Kebumen Jawa Tengah memang kurang dikenal orang, tidak seperti kabupaten tetangganya Purworejo dan Cilacap. Daerah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sisi selatan itu mungkin jarang dikunjungi orang karena aksesnya yang merepotkan. Di kabupaten ini, jalanan rusak memang masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
Selain itu, Kebumen tercatat sebagai daerah paling miskin dan banyak pengangguran di Jawa Tengah. Mengutip berbagai sumber, pada 2023 pemerintah Kebumen mengungkapkan jumlah orang miskin di Kota Seribu Pesona itu memang banyak berkurang. Hanya saja, kondisi yang membaik ini tidak melepaskan Kebumen dari status daerah paling miskin se-Jawa Tengah.
Dengan catatan statistik seperti itu, Kebumen semakin nggak punya daya tawar di mata masyarakat. Ya sekarang siapa sih yang mau jauh-jauh datang ke kabupaten dengan jalanan rusak, miskin, dan banyak pengangguran?
Padahal kalau mau dilihat dari sisi kekayaan alamnya, kabupaten seluas 1.581,11 km persegi itu menyimpan potensi yang luar biasa. Tidak terkecuali, potensi wisata alam yang memanjakan mata wisatawan. Sebagai warga lokal, saya bangga sudah mengunjungi spot-spot menarik di Kebumen Jawa Tengah. Walau bisa dibilang sedikit terlambat mengeksplorasi Kebumen, saya tetap bangga sudah menjelajahi tempat kelahiran tercinta.
Sedikit cerita saja ya, saya baru asyik menikmati sudut-sudut Kebumen ketika sudah dewasa dan berkeluarga. Maklum, namanya keluarga butuh refreshing. Saat hari di tahun 2016, tanpa sengaja saya lihat di media sosial ada info tentang wisata Kebumen. Saya pun jadi penasaran, ada apa saja sebenarnya di Kebumen ini?
Dari situlah awal perjalanan saya mengeksplorasi Kebumen dimulai. Awalnya agak menyesal kenapa begitu terlambat saya menyadari keindahan Kebumen. Namun, setelah saya renungkan, tidak apa-apa terlambat daripada tidak pernah sama sekali.
Daftar Isi
Saya mulai penelusuran dari kampung saya di ujung barat daya Kebumen. Asal tahu saja, saya lahir di daerah pesisir pantai selatan, tepatnya di Kecamatan Ayah. Lokasinya jauh dari pusat kota.
Belakangan ini saya baru tau kawasan ini disebut Kawasan Karst Gombong Selatan. Ciri khas dari kawasan karst adalah banyaknya gua. Kawasan ini membentang dari mulai dari Pantai Karang Bolong di timur sampai Pantai Logending di ujung barat.
Zaman saya kecil yang saya tau paling Gua Jatijajar dan Pantai Ayah. Ternyata, setelah penelusuran ini saya baru tahu ada banyak banget gua dan pantai di kampung saya. Setidaknya ada 182 gua di kawasan karst Gombong selatan ini. Nggak salah kalau Kebumen disebut sebagai surganya gua Jawa Tengah.
Sejauh ini saya baru menelusuri sekitar 30 gua saja. Masih ratusan gua yang belum tersentuh dan jarang dijamah manusia. Sebagian besar gua tersebut tidak dikelola alias masih alami. Letaknya juga jauh di dalam hutan. Namun untuk urusan panorama dalam gua, dijamin keren. Batuannya beraneka macam bentuk, unik dan aneh-aneh.
Salah satu pemandangan luar biasa yang pernah saya temui adalah air terjun dalam gua. Salah satu yang paling terkenal air terjun Superman Big Sister di Gua Barat Desa Jatijajar. Katanya, yang nemuin konon orang dari Prancis. Mungkin itu kenapa namanya punya bau-bau luar negeri gitu.
Dari ratusan gua itu, sebagian berupa gua dengan sungai bawah tanah. Sebagian lain gua kering yang pendek. Gua Petruk, Gua Jatijajar, dan Gua Barat adalah gua-gua yang sudah dikenal dengan panorama dalam guanya yang keren abis. Gua yang lain sebenarnya nggak kalah keren sih, hanya jarang terekspos saja.
Pantai di Kebumen nggak kalah dengan Bali dan luar negeri
Selain gua, Kebumen juga punya banyak pantai. Soal pantai di Kebumen kampung halaman saya, Kecamatan Ayah, patut berbangga. Sebagian besar pantai dengan pemandangan indah berada di daerah ini. Membentang dari timur ada Pantai Watubale, Pantai Lampon, Pantai Surumanis, Pantai Pecaron, Pantai Menganti, Pantai Karang Agung, Pantai Pedalen, dan Pantai Logending.
Selain itu, di Kebumen ada Pantai Menganti yang sudah terkenal di seantero Nusantara. Kalian akan disajikan pemandangan pasir putih sepanjang mata pemandangan. Udara yang sejuk dan angin sepoi akan menambah nikmat suasana. Nggak salah ada yang menyebut Pantai Menganti sebagai Bali-nya Jawa Tengah, bahkan New Zealand-nya Indonesia.
Selain Pantai Menganti, masih banyak pantai yang nggak kalah indahnya. Sebut saja Pantai Pecaron, pantai yang panjangnya satu kilometer ini suasananya enak banget. Pantainya masih bersih, sepi, ditambah pohon nyiur di pinggirnya. Dijamin kalian betah deh di sini. Buat yang suka selancar juga bisa dicoba nih. Ombaknya relatif stabil. Kalau saya sih sukanya renang di pantai ini.
Oiya, masih ada Pantai Karang Agung, pantai dengan sebuah karang besar yang menjulang tinggi. Tempatnya asyik buat menyendiri. Sepi, angin sepoi-sepoi di bawah pohon nyiur melambai. Suasananya bikin ngantuk dan nggak terasa kalian bisa tidur lelap di pantai ini.
Nah, kalau ke pantai-pantai ini, jangan lupa menjajal warung pecel dan seafood yang biasanya ada di bibir pantai. Jangan takut kantong jebol, berbagai pilihan menu dijual dengan harga terjangkau kok. Kalau mau eksplore kuliner lain, kalian bisa mencoba makanan khas Kebumen. Kalau di kampung saya, kuiner paling favorit adalah yang dijual di pasar seperti soto, tahu masak, mendoan amba, dan jajanan pasar khas Kebumen.
Kebumen juga punya bukit yang indah
Saya merasa daerah kelahiran ini adalah paket lengkap soal tempat wisata alam. Selain gua dan pantai, Kebumen juga punya bukit-bukit tepi yang indah. Spot semacam ini memanjakan kalian yang gemar mengejar matahari terbit dan tenggelam.
Beberapa bukit dengan pemandangan sunset dan sunrise yang indah ada Bukit Hud, Bukit Jerit, Bukit Silayur, Bukit Sianco, Gunung Tugel. Selain menyajikan matahari terbit dan tenggelam, kalian juga bisa memandangi lautan luas dari ketinggian juga bisa.
Bagaimana jadi tertarik main ke Kebumen kan? Sebenarnya sebagai warga lokal saya sangat ingin Kebumen bisa berkembang dari sisi pariwisata, siapa tahu sektor ini bisa meningkatkan perekonomian warga. Di sisi lain, ada sedikit ketakutan daerah ini menjadi seperti Jogja atau Bali, demi pariwisata membiarkan warganya menderita. Terlepas dari itu, silakan main ke Kebumen, asal jadi wisatawan yang bertanggung jawab dan nggak resek ya.
Penulis: Mohamad Ajib Tamami
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Wonosobo-Banjarnegara Lebih Cocok Jadi Wahana Uji Nyali daripada Jalur Antarkabupaten
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.