Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Layak Bersaing dengan Daerah Lain

Rudy Tri Hermawan oleh Rudy Tri Hermawan
1 Februari 2024
A A
Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Sudah Maju dan Layak Bersaing dengan Daerah Lain

Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Sudah Maju dan Layak Bersaing dengan Daerah Lain (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi penggemar acara Empat Mata, Bukan Empat Mata atau Ini Baru Empat Mata yang tayang di Trans 7 beberapa waktu yang lalu pasti sering mendengar ledekan sang host, Tukul Arwana, kepada tandemnya, Vega Darwanti, tentang nama suatu kecamatan di Kabupaten Blora. Ya, kecamatan di Blora yang dimaksud adalah Randublatung. Saat itu, Tukul Arwana menggambarkan Ngatini (julukan Vega Darwanti) berasal dari suatu daerah ndeso dan terbelakang bernama Randublatung. Bahkan untuk pergi ke kota, Tukul meledek Ngatini nggandol truk pasir karena nggak ada angkutan umum.

Hmmm, separah itukah Kecamatan Randublatung Blora? Nggak! Saya menolak anggapan itu. Kalau menyebut Randublatung itu ndeso pada 10 atau 15 tahun lalu mungkin ada benarnya. Sekali lagi, itu dulu, ya. Sekarang anggapan Randublatung ndeso sudah nggak relevan. Kecamatan yang terletak di wilayah Blora Selatan ini sudah banyak kemajuan dan layak bersaing dengan daerah lain di Kabupaten Blora.

Infrastruktur jalan di Kecamatan Randublatung Blora lebih baik

Saya berkunjung ke Randublatung pertama kali sekitar 14 tahun yang lalu. Saat itu saya pergi ke sana untuk mendampingi seorang tamu kantor yang sedang melakukan pemeriksaan pada beberapa proyek pemerintah. Kesan pertama saya ketika berkunjung ke Randublatung adalah nggak pengin ke sana lagi. Wah, melihat perjalanan waktu itu saja sudah ngeri, Gaes.

Waktu itu saya berangkat dari Blora kota menuju Kecamatan Randublatung membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Perjalanan cukup lama karena medan yang ditempuh cukup berat. Mobil kami nggak bisa melaju kencang karena jalanannya rusak parah. Rombongan saya serasa ikut off road karena harus melintasi jalanan yang berlubang cukup dalam. Sampai-sampai tamu saya melontarkan candaan yang cukup menohok, “Ada rute off road yang lebih menantang nggak, Mas?” Duh, rasanya kayak ditabok sandal mertua.

Tapi itu dulu, Gaes. Sekarang Randublatung Blora sudah nggak kayak gitu. Sekitar dua minggu lalu saya ada acara dinas di sana. Ruas jalan Blora-Randublatung yang semula rusak parah sekarang sudah jauh lebih bagus. Jalan kabupaten yang sebelumnya berlubang di mana-mana, sekarang sudah mulus dan lebih kuat karena menjadi jalan rigid beton. Selain itu, waktu tempuh dari Blora ke Randublatung juga jadi lebih singkat, cuma sekitar 30 menit.

Pembangunan infrastruktur seperti itu memang nggak bisa langsung selesai dalam waktu setahun, Gaes. Hal itu terjadi karena keterbatasan anggaran dan prioritas pembangunan. Nggak semua anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, kan? Bisa jadi APBD digunakan untuk membiayai sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan. Oleh sebab itu pembangunan ruas jalan Blora-Randublatung dilakukan dalam beberapa tahap hingga jalan tersebut benar-benar siap digunakan masyarakat.

Terbukanya akses menuju Kabupaten Ngawi

Menurut saya, letak geografis Kecamatan Randublatung ini sangat strategis karena menghubungkan Blora dengan beberapa daerah di sekitarnya. Contohnya jalan provinsi yang menghubungkan Cepu-Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Selain itu, Kecamatan Randublatung juga menghubungkan antara Blora dengan Ngawi, Jawa Timur. Dengan letak yang strategis ini maka pembangunan infrastruktur jalan menjadi penting karena bisa membuka akses suatu daerah dengan daerah yang lain. Apabila akses sudah terbuka, maka perekonomian masing-masing daerah juga semakin meningkat.

Saya ambil contoh ruas jalan Randublatung-Getas yang belum lama ini selesai dibangun. Ruas jalan ini juga strategis karena menghubungkan Kabupaten Blora dengan Kabupaten Ngawi. Sebelum dibangun, ruas jalan Randublatung-Getas benar-benar memprihatinkan. Ceritanya kurang lebih sama seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Masyarakat yang melintas harus berhati-hati karena jalannya licin, berlubang, dan penuh lumpur. Nah, lho, susah kan jadinya kalau lewat sini!

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Lagi-lagi karena keterbatasan anggaran, jalan tersebut nggak kunjung diperbaiki. Lantas, apa mau didiamkan begitu saja? Tentu nggak, Gaes. Pemerintah Kabupaten Blora berusaha keras mewujudkan pembangunan jalan lintas provinsi tersebut. Caranya gimana? Nah, di sinilah perlunya sinergi alias kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan pusat.

Pemerintah Kabupaten Blora melalui Bupati Blora mengusulkan pembangunan ruas jalan Randublatung-Getas kepada pemerintah pusat. Kemudian pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR memasukkan ruas jalan Randublatung-Getas ke dalam inpres jalan untuk didanai dari APBN. Pembangunan jalan rigid beton yang saya bilang sebelumnya menghabiskan anggaran sebesar Rp53 miliar dan harus selesai pada akhir tahun 2023.

Saat ini ruas jalan Randulatung-Getas sudah selesai, Gaes. Kalian bisa menikmati perjalanan dengan nyaman karena jalannya sudah bagus. Selesainya pembangunan ruas jalan ini diharapkan mampu mempersingkat perjalanan warga dari Blora ke Ngawi dan sebaliknya. Untuk mengakses jalan tol Ngawi, warga Blora kini nggak perlu memutar lewat Cepu, Padangan, Ngraho, dan Margomulyo karena jarak tempuhnya lebih jauh. Kalau gini jadi enak, kan?

Sebentar lagi berdiri rumah sakit baru

Infrastruktur berupa jalan sudah oke, sekarang gimana kalau warga Kecamatan Randublatung Blora sakit? Nah, sebelumnya ini merupakan PR Pemkab Blora untuk melengkapi fasilitas kesehatan. Di Randublatung memang sudah ada puskesmas, tapi kalau sakitnya cukup berat, warga Randublatung harus ke RSU Cepu atau RSU Padangan, Bojonegoro, yang letaknya jauh.

Nah, karena kondisinya demikian, Pemkab Blora berkomitmen membangun sebuah fasilitas kesehatan yang memadai. Makanya dibangunlah Rumah Sakit Randublatung. Pembangunan rumah sakit ini sudah selesai pada 24 Desember 2023 kemarin. Selanjutnya, rumah sakit ini diperkirakan sudah bisa beroperasi pada bulan Februari atau Maret 2024 mendatang.

Pembangunan fasilitas kesehatan di Randublatung dianggap penting karena jarak tempuh ke rumah sakit sekitar cukup jauh. Selain itu, Kecamatan Randublatung juga memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Kabupaten Blora sehingga butuh fasilitas kesehatan yang baik.

Rumah sakit bertipe D ini nantinya memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti bangsal untuk menampung pasien rawat inap, ruang bedah, dan ruang bersalin. Nggak hanya bagi warga Randublatung, nantinya warga Blora di daerah perbatasan Ngawi juga bisa memanfaatkan layanan kesehatan di rumah sakit ini.

Pembangunan di Kecamatan Randublatung Blora tentu nggak berhenti sampai di sini saja ya, Gaes, karena masih banyak hal lain yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Setidaknya dengan kemajuan pembangunan yang ada sekarang, Randublatung nggak lagi menjadi bahan ledekan Mas Tukul Arwana karena menampakkan wajahnya yang ndeso seperti beberapa tahun lalu.

Penulis: Rudy Tri Hermawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Blora Memang Banyak Kekurangan, tapi Jangan Diprotes Terus, dong!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2024 oleh

Tags: blorainfrastrukturjalan rusakjawa tengahkecamatan randublatungpilihan redaksiRandublatungrumah sakit
Rudy Tri Hermawan

Rudy Tri Hermawan

Seorang akuntan yang hobi menulis.

ArtikelTerkait

Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

2 Mei 2024
Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman Mojok.co

Alasan Saya Nggak Begitu Tertarik Naik Sleeper Bus yang Katanya Nyaman

3 Juli 2024
Dilema Nama Daerah Purwodadi

Dilema Nama Daerah Purwodadi

12 April 2023
Alasan Orang Temanggung Lebih Memilih Plesir ke Luar Kota Mojok.co

Alasan Orang Temanggung Lebih Memilih Plesir ke Luar Kota

2 Januari 2025
Kota Semarang, Kota yang Paling Peduli sama Keselamatanmu (Unsplash)

Kota Semarang, Kota yang Paling Peduli sama Keselamatanmu

8 September 2023
Pemalang Suram! Lampu Penerangan Jalan kok Kalah Terang sama Lampu Motor Honda Scoopy?

Pemalang Suram! Lampu Penerangan Jalan kok Kalah Terang sama Lampu Motor Honda Scoopy?

23 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.