Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Kemah di Halaman Sekolah dan Hal-hal yang Tidak Saya Mengerti dari Pramuka

Sigit Candra Lesmana oleh Sigit Candra Lesmana
23 Januari 2022
A A
Kemah di Halaman Sekolah dan Hal-hal yang Tidak Saya Mengerti dari Pramuka Terminal Mojok

Kemah di Halaman Sekolah dan Hal-hal yang Tidak Saya Mengerti dari Pramuka (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya bukan anak Pramuka, tapi waktu SD dulu, saya pernah beberapa kali mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada sore di hari Jumat. Namun, saya yang pemalas ini justru lebih sering memilih untuk bermain bola sama teman-teman dibanding harus ke sekolah lagi hanya untuk Pramuka.

Dulu kegiatan Pramuka tidak wajib. Para siswa boleh memilih mau ikut kegiatan ini atau tidak. Paling risikonya saat terima rapor, kolom kegiatan tidak ada isinya. Selain malas, saya juga sedikit kecewa lantaran ekspektasi saya yang berlebihan terhadap kegiatan Pramuka.

Saya mengira kegiatan Pramuka Indonesia seseru yang saya tonton di film-film kartun Amerika. Di mana mereka melakukan kegiatan benar-benar di alam terbuka atau di hutan. Contohnya berkemah di tengah hutan, bikin api unggun, berburu makanan, dan sebagainya. Namun, saat tahu ternyata kemah di Indonesia hanya kemah di lapangan atau halaman sekolah, makanan pun diantar oleh orang tua, saya kecewa sekali. Rasanya tidak seseru apa yang saya lihat di film kartun.

Gara-gara kecewa itu saya tak tertarik lagi ikut Pramuka. Setelah saya pikir-pikir dewasa ini, masuk akal juga anak Pramuka di Indonesia hanya berkemah di lapangan sekolah. Yah, siapa juga sih yang mau bawa anak didik mereka ke hutan untuk berkemah di sana? Kalau terjadi apa-apa kan bisa-bisa gurunya yang disalahkan.

Ada satu lagu kegiatan yang tidak saya mengerti fungsinya apa. Saat malam terakhir perkemahan, semua anggota biasanya dikumpulkan di tengah lapangan. Setelah itu kakak pembina akan mulai bercerita. dari renungan hingga ditutup dengan motivasi. Saat renungan malam ini, biasanya kita akan diminta membayangkan tentang orang tua kita di rumah. Bagaimana jika mereka sakit, atau bagaimana jika mereka meninggal. Biasanya di sesi ini banyak anggota yang menangis, terutama anak perempuan.

Di saat itu saya malah tidak bisa menangis. Entah karena saya tidak mengerti apa yang dibicarakan atau memang saya tidak bisa membayangkan orang tua saya meninggal. Tapi, satu hal yang mengganjal di pikiran saya adalah apa sih fungsinya renungan malam itu?

Sejujurnya, dulu saya merasa jadi orang jahat yang tidak memiliki nurani karena tidak meneteskan air mata pada renungan malam. Teman-teman yang lain dengan mudah menangis, bahkan sesegukan. Sementara mata saya tetap kering tidak ada air mata. Saya memang tak bisa membayangkan rasanya orang tua saya meninggal, namun saat bapak saya benar-benar berpulang, saya menangis sejadi-jadinya.

Namun, seaneh dan semembosankan kegiatan Pramuka zaman saya SD dulu, masih kalah ketimbang kegiatan Pramuka saat ini. Jika saya lihat kabar yang berseliweran di media sosial, kegiatan anak Pramuka saat ini kadang melakukan hal konyol seperti berjalan menyusuri comberan. Apa sih manfaat kegiatan ini

Kalau dulu ada kegiatan seperti menjahit. Anggota Pramuka diharuskan menguasai beberapa keterampilan, salah satunya menjahit. Dan bagi anggota yang mahir, akan diberi emblem yang bisa mereka jahit di seragam. Nah, kalau kegiatan seperti menjahit ini kan jelas manfaatnya. Lha, kalau berjalan di comberan manfaatnya apa? Sudah ada jalan yang dibangun untuk dilewati, kok malah pilih jalan menyusuri comberan?

Ada juga kabar terbaru soal beberapa anggota Pramuka yang dianiaya seniornya. Ini kegiatan Pramuka apa MMA, sih, kok sampai ada korban segala? Setahu saya yang dulu jarang aktif, kegiatan Pramuka sebenarnya cukup santai. Tidak perlu lah ada kekerasan secara fisik. Sudahlah, lakukan kegiatan yang aman saja. Saya yakin niatan para anggota mengikuti Pramuka itu untuk mengembangkan soft skill dan social skill-nya, bukan pengin jadi McGregor, kok.

Penulis: Sigit Candra Lesmana
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2022 oleh

Tags: kemahpramuka
Sigit Candra Lesmana

Sigit Candra Lesmana

Lulusan S-1 yang sedang belajar menulis.

ArtikelTerkait

Campervan Sebuah Alternatif Berkemah yang Seru Terminal Mojok

Campervan : Sebuah Alternatif Berkemah yang Seru

7 Desember 2020
Buka Bersama Diatur Satgas Covid-19 Terminal Mojok

Buka Bersama Diatur Satgas Covid-19: Kita Nggak Boleh Ngobrol

30 Maret 2022
Kalau Bukan Ekskul Wajib, Saya Nggak Akan Kenal Pramuka MOJOK.CO

Pramuka itu Keren, Asal Nggak Ada Perpeloncoan Nggak Manusiawi

14 Agustus 2020
Warga Surabaya Nggak Butuh Pramuka, Kegiatan Ini Memang Lebih Baik Nggak Diwajibkan Mojok.co

Pelajar Surabaya Nggak Butuh Pramuka, Ekstrakurikuler Ini Memang Lebih Baik Nggak Diwajibkan

7 April 2024
Kalau Bukan Ekskul Wajib, Saya Nggak Akan Kenal Pramuka MOJOK.CO

Pramuka, PKS, PMR: Mana Ekskul Wajib yang Paling Worth buat Diseriusin?

21 Januari 2021
pramuka MOJOK.CO

Memangnya Kenapa Kalau Mahasiswa Masih Ikut Pramuka?

3 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Lulusan Kampus Negeri yang Lanjut Kuliah di Kampus Swasta

Culture Shock Lulusan Kampus Negeri yang Lanjut Kuliah di Kampus Swasta

13 Juli 2025
Soto Mie Bogor Adalah Soto Paling Nyeleneh, Mending Ganti Nama Saja

Soto Mie Bogor Adalah Soto Paling Nyeleneh, Mending Ganti Nama Saja

14 Juli 2025
Kisah Pilu Kudus-Semarang: Macet 4 Jam Akibat Banjir Rob yang Tak Kunjung Ditangani dan Terkesan Dianggap Sepele

Kisah Pilu Kudus-Semarang: Macet 4 Jam Akibat Banjir Rob yang Tak Kunjung Ditangani dan Terkesan Dianggap Sepele

14 Juli 2025
Bandara YIA Megah, Kulon Progo Melarat, Aerotropolis Hanya Janji Manis Belaka

Bandara YIA Megah, Kulon Progo Melarat, Aerotropolis Hanya Janji Manis Belaka

11 Juli 2025
5 Culture Shock yang Dirasakan Anker KRL Jabodetabek Saat Naik KRL Jogja Solo

5 Culture Shock yang Dirasakan Anker KRL Jabodetabek Saat Naik KRL Jogja Solo

16 Juli 2025
4 Oleh-oleh Semarang yang Jarang Dilirik Wisatawan padahal Sangat Layak Jadi Buah Tangan Mojok.co

4 Oleh-oleh Semarang yang Jarang Dilirik Wisatawan padahal Sangat Layak Jadi Buah Tangan

10 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Sulitnya Jadi Penjual Warteg: Sehari-hari Siapkan Menu Enak dan Murah, tapi Kerap Kurang Dihargai Pembeli
  • Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah, Merasa Dikucilkan di Kampus Sendiri
  • Sheila on 7 Menjadi Legenda Bukan Hanya karena Musik, tapi Juga Fashion Mereka yang Sederhana dan Membuat Fans Merasa Dekat
  • Naik Bus Jaya Utama Surabaya-Semarang Selalu Mengoyak Batin, Bocah dalam Gendongan Sudah Harus “Mencari Uang” demi Bertahan Hidup
  • Laptop ASUS: Meski Busuk dan Bikin Malu sama Orang Berlaptop “Apel Kroak”, Tapi Saksi Banyak Orang Tuntaskan Skripsi hingga Cari Cuan
  • Apresiasi untuk Ayah yang Antar Anak ke Sekolah Hanyalah Perayaan Simbolis, Pemerintah Belum Selesaikan Masalah Utama

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.