Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
6 Januari 2024
A A
Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi

Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi (Website Provinsi Sumatera Barat via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Kendaraan tidak bisa melewati jalur penghubung Kabupaten Agam dan Bukittinggi ini secara sembarangan

Tidak semua kendaraan bisa melewati jalur Kelok 44 ini. Truk besar dan berat dengan roda lebih dari enam tidak diperbolehkan melalui jalur ini. Sebab, jalanannya sempit dan tikungannya tajam. Bus yang saya tumpangi bahkan sering berhenti ketika berbelok karena harus memastikan bagian depan bus tidak menabrak pembatas bagian depan karena sangking sempitnya Kelok 44.

Uniknya, setiap kelokan 44 terdapat plang bertuliskan lafaz Asmaul Husna sebagai bekal zikir bagi orang-orang yang melewatinya. Ini menambah kesan bahwa alih-alih tertawa dan berbuat maksiat dengan bergibah, sebaiknya memperbanyak zikir agar perjalanan lancar dan selamat. Terlebih ketika melalui jalur ini dalam kondisi hujan. Ancaman longsor bisa saja membuat para pengemudi harus putar balik karena jalurnya tertutupi oleh gundukan tanah atau pepohonan yang tumbang.

Maka tak usah heran kalau sering terjadi kecelakaan di Kelok 44 ini. Pengemudi yang mengantuk atau pengemudi kurang presisi dalam berbelok acap kali membuat mobil jadi terbalik. Ketidakhati-hatian saat berbelok tanpa memperhatikan mobil yang ada di depan juga mengakibatkan sering terjadinya tabrakan dua arah. Selain dihadapkan dengan kondisi ruas yang kecil, di sisi kanan kiri Kelok 44 adalah jurang yang siap melahap setiap pengemudi yang sedang oleng.

Mengancam nyawa tapi juga menawarkan keindahan alam yang bikin pengendara kagum

Meski mengancam nyawa orang yang melintasinya, Kelok 44 menawarkan keindahan di sepanjang perjalanannya. Terlebih ketika dilewati menjelang sore hari. Sinar matahari yang memantul dari Danau Maninjau sangat memanjakan mata siapa pun yang melihatnya.

Tak jarang kita akan disambut kawanan kera jinak yang menjadi penunggu tetap Kelok 44 tiap kali melintas di sini. Menurut cerita, kera-kera tersebut pantang dibunuh atau diburu. Ada kepercayaan bahwa kerabat dari kera yang dibunuh akan mengejar pembunuhnya. Entah ini benar atau tidak, tapi cukup diyakini sebagai pengingat untuk tidak membunuh binatang.

Di setiap kelokannya juga terdapat sawah-sawah yang berbentuk terasering, pancuran-pancuran air dari sungai yang bertingkat-tingkat, serta hijaunya deretan Bukit Barisan, menambah kesan bahwa Tuhan itu memang Mahakuasa. Kelok 44 juga memiliki beberapa spot foto favorit, salah satunya di Puncak Lawang.

Pada tahun 2017, Kelok 44 juga menjadi jalur bagi balap sepeda Tour de Singkarak yang merupakan ajang kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale). Tak hanya itu, Kelok 44 juga menjadi jalur tempuh ke lokasi kejuaraan paralayang di Puncak Lawang yang beberapa kali menjadi tempat kejuaraan paralayang tingkat internasional, seperti Asian Cup Paragliding 2013 dan kejuaraan Paralayang Internasional Agam 2018.

Melewati Kelok 44 membuat saya menyadari satu hal bahwa setiap usaha untuk menikmati keindahan pasti melalui banyak tantangan, salah satunya melawan rasa takut dalam diri. Saya jadi ingin memodifikasi kutipan Haruki Murakami dalam 1Q84, “Aku bisa menghadapi kesakitan ketakutan apa pun selama hal itu memiliki arti keindahan”.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Wisata Sumatera Barat Jarang Dilirik padahal Nggak Kalah Cantik dari Bali dan Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2024 oleh

Tags: Bukittinggijalur penghubungKabupaten AgamKelok 44pilihan redaksisumatera barat
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Rute LRT Jalur Cibubur Adalah Seburuk-buruknya Penataan Akses Transportasi Publik

LRT Jalur Cibubur Adalah Seburuk-buruknya Penataan Akses Transportasi Publik

3 April 2024
POCO M5, Si Penerus Seri POCO M yang Maksimal Performanya dan Paling Recommended Terminal Mojok.co (Dok. POCO)

POCO M5, Si Penerus Seri POCO M yang Maksimal Performanya dan Paling Recommended

8 November 2022
Buket Wisuda, Perayaan yang Goblok dan Balas Budi yang Tanpa Arti

Buket Wisuda, Perayaan yang Goblok dan Balas Budi yang Tanpa Arti

21 Oktober 2023
5 Mie Instan yang Bikin Saya Menyesal Telah Mencicipinya, Cukup Sekali Coba

5 Mie Instan yang Bikin Saya Menyesal Telah Mencicipinya, Cukup Sekali Coba

7 Maret 2025
K-Meals McD x NewJeans Lebih Baik daripada BTS Meal

K-Meals Kolaborasi McD x NewJeans Lebih Baik daripada BTS Meal, ARMY Udah Ngiri Belum sama Bunnies?

15 Juli 2023
Belajar Digital Marketing dari Blunder Txtdaripemerintah dan Puan Maharani terminal mojok.co

Belajar Digital Marketing dari Blunder Txtdaripemerintah dan Puan Maharani

8 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.