaupun ada, biasanya itu adalah nama keluarga yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Nah, tren penamaan anak ini biasanya menular. Lihat anak orang lain namanya bagus, diikutin. Nama anak tetangga kebule-bulean, nggak mau ketinggalan juga. Lihat selebgram namanya mengandung unsur alam, langsung ikut bikin daftar nama anak dengan unsur alam yang paling langka sedunia. Teman arisan baru lahiran lalu nama anaknya islami banget, berusaha buat nama yang islami tapi diubah sedikit hurufnya biar kelihatan keren. Waduh, capek juga ya jadinya. Belum lagi kalau ada yang menuntut orang gara-gara ada anak orang lain yang namanya sama dengan anaknya dan si orang ini merasa nama anaknya adalah nama paling unik sedunia karena dia buat sendiri, nggak nyontek buku nama. Makin ribet ini cuma perkara nama.

Sebenarnya nggak ada yang salah dari urusan nama anak ini. Anak juga anak sendiri, orang tuanya jelas berhak memberi nama yang terbaik. Pemberian nama juga merupakan sebuah doa orang tua agar kelak anaknya menjadi orang yang diharapkan (sesuai arti namanya). Ada juga yang mengatakan bahwa orang tua zaman sekarang berharap dengan memberi nama anak se-unik dan se-modern mungkin, maka akan meningkatkan status sosial di lingkungannya sebagai orang tua kontemporer yang tidak kaku pada perkembangan zaman. Bisa juga sebagai cara untuk membuat anak terlihat lebih menonjol karena memiliki nama yang unik bin susah itu.

Di balik itu semua, biarlah orang tua muda zaman sekarang menamai anaknya dengan kata apa pun yang mereka sukai. Tapi kalau menurut saya, alangkah lebih bijak jika menamai anak dengan nama yang ringkas, tidak menyulitkan anak, dan timeless. Lebih terasa elegan saja. Karena saya susah membayangkan apa jadinya jika anak saya sudah jadi nenek, lalu cucunya memanggil dengan panggilan Nek Queenzha. Oh ya, jangan sampai saya malah lupa sama nama anak sendiri. Jangan sampai pula saya harus bikin acara bubur merah putih buat ganti nama anak saya gara-gara keberatan nama, hahaha!

BACA JUGA 6 Rekomendasi Nama Anak yang Nyentriknya Setara Nama Anak Elon Musk.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2021 oleh

Tags: nama anaknama anak masa kini
Qurrotu Aini

Qurrotu Aini

Orang biasa yang suka ngoceh di pikirannya sendiri

ArtikelTerkait

nama anak elon musk rekomendasi nama anak mojok.co

6 Rekomendasi Nama Anak yang Nyentriknya Setara Nama Anak Elon Musk

10 Mei 2020
Tutorial Bikin Nama Anak yang Simpel tapi Tetap Menarik

Tutorial Bikin Nama Anak yang Simpel tapi Tetap Menarik

16 April 2020
Evolusi Nama Orang Jawa_ Mulai dari Paijo hingga Vairus Abdul Covid terminal mojok

Evolusi Nama Orang Jawa: Mulai dari Paijo hingga Vairus Abdul Covid

22 April 2021
Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit Mojok.co

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

21 Januari 2025
nama anak indonesia diambil dari nama 25 nabi islam muslim indonesia sensus penduduk 2020

Dua Nama Anak yang Diprediksi Paling Jarang Muncul di Sensus Penduduk 2020

9 April 2020
nama anak

Patenkan Aja Nama Anak Kamu, Biar Malu Sendiri

10 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.