Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kebumen Bukan Sebatas Tempat Singgah di Antara Jogja dan Purwokerto

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq oleh Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
17 Februari 2025
A A
Kebumen Bukan Sebatas Tempat Singgah di Antara Jogja & Purwokerto (Pexels)

Kebumen Bukan Sebatas Tempat Singgah di Antara Jogja & Purwokerto (Pexels)

Share on FacebookShare on Twitter

Kebumen itu jelas ada di peta, bukan cuma tempat singgah di antara Jogja dan Purwokerto.

Sebagai perantau dari Kebumen dan tinggal di Jogja, ada satu pertanyaan klasik yang selalu mampir setiap berkenalan dan bertanya asal daerah. “Kebumen itu di mana, ya?” 

Kalau lagi sabar, saya akan jawab dengan tenang, “Jawa Tengah.” Kalau lagi malas, cukup bilang, “Dekat Purwokerto.” Pas iseng, saya akan pura-pura tidak tahu juga. 

Pertanyaan yang mungkin niatnya basa-basi, tapi bisa bikin saya merenungi eksistensi daerah sendiri. Sebagai perantau dari Kebumen yang mencoba peruntungan di Jogja, saya sudah kebal dengan respons seperti ini. 

Ada yang mengira dekat Semarang, ada yang nekat menyamakannya dengan Purwokerto. Banyak juga yang pura-pura tahu sambil mengangguk-angguk bijak. Padahal, Kebumen itu jelas ada di peta, bukan cuma tempat singgah di antara Jogja dan Purwokerto.

Orang Mana?: Dilema identitas wong Kebumen di Jogja

Sebagai daerah yang sering ketlingsut di peta orang-orang, Kebumen sering dianggap daerah misterius. Tetangga sebelah seperti Purwokerto dan Cilacap lebih dulu dikenal. Padahal, ya sama-sama ada di Jawa Tengah. Tapi kenapa kalah populer? 

Kalau lawan bicara saya dari Jakarta atau luar Jawa, biasanya mereka mengernyitkan dahi dulu sebelum mengira-ngira. “Dekat Semarang, ya?” Ada juga yang sok yakin, “Oh iya, tahu, tahu! Itu yang dekat Jogja, kan?” 

Kalau sudah begini, saya hanya bisa pasrah. Padahal, Kebumen ini punya banyak hal yang seharusnya bikin orang ingat. Dari bahasa ngapak yang khas, makanan ikonik seperti sate ambal dan mendoan, sampai pantai cantik yang mulai naik daun di Instagram. 

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Tapi ya sudahlah, saya maklum. Wong saya sendiri kadang bingung menjelaskan secara cepat tanpa membuka Google Maps.

Dialek Ngapak, makanan, dan adaptasi sosial

Salah satu tantangan terbesar saat pertama kali merantau ke Jogja adalah dialek. Orang Jogja terkenal halus dan lemah lembut, sementara kami orang Kebumen, Purwokerto, Cilacap dan sekitarnya, seperti kebanyakan wong Ngapak lainnya, terbiasa ngomong blak-blakan. Nggak ada basa-basi.

Logat ngapak saya sempat jadi bahan bercandaan di antara teman-teman kuliah. “Eh, ngomong lagi dong! Lucu banget, hahaha.” 

Sebenarnya, saya nggak tersinggung. Wong saya sendiri juga suka ketawa kalau ada orang yang mendadak ngomong ngapak ala-ala. Terdengar kaku, tapi menghibur. 

Masalah berikutnya adalah makanan. Di Jogja, susah cari mendoan yang beneran setengah matang. Mendoan di sini sering kelewat kering dan lebih tepat disebut tempe tepung. 

Udah gitu, saya juga harus menyesuaikan diri dengan soto yang kuahnya bening dan manis. Ya meskipun ada preferensi lain yang kuahnya gurih juga, sih. Beda banget sama soto Tamanwinangun dari Kebumen yang lebih berbumbu. 

Setiap kali makan soto, saya rasanya ingin spontan menumpahkan satu sendok garam biar lebih berasa. Tapi ya, namanya juga adaptasi. Lama-lama terbiasa, meskipun tetap merasa ada yang kurang.

Kebumen itu ada! Bukan semata daerah singgah di antara Jogja dan Purwokerto 

Meskipun sering dianggap kurang terkenal, perantau Kebumen di Jogja biasanya punya semangat tinggi buat mempromosikan kampung halamannya. Beberapa teman bahkan punya prinsip, “Kalau ada yang tanya Kebumen itu di mana, kita wajib ceritakan minimal tiga keunggulan!” 

Salah satu misi yang saya emban di tanah rantau adalah menyebarkan ajaran “Mendoan yang benar adalah yang setengah matang.” Saya sudah sering melihat teman-teman kuliah asal daerah lain mengunyah mendoan crispy tanpa dosa. 

Hati ngilu, tapi saya berusaha maklum. Belum tahu dia nikmatnya mendoan yang masih lembek dan berminyak. 

Selain makanan, pariwisata Kebumen juga mulai saya promosikan. Pantai Menganti yang pasirnya putih dan pemandangannya eksotis sering saya sebut-sebut sebagai “Bali-nya Kebumen.” 

Ada juga benteng Van Der Wijck yang merah menyala itu, plus goa-goa eksotis yang cocok buat petualang sejati. Pokoknya, Kebumen bukan sekadar kota transit kalau mau ke Purwokerto. Kebumen itu ada, dan layak jadi tujuan utama!

Kebanggaan tersendiri

Meskipun awalnya merasa asing, lama-lama saya bangga jadi wong Kebumen di tanah rantau. Kami mungkin tidak sebanyak perantau dari Purwokerto, Cilacap, atau Semarang. Namun, kami ini ada dan eksis. 

Kami tetap membawa ciri khas, baik logat, makanan, hingga semangat lokal. Dari sekadar memperkenalkan mendoan ke teman-teman kuliah, sampai berusaha bikin daerah kami lebih dikenal lewat karya dan komunitas. 

Perantau Kebumen punya caranya sendiri untuk tetap merasa dekat dengan kampung halaman. Saya sendiri memilih menulis, agar nama kampung saya terus muncul dan semakin dikenal.

Jadi, lain kali kalau ada yang bertanya, “Kebumen itu di mana?” Saya akan jawab dengan penuh percaya diri: “Di hati para perantau yang selalu rindu pulang.”

Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kenapa Gombong? Karena Gombong Adalah Kecamatan Terbaik dan Berdikari di Kabupaten Kebumen

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2025 oleh

Tags: cilacapJogjaKebumenmendoan aslimendoan kebumenPantai Mengantipurwokerto
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Mahasiswa kabupaten yang sering pulang untuk mengamati rumah sendiri yang perlahan berubah. Menulis bareng AI, sambil terus berjuang membaca keadaan.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Naik KRL Jogja-Solo dari Stasiun Maguwo supaya Perjalanan Jadi Lebih Nyaman Mojok.co

4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Naik KRL Jogja-Solo dari Stasiun Maguwo supaya Perjalanan Lebih Nyaman

21 Februari 2025
Purwokerto Kabupaten Penghasil Pengamen dan Pengemis (Unsplash)

Purwokerto Hari Ini Menjadi Kabupaten Penghasil Pengamen dan Pengemis yang Bertebaran Nggak Keruan

27 Juni 2024
5 Tips Jajan Gudeg Jogja yang Asli Enak, Nggak Cuma Modal Viral Mojok.co

5 Tips Jajan Gudeg Jogja yang Asli Enak, Nggak Cuma Modal Viral

2 September 2025
Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

TPST Piyungan Ditutup Lagi, Kapan Jogja akan Benar-benar Menemukan Solusi untuk Sampah yang Makin Melimpah?

22 Juli 2023
KFC Terban Jogja, Tempat Saya Sadar bahwa (Dulu) Saya Begitu Miskin Gara-gara Kaget Lihat Menunya

KFC Terban, Tempat Saya Sadar bahwa (Dulu) Saya Begitu Miskin Gara-gara Kaget Lihat Menunya

2 Mei 2025
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Tak Dianggap padahal Jasanya Besar dan Surganya para Introvert

Purworejo, Kabupaten Penuh Potensi, tapi Ditinggal Kabur Pemudanya, Berpotensi Jadi Kota (yang Terpaksa) Tua!

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.