Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Kenaikan Tarif Cukai Rokok Harus Ditolak, meski Anda Antirokok Sekalipun

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
3 Oktober 2022
A A
Kenaikan Tarif Cukai Rokok Harus Ditolak, meski Anda Antirokok Sekalipun

Kenaikan Tarif Cukai Rokok Harus Ditolak, meski Anda Antirokok Sekalipun (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tahu, bahasan tentang rokok, terlebih cukai rokok, akan sangat sensitif. Sebab, rokok tak hanya memantik asap, tapi juga memantik perdebatan. Perokok dan antirokok selalu bertarung atas hal ini. Kenaikan cukai rokok, sering dianggap sebagai “solusi”. Antirokok (seakan) didengar, perokok tetap bisa ngebul meski sambat.

Namun, sebelum mendukung kenaikan tarif cukai rokok, ada baiknya Anda pikir lagi. Kalau perlu, langsung Anda tolak.

Kenaikan tarif cukai rokok terus terjadi sepanjang waktu. Rokok yang dulu pernah seharga 12 ribu, kini naik sampai 20 ribu lebih. Ini bukan karena inflasi semata, namun karena kenaikan tarif cukai yang rutin dilakukan. Apalagi mengingat populasi perokok di Indonesia. Minimal, Anda pasti punya satu teman yang perokok.

Kenaikan tarif cukai ini selalu ditolak oleh banyak pihak. Dari petani sampai perokok satu hati menolak kenaikan tarif cukai ini. Tapi banyak orang, terutama yang benci rokok, mendukung dan mengapresiasi kenaikan tarif cukai. Padahal, kenaikan tarif cukai ini tidak menguntungkan antirokok sama sekali.

Kok bisa?

Pertama, percayalah, perokok akan selalu menemukan jalan. Ketika harga tarif cukai naik, banyak perokok “turun kelas” menjadi konsumen rokok yang lebih murah. Sisanya memilih alternatif seperti tembakau lintingan. Sisanya memilih rokok tanpa cukai atau dengan cukai palsu. Akibatnya, perdagangan rokok bertarif cukai embuh ini makin marak. Perokok pun akan tetap menjadi ahli isap. Dan mimpi Anda untuk menekan jumlah perokok hanya seperti ajakan reuni di kala hujan: wacana thok! Malah Anda akan terlihat lebih goblok ketika bermimpi demikian.

Perokok, menjadikan rokok sebagai alat rekreasional. Mutu dan rasa rokok terkadang jadi hal kesekian yang mereka pikir. Asal ngebul, cukup. Kenaikan cukai, jika Anda pikir sebagai pengendali, salah besar.

Untuk Anda yang merasa cukai rokok tidak memengaruhi hidup, coba pikirkan kembali. Rokok adalah salah satu komoditi dengan konsumsi tinggi. Berarti kenaikan tarif cukai rokok ikut memengaruhi harga produk lain. Memang sih, tidak signifikan seperti bensin dan beras. Tapi, dukungan Anda pada tarif cukai rokok ikut menambah keruwetan ekonomi, terutama kelas bawah. Naiknya tarif cukai juga berimbas pada komoditi lain. Meskipun sangat kecil, tapi Anda sedang mendukung itu.

Baca Juga:

Sebagai Pemilik Toko Kelontong, Saya Melihat Sendiri Kemunduran Gudang Garam karena Kalah Bersaing Gajah Baru dan Rokok Murah Lainnya

Kenapa Tidak Ada yang Protes Harga Indomie Naik? Apakah Cinta Kita pada Mi Instan Sudah Kelewat Buta?

Belum lagi dampak seperti munculnya PHK besar-besaran dari lini produsen rokok. Sudah terbukti pola ini terjadi setiap ada kenaikan tarif cukai. Nah lho, Anda sedang mendukung program pencabutan nafkah banyak orang. Dan sudah pasti, akan ada kematian dari salah satu industri paling menjanjikan di Indonesia: industri rokok. Makin banyak orang yang di-PHK karena dukungan Anda.

“Tinggal cari kerjaan lain, apa susahnya?”

Ya memang Anda benar. Benar-benar taek kalau berpikir seperti itu.

Retail kecil juga akan kena imbasnya. Mereka akan sulit mengikuti selera pasar perokok. Yang ada, mereka harus mengalah untuk menjual rokok murah yang sering tanpa cukai. Anda pasti punya kerabat atau tetangga yang punya toko kan? Secara tidak langsung, Anda sedang mendukung mereka melakukan pelanggaran hukum.

Jika Anda sering koar-koar tentang uang rakyat diselewengkan pemerintah, cukai rokok juga salah satunya. Pendapatan dari cukai rokok yang sejatinya untuk kenyamanan bersama malah masuk anggaran lain. Seharusnya, ruang bebas merokok makin banyak karena pendapatan cukai makin tinggi. Realitanya?

Alokasi dana dari penerimaan cukai rokok ini sering salah sasaran. Termasuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Secara garis besar, alokasi dana ini lebih kepada urusan kesehatan yang tidak terkait rokok. Berarti, makin besar tarif cukai rokok, makin besar juga salah sasarannya. Tentu Anda tidak mendukung praktik salah sasaran ini kan?

Anda tidak mendapat apa-apa dari kenaikan tarif cukai tembakau. Justru Anda mendukung kekacauan yang tercipta di dalamnya. Yang Anda menangkan hanyalah rasa bangga yang semu karena bisa merusak kultur rokok dan setiap orang yang hidup dari rokok. Seolah-olah Anda sudah menyelamatkan bangsa dengan mendukung kenaikan tarif cukai rokok ini.

Tapi kenyataannya, Anda sedang mendukung program yang lebih banyak merugikan orang, bahkan Anda sendiri.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Wacana Harga Rokok Naik 5 Kali Lipat: Akrobat Logika yang Menyedihkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2022 oleh

Tags: antirokokcukai rokokkenaikan
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

4 Varian Indomie yang Rasanya Gagal

Kenapa Tidak Ada yang Protes Harga Indomie Naik? Apakah Cinta Kita pada Mi Instan Sudah Kelewat Buta?

24 November 2024
Gambar Menyeramkan pada Bungkus Rokok Adalah Kesia-siaan yang Merusak Karya Seni terminal mojok.co

Gambar Menyeramkan pada Bungkus Rokok Adalah Kesia-siaan yang Merusak Karya Seni

20 Desember 2020
Para Perokok di Dalam Ruangan Tertutup dan Ber-AC, Motivasinya Apa sih?

Tembakau, Perokok, dan Repetisi Debat yang Bikin Muak

4 Oktober 2021
Gudang Garam Kalah karena Mahal dan Tingginya Cukai (Rokok Indonesia:Ekosaint)

Sebagai Pemilik Toko Kelontong, Saya Melihat Sendiri Kemunduran Gudang Garam karena Kalah Bersaing Gajah Baru dan Rokok Murah Lainnya

26 Juni 2025
Bagaimana Mau Mengatasi Stunting Jika Harga Ayam Potong Terus Naik?

Bagaimana Mau Mengatasi Stunting Jika Harga Ayam Potong Terus Naik?

23 Juni 2023
Wacana Harga Rokok Naik 5 Kali Lipat: Akrobat Logika yang Menyedihkan

Wacana Harga Rokok Naik 5 Kali Lipat: Akrobat Logika yang Menyedihkan

18 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.