Kalian sadar nggak ada cukup banyak kejadian seorang cewek merasa makanan yang dipesan teman atau pacarnya saat sedang makan bareng jauh lebih enak daripada makanan yang dia pesan? Kadang, perasaan iri itu nggak cukup diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan biasanya kalau pergi bareng pacar, nggak jarang si cewek merengek minta tukeran makanan. Kayaknya sih persoalan ini sepele, tapi kalau keseringan ya nyebelin juga.
Perdebatan mengenai cewek yang hobi tukeran makanan dengan pacarnya karena merasa menu yang dipesan sang pacar lebih enak ini pernah mencuat di sejumlah platform media sosial. Sebagian netizen merasa kesal dengan sikap si cewek karena menganggap itu bentuk keegoisan, sementara sebagian lainnya merasa hal itu nggak pantas untuk diributkan apalagi kalau si cowok nggak keberatan sama sekali. Di luar perdebatan itu semua, kira-kira apa saja yang melatarbelakangi cewek-cewek merasa makanan yang dipesan orang lain, utamanya pacar atau gebetan, lebih enak daripada pesanannya, ya?
#1 Gengsi kalau kelihatan makan banyak
Sudah jadi rahasia umum kalau cewek paling demen jaga gengsi di depan cowok, apalagi kalau cowok itu adalah gebetan atau pacarnya. Lebih-lebih kalau usia pacarannya baru seumur jagung, wih kudu hati-hati dalam bertutur kata dan bertindak, tak terkecuali soal makan ini.
Ada banyak cewek takut dianggap rakus padahal aslinya hobi kulineran. Nah, saat ada kesempatan makan bareng pacar atau gebetan, umumnya mereka bakal mikir dua kali saat memesan makanan yang porsinya besar atau yang kalorinya tinggi.
Sementara kaum cowok lumrahnya nggak ambil pusing soal image terkait aktivitas makan ini. Mereka cenderung memesan hidangan yang memang sedang diinginkan. Mau steak? Ayo. Mau nambah dessert es krim? Gasss.
Ujung-ujungnya, begitu pesanan diantar ke meja, si cewek ngiler pengin mencicipi makanan cowoknya. Makanya kenapa cewek-cewek yang begini sering bilang, “Makananmu kayaknya lebih enak, deh.”
#2 Merasa bersalah kalau pesan yang lebih mahal
Buat cewek yang sering merasa nggak enakan atau tahu etika sewaktu ditraktir, lazimnya mereka akan melihat dulu harga sebelum memesan. Harga jadi pertimbangan utama mereka dalam memilih makanan dan minuman.
Sementara itu, cowok diciptakan sebagai makhluk yang berpikir praktis. Kalau ceweknya pesan menu standar dan murah, mereka beranggapan kalau pacarnya memang sedang menginginkan menu tersebut. Sialnya, kenyataan berkata lain begitu menu terhidang.
Sebagaimana ungkapan ada harga ada rupa, menu yang disajikan pun demikian. Ibaratnya, kalau pesannya default menu semacam nasi goreng dan es teh, tentu cita rasanya akan berbeda dengan pesanan sop buntut dan jus durian yang mungkin nggak dikonsumsi sehari-hari. Lantaran pengin ikut menyantap menu yang jarang dinikmati, cewek-cewek ini bakal mengeluarkan jurus halus mereka agar bisa mencicipi dan bahkan agar sang pacar tukeran makanan. Salah satu jurus halusnya ya dengan memuji menu si cowok yang terlihat lebih menggiurkan.
#3 Tertipu oleh nama di menu
Nggak sedikit orang yang mungkin mengalami kejadian bingung memilih makanan lantaran namanya terlihat unik dan memakai bahasa Inggris. Umumnya, teknik penamaan menu seperti ini diterapkan di restoran atau kafe kekinian yang sasarannya profesional muda. Di samping terdengar lebih keren, strategi menamai menu dengan bahasa asing dan deskripsi yang rumit dirasa mampu mendongkrak harga sekaligus penjualan menu tersebut.
Alasan inilah yang jadi salah satu penyebab cewek memuji pesanan cowok atau temannya saat sedang makan bareng. Ya apalagi kalau bukan terjebak nama menu yang cantik. Misalnya, si cewek tertarik menu Vegetable Fritter yang tertulis info tambahan “with whole shrimp on top of batter”. Sepintas, namanya terdengar seperti makanan sehat. Ealah pas pesanannya datang ternyata itu adalah bakwan. Lantaran kesal kena prank, si cewek bakal mengeluarkan jurusnya ke pacar atau gebetan di samping, “Kok makananmu kelihatannya lebih enak, ya?”
#4 Plating makanan orang lain jauh lebih estetik
Zaman sekarang siapa sih yang nggak pernah flexing? Mulai dari pamer pencapaian akademik atau finansial, hingga pamer hal remeh seperti menu makanan hari itu. Para pengabdi Instagram Story dan WhatsApp status biasanya paling terdepan dalam hal ini. Ketimbang berdoa sebelum makan, banyak dari mereka yang lebih memilih mendapatkan foto estetik dari makanan yang dipesan.
Kadang, nggak semua tempat menampilkan contoh foto makanan di menu mereka. Di kafe, plating jadi elemen penting dalam penyajian, sebab mereka menyadari kebiasaan pengunjung yang gemar mengambil serta mengunggah foto di media sosial. Para pengusaha sudah paham bahwa kebiasaan ini akan menguntungkan bisnis mereka dan bisa jadi pemasaran word of mouth alias getok tular.
Perilaku memposting makanan atau minuman kekinian ini didominasi oleh cewek. Makanya nggak heran kalau kaum hawa gemes banget melihat penataan makanan yang cantik nan estetik. Tak jarang begitu melihat pesanan milik pacar atau gebetannya lebih estetik, mereka bakal bilang, “Kok kayaknya punyamu lebih enak?”
Pada dasarnya, manusia memang selalu merasa nggak pernah puas. Kata orang Jawa, sawang sinawang alias rumput tetangga tampak lebih hijau. Jadi, harap dimaklumi ya kalau para cewek merasa menu pesanan orang lain terlihat lebih menggiurkan.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Momen Dilematis yang Bikin Saya Ragu Pesan Makanan via Ojol.