Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia

Novita Ibnati Awalia oleh Novita Ibnati Awalia
7 Juli 2025
A A
Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia Mojok.co

Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kabur dari Indonesia menjadi topik yang hangat dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir. Ketidakpuasan terhadap kondisi lapangan kerja dalam negeri menjadi pendorongnya. Work and Holiday Visa (WHV) Australia menjadi salah satu yang paling banyak dilirik untuk “kabur aja dulu”. Banyak orang ingin mencari pengalaman baru atau sekadar mengambil jeda dari hiruk pikuk yang terjadi di Indonesia. 

Tidak heran, konten soal hidup di Negeri Kangguru banyak yang viral di media sosia. Konten-konten itu mengangkat narasi WHV Australia punya gaji yang besar dan kerja santai. Pokoknya hidup ideal seperti yang ada di benak orang-oranglah. Tidak heran semakin banyak orang menjadikan WHV Australia sebagai jalan pintas memperoleh hidup yang nyaman. 

Sayangnya, di balik WHV Australia yang kian populer, banyak hoax atau kebohongan yang turut menyebar. Hoax yang berakar dari salah kaprah orang-orang karena hanya menerima informasi yang sepenggal-sepenggal. Informasi yang mengedepankan kemenarikan daripada keakuratan.  

Mengenal WHV Australia

Sebagai pemegang WHV Australia, saya merasa punya tanggung jawab moral untuk memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Saya merasa setiap orang punya hak untuk mendapat gambar utuh supaya keputusan yang diambil lebih realistis. 

Work and Holiday Visa atau WHV adalah program visa sementara yang memungkinkan warga negara tertentu untuk tinggal di Australia sambil bekerja dan berlibur. Tak cuma Indonesia, tetapi juga banyak negara lain dari benua Asia hingga Eropa. Artinya, persaingan untuk bertahan hidup di Australia pun lebih ketat. Visa ini berlaku selama satu tahun. Namun bisa diperpanjang hingga tahun ketiga.

Penting untuk dipahami, WHV bukan visa kerja dalam arti formal. Tujuan WHV lebih kepada mendorong pertukaran budaya, bukan rekrutmen tenaga kerja asing. Itu mengapa, ada sejumlah batasan. Misal, pemegang WHV hanya boleh kerja maksimal 6 bulan di satu tempat. Dan, visa ini nggak otomatis bisa diperpanjang tanpa syarat tertentu (misalnya harus kerja di sektor regional seperti pertanian).

Untuk WNI, WHV Australia punya kuota terbatas setiap tahunnya. Pendaftarannya pun tak sekadar “apply dan berangkat”. Ada seleksi dokumen, syarat usia (18–30 tahun), bukti tabungan, kemampuan bahasa Inggris, dan surat rekomendasi dari pemerintah. Jadi ini bukan visa yang bisa didapat dalam semalam atau cukup bayar ke agen.

Kebohongan WHV Australia yang berakar dari salah kaprah yang dibiarkan

WHV Australia ini sebenarnya program yang menarik dan bagus. Sayangnya, di era informasi yang nggak terbatas, banyak informasi keliru soal program satu ini. Informasi yang perlu segera diluruskan agar orang-orang di luar sana punya gambaran nyata soal program ini. 

Baca Juga:

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

Saya akan memulainya dengan meluruskan kalau WHV itu tidak sama dengan visa kerja. WHV bersifat sementara dan fleksibel. Tidak untuk bekerja penuh waktu dalam jangka panjang atau berkarier. Namanya saja “work and holiday visa”, program ini sebenarnya ingin memfasilitasi orang-orang yang ingin liburan sambil kerja, bukan sebaliknya., 

WHV sering dianggap sama dengan program pemagangan ke Jepang atau kerja ke Korea. Padahal, sistemnya beda. WHV lebih bebas dan temporer. Sementara program migran biasanya bersifat kontrak kerja dengan sistem pelatihan yang lebih ketat.

Seorang pemegang WHV tak boleh bekerja lebih dari 6 bulan di satu tempat. Tapi, ada kondisi tertentu yang memungkinkan pengecualian seperti di sektor kritikal (misalnya pertanian, kesehatan, atau aged care). Persoalannya, aturan ini sering berubah dan cukup teknis. Pemegang WHV harus secara mandiri cari info valid dari sumber resmi. 

Mengantongi WHV Australia nyatanya tidak semudah membalikkan telapak tangan

WHV Australia untuk WNI punya kuota terbatas tiap tahun, dan prosesnya nggak instan. Ada syarat usia, bukti dana, kemampuan bahasa Inggris, dan surat rekomendasi dari pemerintah. Yang perlu diingat, syarat-syarat ini belum tentu bisa diaplikasikan pada kondisi semua orang.

Proses pengurusan WHV Australia dilakukan secara mandiri oleh pemohon. Salah satu langkah yang krusial dalam proses ini adalah mendapatkan surat rekomendasi resmi dari imigrasi Indonesia. Ini jadi syarat wajib sebelum mengajukan visa. Tahap ini biasa disebut “war” karena peminatnya sangat banyak, sementara kuotanya terbatas. Setelah rekomendasi didapat, pemohon dapat mengajukan visa langsung melalui situs resmi Australian Home Affairs. 

Di sini yang perlu digarisbawahi. Mengurus WHV tidak bisa sepenuhnya diwakilkan ke agen tanpa melalui tahap rekomendasi ini. Seseorang perlu mengantongi rekomendasi melalui imigrasi Indonesia dahulu baru prosesnya bisa diteruskan oleh agen. Banyak orang salah mengira A-Z proses WHV bisa diurus agen semua. 

Gaji memang besar, tapi …

Berdasar berbagai informasi yang beredar, banyak orang beranggapan bahwa gaji pemegang WHV Australia itu besar. Itu mengapa, pekerja Australia dianggap hidupnya serba enak. 

Tidak salah memang. Gaji di sana memang tinggi. UMR di Australia sekitar AUD 20–25 per jam. Jika kita bekerja 40 jam per minggu, totalnya sekitar AUD 880 per minggu atau sekitar AUD 3.520 per bulan. Katakanlah kurs 1 AUD setara Rp11.000, maka gaji tadi setara sekitar Rp38 juta per bulan. 

Hanya saja perlu diingat, biaya hidup di Australia nggak murah. Sewa, makan, transportasi, hingga pajak semuanya tinggi.  Penting untuk mengatur keuangan dengan baik agar penghasilan tersebut cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

WHV Australia memang menawarkan peluang menarik untuk bekerja dan berlibur sekaligus. Namun, penting untuk memahami dengan benar aturan dan kenyataan di lapangan. Banyak salah kaprah yang bisa membuat ekspektasi jadi tidak realistis, mulai dari proses pengurusan visa sampai kondisi kerja dan biaya hidup di sana.

Padahal, setelah sampai di Australia, kita mesti siap berdiri di atas kaki sendiri. Sebab, tidak ada yang bertanggung jawab selain diri sendiri. Kalau ada masalah, kita nggak bisa menyalahkan influencer atau siapapun yang memberikan gambaran hidup “manis” yang kebetulan lewat di FYP kita.

Dengan informasi yang tepat dan persiapan matang, WHV bisa jadi pengalaman berharga yang membuka banyak kesempatan. Jadi, jangan mudah tergoda mitos atau janji manis tanpa fakta. Selalu cek sumber resmi dan siap secara finansial maupun mental sebelum memutuskan. 

Penulis: Novita Ibnati Awalia
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Upahnya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2025 oleh

Tags: australiakaburajadululokerLowongan KerjaWHVWHV Australia
Novita Ibnati Awalia

Novita Ibnati Awalia

ArtikelTerkait

Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang Terminal Mojok

Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang

15 Juli 2022
Perusahaan yang Open Recruitment padahal Sudah Punya Kandidat Orang Dalam Itu Menyebalkan

Perusahaan yang Open Recruitment padahal Sudah Punya Kandidat Orang Dalam Itu Menyebalkan

14 Agustus 2023
Ngakunya Butuh Kerja, tapi Pas Dikasih Info Loker kok Malah Pilih-pilih, sih?

Ngakunya Butuh Kerja, tapi Pas Dikasih Info Loker kok Malah Pilih-pilih, sih?

27 Januari 2022
Info Loker Jakarta 2022 yang Pas Buat Fresh Graduate Terminal Mojok

Loker Jakarta Juli 2022: Info Loker Buat Fresh Graduate

17 Juli 2022
info loker marketing sales lowongan kerja php penipuan telemarketing

Sering Terjadi di Lowongan Kerja: Lowongannya Marketing, Ternyata Nyarinya Sales 

16 Juli 2020
4 Website Lowongan Kerja Berbasis Universitas yang Cocok buat Fresh Graduate

4 Website Lowongan Kerja Berbasis Universitas yang Cocok buat Fresh Graduate

4 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.