Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kebahagiaan dan Merasa Eksis di Media Sosial Saat Mention Dibalas oleh Tokoh Idola

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
4 Desember 2019
A A
Kebahagiaan dan Merasa Eksis di Media Sosial Saat Mention Dibalas oleh Tokoh Idola
Share on FacebookShare on Twitter

Dewasa ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa media sosial mendekatkan yang jauh. Entah dengan sanak saudara yang berada di luar pulau, bisa juga dengan teman yang sudah lama tidak bertemu. Dengan memiliki akun media sosial, banyak orang yang akhirnya dapat bertemu kembali setelah sekian lama tidak berjumpa, dan dapat saling menemukan satu sama lain. Tak heran jika hal tersebut menjadi awal dari kisah baru dalam merajut kembali tali kebersamaan sekaligus meningkatkan intensitas komunikasi dengan sesama teman juga saudara.

Lagipula, saat ini memiliki akun media sosial punya beberapa manfaat yang secara tidak disadari dapat menjadi alternatif saat jenuh melihat acara atau tontonan di televisi. Bisa mengetahui trending topic terkini secara aktual dari beberapa tokoh ternama, hingga mengetahui info terbaru dari publik figur idola serta kenamaan, misalnya. Semua serba up to date langsung dari yang bersangkutan. Semua bisa kita dapatkan hanya bermodalkan kuota internet.

Belum lagi interaksi secara langsung dari banyak tokoh, artis, juga publik figur lainnya melalui kolom komentar pada status atau update-an yang di-posting, semakin menjadikan kita sebagai penggemar merasa dekat dengan tokoh idola masing-masing.

Beragam cara dilakukan para penggemar juga followers agar mention pada kolom komentar juga retweet bisa dibalas oleh sang idola—paling tidak di-notice. Ada yang mencoba memberi pujian juga semangat, memberi kritik dan/atau saran, dan cara yang paling tidak dibenarkan sih memaki, mengejek, atau berkata kasar. Khusus untuk golongan yang disebutkan paling akhir, sepertinya sudah kehilangan akal dalam mencari cara agat mendapatkan perhatian dari idolanya, sehingga menggunakan cara yang tidak direkomendasikan sama sekali.

Sebagai sosok warganet biasa yang memiliki beberapa tokoh idola, saya pun sesekali mencoba cara yang sama—ikut me-reply pada kolom komentar barangkali bisa mendapat respon dari yang bersangkutan. Entah nantinya dibalas atau tidak, itu urusan belakangan. Terpenting sudah mencoba lebih dulu dengan cara yang baik. Dan satu yang pasti, semua dilakukan hanya karena ingin merasakan sensasi bagaimana jika cuitan dibalas langsung oleh tokoh idola. Tidak ada pemikiran ingin pansos (panjat sosial) sedikit pun.

Beberapa kali, saya pun pernah merasakan bagaimana ketika mention dibalas oleh publik figur. Sebut saja diantaranya Raditya Dika ketika beberapa tahun lalu masih aktif di Twitter, Pandji Pragiwaksono, Uus, Zarry Hendrik, dan masih ada beberapa lagi. Dalam situasi demikian, rasanya menjadi norak adalah bukan suatu pilihan, melainkan perasaan otomatis yang datang begitu saja karena bercampur dengan senang. Lha gimana, kita semua memiliki tingkat norak masing-masing, kan? Hanya cara menyalurkannya saja yang berbeda-beda.

Ada yang setelah mendapat respon dari publik figur langsung di-screenshot untuk kemudian disimpan, ada yang di-retweet agar orang lain juga dapat melihat, ada pula yang disimpan di tab likes. Tujuannya sama, untuk dijadikan kenang-kenangan yang nantinya dapat dilihat kembali sewaktu-waktu.

Setelah saya coba telusuri sendiri, rasanya wajar jika melakukan hal demikian. Selain di-notice, seseorang yang mentionnya dibalas oleh publik figur atau tokoh idola secara tidak langsung merasa dianggap keberadaannya—paling tidak sebagai followers—disamping merasa lebih dekat karena berbalas mention di media sosial. Tidak heran jika saat ini banyak orang yang mencoba mencuri perhatian para tokoh idolanya di media sosial dengan ragam komentar yang di-submit. Entah dengan gaya yang sok lucu, bahkan ada yang sampai berkata kasar—dan sekali lagi, tentu cara ini tidak dibenarkan.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, mengingat pada saat ini akses juga keterbukaan dalam berkomunikasi semakin mudah dilakukan, khususnya di dunia maya. Lagipula, dengan banyaknya para penggemar yang mention tokoh idolanya, akan saling menguntungkan, kok, utamanya dari sisi engagement apalagi jika sosok idola terbuka dalam berbalas mention—tidak hanya melakukan komunikasi satu arah dengan cara update status, kegiatan, juga sedang berada di mana.

Teranyar, mention saya di Twitter dibalas oleh Agus Mulyadi, Redaktur Khusus di Mojok yang rasanya hampir semua tulisannya membuat saya terkagum-kagum, selain juga jenaka pastinya. Dan saya akan selalu mengingat balasan mention dari Agus Mulyadi, karena betul-betul relate dengan kehidupan saat ini, yakni “semua memang akan konten pada waktunya”.

BACA JUGA Menjaga Jarak dengan Idola Adalah Usaha Menjaga Ekspektasi atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2019 oleh

Tags: balas komentarMedia Sosialtokoh idola
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Akui Saja Kalian Kecanduan Judi Slot, Pake Ngaku Hobi Segala

Buzzer Capres VS Buzzer Judi Slot: Mana yang Lebih Menyebalkan?

30 Mei 2023
Society of Spectacle

Jadilah Society of Spectacle yang Baik dan Tidak Meresahkan

24 September 2019
Fix, Eksistensi Media Sosial Adalah Salah Satu Sumber Penghancur Kemesraan Kita dengan Buku Terminal Mojok

Eksistensi Media Sosial Adalah Sumber Penghancur Kemesraan Umat Manusia dengan Buku

6 Maret 2021
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial?

12 Mei 2020
Bukan TikTok Atau X, Platform Media Sosial Paling Toxic Adalah LinkedIn

Bukan TikTok Atau X, Platform Media Sosial Paling Toxic Adalah LinkedIn

7 Agustus 2024
Jika Karl Marx Hidup Lagi, Ia Akan Bilang kalau Jadi Silent Reader Itu Candu

Jika Karl Marx Hidup Lagi, Ia Akan Bilang kalau Jadi Silent Reader Itu Candu

22 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.