Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
13 Oktober 2020
A A
Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps terminal mojok.co

Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya nggak mengatakan semua sekolah menengah atau SMP diberkahi perpustakaan yang besar dan lengkap. Perpustakaan yang tiap sudutnya dilengkapi novel-novel yang digandrungi pada saat itu semisal Lima Sekawan, Trio Detektif, hingga buku-buku Roald Dahl. Sebuah sekolah dan perpustakaan adalah manunggal yang harusnya nggak bisa dilepaskan. Maka, perpustakaan dan novel Goosebumps, pun harusnya sama.

Goosebumps adalah novel karya RL Stine yang sering menyapamu di perpustakaan SMP atau malah SMA. Atau bahkan hingga kini? Ya, terakhir cek di grup jual beli buku bekas, ternyata buku-buku karya RL. Stine hingga Enid Blyton—walau bekas—harganya termasuk mahal. Betapa beruntungnya, hasil koleksi saya dari SMP sampai kuliah, masih terbingkai manis di lemari buku keluarga.

Novel series Goosebumps karya RL Stine ini bertemakan horor yang sangat renyah untuk anak-anak dan remaja. Sebelum thread-thread horor berseliweran di lini masa Twitter, novel-novel inilah yang sering bikin bulu kudu merinding sampai takut pergi ke kamar mandi sekolah sendirian. Selain itu, topik yang diambil rasanya sangat dekat dengan masa-masa remaja dulu. Walau beberapa suasana, bahasa, nama flora dan fauna yang keminggris, tidak mengurangi suasana yang mencekam.

Contoh pertama adalah hal-hal klenik. Seri nomor 53 ini memiliki judul asli Chicken Chicken memang seri paling underrated dalam semua seri Goosebumps. Masuk dalam daftar 10 seri terburuk, justru seri ini yang membuat saya merinding setengah mati. Mulai dari covernya yang sangat absurd—seekor ayam raksasa dengan wajah manusia—juga isi ceritanya yang benar-benar terjadi di kehidupan saya dulu.

Entah menyebutnya pamali atau apa, seri ini mengangkat plot yang serupa. Bercerita mengenai seorang remaja yang kehilangan saudaranya ketika bermain di pelataran rumah (jangan-jangan mainnya pas Magrib, nih). Kalau di desa saya dibilang digondol kelongwewe, orang sana bilang diculik penyihir. Mantranya pun unik: ayam, ayam, ayam. Ruben Onsu bakal repot jika tinggal di sini.

Contoh kedua, mengangkat tema lingkungan terdekat kita. Tetangga rumah, misalnya. Pernah nggak punya pikiran bahwa tetangga kita itu orang jahat atau alien? Saya pernah! Ketika membaca Goosebumps seri ke-10 yang memiliki judul asli The Ghost Next Door, saya hanya cekikikan. Tetapi, setelah membaca lebih jauh, saya ngewel merinding.

Selain tetangga, ada juga salah satu bagian rumah yang menurut desas-desus keluarga, itu angker. Pernah? Ada bagian rumah kalian yang dianggap wingit? Coba baca Goosebumps seri ke-9, Jauhi Ruang Bawah Tanah atau judul aslinya Stay Out of the Basement. Walau terkesan agak wagu, tetapi perpindahan antara bab, bisa bikin dahimu berkerut dan makin penasaran.

Contoh ketiga, berhubungan dengan sekolah. Misalkan pada novel Goosebumps seri ke-9 Selamat Datang di Camp Nightmare. Kegiatan pramuka asik itu—menurut saya—ada seutuhnya di tangan pembina atau panitianya. Jika pembinanya asyik, kegiatan ini akan menghasilkan kesan yang baik pula. Pun sebaliknya, jika pembinanya itu demit, wah ambyar!

Baca Juga:

4 Keuntungan Punya Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Orang

Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati Karya Brian Khrisna

Selain tiga alasan di atas, faktor objektif dari saya adalah kebanyakan judul itu clickbait pada masanya. Coba, gimana nggak penasaran ketika membaca sebuah judul Serigala di Rawa Demam yang judul aslinya The Werewolf of Fever Swamp. Secara nalar, anak kecil seperti saya dulu pasti bakal tertarik. Belum lagi ada Bergaya Sebelum Mati, padahal judul aslinya Say Cheese and Die!

Juaranya, menurut saya, ada 2 seri. Pertama, Goosebumps seri ke-7 Si Boneka Hidup Beraksi. Sama seperti Chucky, boneka ventriloquist yang akrab disapa Slappy ini sama ikoniknya. Bahkan, dua film live-action Goosebumps, banyak bertumpu pada biang keladi yang satu ini.   Kedua, yang paling gila, Attack of the Mutant. Ketika Slappy terlihat menyebalkan dan menyeramkan, tapi antagonis di sini malah terlihat keren. Untuk pertama kalinya, saya nggak mau masuk ke dunia superhero. Seseram-seramnya Gotham, masih terpantik rasa penasaran untuk singgah. Lha kalau ini, wegah!

Apa yang membuat novel Goosebumps ini menjadi jagoan saya ketika kecil? Seperti kebanyakan cerita RL. Stine (terlebih seri Goosebumps lain seperti Goosebumps HorrorLand, Goosebumps Series 2000, dan Give Yourself Goosebumps), ending adalah saat-saat paling baik mengucapkan bajingan karena anjay dilarang! Kenapa? Plot twist ala Stine di masa itu, setara dengan ilmu hitam yang menyihir pembaca anak-anak seperti saya.

BACA JUGA Pengalaman Saya Ditipu Penjual Buku Online, Bilangnya Buku Original Ternyata Bajakan dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2020 oleh

Tags: GoosebumpsHorornovel
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

wattpad selera bobot novel mojok

Balasan untuk Tulisan Mas Aziz: Memang Kenapa Jika Selera Pembaca Wattpad bagi Anda Begitu Menyedihkan?

7 Desember 2020
hantu ulek-ulek

Hantu Ulek-Ulek: Hantu Paling Hits Sekawasan Industri

19 Juli 2019
hantu

Dominasi Kuntilanak dan Bukti Kurangnya Referensi Sineas Indonesia Terhadap Hantu Lokal

28 Mei 2019
5 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Bisa dibaca di iPusnas

5 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Bisa Dibaca di iPusnas

24 Februari 2022
Nggak Cuma Ngurus Pasien, Dokter Juga Harus Siap Menghadapi Pengalaman di Luar Nalar Mojok.co

Nggak Cuma Ngurus Pasien, Dokter Juga Harus Siap Menghadapi Pengalaman di Luar Nalar

22 Maret 2024
Fenomena Horor di Dalam Mal Tidak untuk Semua Orang (Unsplash)

Fenomena Horor di Dalam Mal: Tidak untuk Semua Orang

20 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.