Kecamatan Banjaran selama ini kurang mendapat sorotan di Kabupaten Bandung. Kecamatan Banjaran seakan hanya jadi tempat perlintasan dari Kota Bandung menuju Pangalengan, dan jadi penghubung Soreang dengan kecamatan lain di timur Kabupaten Bandung.
Padahal, kecamatan ini diam-diam menjadi penopang perekonomian di Kabupaten Bandung. Buktinya, Kecamatan Banjaran merupakan salah satu kecamatan yang padat penduduk. Selain itu, posisinya yang strategis serta berkembangnya industri tekstil di kecamatan ini sejak 1970-an.
Tak cuma tekstil, Kecamatan Banjaran punya banyak hal yang punya kontribusi besar pada Kabupaten Bandung.
Daftar Isi
Pasar Banjaran, yang sering dikunjungi bukan hanya warga Banjaran saja, tapi warga dari Kecamatan lain
Pasar Banjaran, walaupun statusnya bukan pasar induk, tapi pasar ini adalah pasar yang memenuhi kebutuhan warga Banjaran dan warga kecamatan sekitarnya. Warga dari kecamatan lain seperti dari Kecamatan Cangkuang, Arjasari, dan Pameungpeuk sering belanja ke pasar ini karena barang yang dijual di pasar Banjaran cukup lengkap.
Segala kebutuhan yang diperlukan warga semuanya ada di pasar ini, lengkap pokoknya. Mulai dari sayuran, bumbu dapur, berbagai macam daging, ikan, sembako, buah-buahan, pakaian dll. Bahkan saat bertepatan dengan hari raya kurban pun, penjual kambing banyak yang mencari rezeki di pasar ini. Sehingga tidak mengherankan kalau perputaran perekonomian di Pasar Banjaran ini begitu tinggi.
Keadaan sekarang pasar Banjaran ini sedang direvitalisasi dan akan berubah nama menjadi Pasar Sehat Banjaran yang terdiri dari tiga lantai. Sehingga nantinya yang akan berbelanja ke pasar ini, bakal lebih dimanjakan dengan berbagai fasilitas pasar yang lebih baik dan memadai.
Terminal Banjaran sebagai tempat transit dan tempat pemberangkatan ke Kota Bandung dan Soreang, Ibu Kota Kabupaten Bandung
Selain Pasar Banjaran, ada Terminal Banjaran sebagai penopang ekonomi Kabupaten bandung. Terminal Banjaran ini bersebelahan dengan Pasar Banjaran dan Alun-alun Banjaran.
Terminal Banjaran ini adalah terminal tipe C, yang hanya tersedia jasa angkutan kota saja, tanpa ada layanan bus. Walaupun Terminal Banjaran hanya tipe C, namun nyatanya jadi andalan warga Banjaran dan warga kecamatan sekitarnya di Kabupaten Bandung. Terminal ini digunakan oleh warga Banjaran dan sekitarnya yang ingin bepergian Ke Kota Bandung maupun ke Soreang. Selain itu, terminal ini juga sebagai tujuan transit warga Banjaran dan sekitarnya dari Kota Bandung dan Soreang.
Rute angkot yang yang pulang pergi di Terminal Banjaran ini adalah rute Cibaduyut-Banjaran dan Tegallega-Banjaran yang melayani rute dengan tujuan Kota Bandung. Sedangkan rute Soreang-Banjaran dan rute Cimaung Banjaran adalah rute angkot untuk menghubungkan sesama kecamatan di Kabupaten Bandung.
Selain sebagai tempat transit dan pulang pergi angkot, nyatanya terminal ini juga tempat menggantungkan warga sekitar untuk mencari rezeki. Seperti ada ojek pangkalan yang ngetem menunggu penumpang dari angkot yang turun, calo terminal yang berteriak kencang mencari penumpang angkot, ada juga pedagang cangcimen yang menawarkan aneka dagangan kepada penumpang yang sedang naik maupun turun dari angkot, sampai banyak juga pengamen yang nebeng mencari rezeki di angkot dll.
Banyak wisata unggulan di Kecamatan Banjaran
Kecamatan Banjaran punya banyak tempat wisata unggulan. Tempat wisata yang saya maksud adalah Pasirbungur, wisata alam Wangun Banjaran, dan wisata Gunung Puntang. Logika sederhananya sih, tempat wisata yang baik, akan menghasilkan PAD yang baik pula. Jadi masuk akal banget kalau dibilang Kecamatan Banjaran ini penopang ekonomi Kabupaten Bandung.
Selain 3 bukti di atas, sebenarnya dulu di Kecamatan Banjaran ada Stasiun Banjaran yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi. Tapi yang ini nggak perlu diitung lah ya.
Kecamatan Banjaran, meski (terlihat) hanya penyambung antardaerah, tapi diam-diam dia punya peran yang amat vital untuk Kabupaten Bandung. Mungkin sudah saatnya kecamatan ini diberi perhatian lebih.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kota Bandung dan Kabupaten Bandung: Namanya Mirip, Jaraknya Dekat, tapi Kondisinya Jauh Berbeda