Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Kemeja Flanel Adalah Pilihan Fesyen yang Relevan di Setiap Era dan Acara

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
13 Juli 2021
A A
Kemeja Flanel Adalah Pilihan Fesyen yang Relevan di Setiap Era dan Acara terminal mojok.co

Kemeja Flanel Adalah Pilihan Fesyen yang Relevan di Setiap Era dan Acara terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sembari memandang kemeja flanel Uniqlo “loakan”, sejenak teringat sosok Kurt Cobain. Bersama Nirvana dan album Nervermind-nya, dunia seolah dibawa ke arah berbeda. Segala irisannya, dari musik, kekacauan, sampai gaya berpakaiannya menjadi warisan zaman yang awet hingga kini. Dari sosok ini pula, kemeja flanel yang dulunya lekat dengan tukang kayu pekerja kerah biru lainnya, menjadi item yang mudah Anda temukan di segala tempat berbau anak muda.

Sejujurnya, saya bukan pengemar berat Nirvana. Bahkan di era yang sama (90-an), barangkali suara Liam Gallagher, Jarvis Cocker, dan musisi di era Britpop lainnya lebih mashok ke telinga. Namun, soal berpakaian, flanel ala Kurt Cobain tak pernah menjadi pilihan yang salah. Praktis, sederhana, nyaman, dan tahan zaman, kesan yang melekat pada kemeja flanel. Pun demikian dengan sosok yang memopulerkannya.

Soal praktis, tanpa keraguan. Di saat kehabisan ide memadukan outfit, flanel akan menjadi pilihan. Pakai kaos, lapisi flanel, des, praktis. Bahkan saya tak perlu menutup kancingnya. Jika kepepet, tak perlu juga menyetrikannya. Nah, dari kancingnya yang dibuka “sebagai pakem memakai flanel paling populer” ini, alasan mengapa flanel tetap relevan dan nyaman di Indonesia yang panas ini, semilir, Jon. Pasalnya, dulu flanel identik dengan pakaian musim dingin, loh.

Lantaran flanel tak selalu terikat dengan kultur atau zaman tertentu, ia jadi terkesan sederhana. Kecuali jika kamu sudah terlalu banyak mengomsumsi cerita Kurt Cobain dan hikayat flanel. Ya, bandingkan dengan memakai parka ala Liam, saya yakin kamu bakal dikira hooligan, mungkin juga dikira anggota komunitas Vespa, seperti cerita teman saya. Kemeja salur? terlihat seperti Ardhito Pramono, mungkin tampak terlalu edgy untuk dibawa ke angkringan. Pun demikian dengan kemeja katun, yang tampak terlalu rapi. Atau hoodie? Oke, tapi tunggu dulu.

Soal keampuhan zaman, jelas sudah dibuktikan. Lima-sepuluh tahun yang lalu, sesering apa kalian melihat kemeja salur dengan “sedikit penampakan dada” di tempat umum? Apalagi melihatnya dipakai pemuda kabupaten seperti saya? Demikian pula pilihan fesyen retro (selain flanel). Hari ini mungkin tampak catchy, tapi lima tahunan lalu, di era skinny jeans masih relevan, mungkin akan terlihat tua.

Flanel berbeda, tidak tampak retro, pun kadang tak tampak terlalu kekinian. Tapi ia konsisten, tetap terlihat pantas dengan segala zaman, dan bakal ditemukan kapan pun, di mana pun. Nggak heran, flanel akan selalu tampak muda, atau bahkan bisa jadi sedikit dewasa, kalau mau mengancingkan dan menggulung lengannya.

Sekalipun flanel lekat dengan Kurt Cobain, orang nggak terlalu mengira kalau kamu penggemar Nirvana. Ya, karena selalu umum di segala era. Flanel pula, sering menjadi “item dolan” pilihan pertama tatkala pemuda kabupaten “macak urban”, seperti saya. Jika saya ingin terlihat santai, saya hanya perlu membuka kancingnya. Dan jika semua pakaian di lemari kucel, flanel adalah pilihan, sebagai yang kucel paling mendingan.

Nah, ini yang membuat flanel juga relevan di segala acara. Nongkrong di kafe, di angkringan, ke kampus, acara gigs, bahkan kondangan. Kalau yang terakhir itu, ia merupakan keampuhan yang nggak bisa ditandingi pakaian serbaguna macam hoodie. Meskipun, saya yakin memakai kemeja flanel ke kondangan bukan pilihan bijak, setidaknya saya sering melihat flanel di acara macam kondangan. Sekalipun lihatnya di area kabupaten.

Baca Juga:

Mengenal Ciri-ciri Gondes dari Pengamatan Saya Selama Hidup di Bantul, Pusat Gondes di Jogja

Kemeja Flanel, Pemegang Takhta Tertinggi dalam Dunia Fesyen Mahasiswa

Secara pribadi, flanel juga membantu pemuda yang sering dikira sebagai pecandu narkoba, alias krempeng kayak saya, sebagai pilihan layer yang paling relevan.

Sejujurnya, saya tak memiliki banyak koleksi kemeja flanel. Ya, sekalipun saya bukan maniak Nirvana, bukan pula maniak kemeja flanel, saya tak bisa menyangkal bahwa flanel merupakan pilihan fesyen yang selalu relevan di segala era dan acara. Bukankah begitu?

BACA JUGA Mari Bersepakat bahwa Baju Barong Adalah Baju Santai Terbaik dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: fashionGaya Hidup Terminalkemeja flanel
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Marlboro Kretek Itu Sebenarnya Enak, meskipun Tembakaunya Kadang Nggak Merata dan Kurang Padat terminal mojok

Marlboro Kretek Itu Sebenarnya Enak, meskipun Tembakaunya Kadang Nggak Merata dan Kurang Padat

18 Juni 2021
Membedah Topik Obrolan Bapack-bapack ketika Sedang Nongkrong di Malam Hari terminal mojok

Membedah Topik Obrolan Bapack-bapack ketika Sedang Nongkrong di Malam Hari

31 Juli 2021
4 Peran yang Biasa Kita Temukan di Acara Karnaval 17-an terminal mojok

4 Peran yang Biasa Kita Temukan di Acara Karnaval 17-an

7 Agustus 2021
wartel telpon umum nostalgia mojok

Mengenang Wartel, Penyelamat Anak Sekolah yang Telat Dijemput Zaman Dahulu

13 Juli 2021
kondangan saweran pernikahan dinda hauw MOJOK.CO

Rumitnya Menentukan Nominal Sumbangan Kondangan

8 Juni 2021
Kemeja Flanel, Pemegang Takhta Tertinggi dalam Dunia Fesyen Mahasiswa

Kemeja Flanel, Pemegang Takhta Tertinggi dalam Dunia Fesyen Mahasiswa

30 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.