Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kawula Milenial: Menggugat Sistem Kerja Bakti Tanpa Wedang

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
1 Februari 2021
A A
Kawula Milenial: Menggugat Sistem Kerja Bakti Tanpa Wedang terminal mojok.co

Kawula Milenial: Menggugat Sistem Kerja Bakti Tanpa Wedang terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai anak muda di pelosok desa yang rajin pencitraan di hadapan Pak RW, saya sering diajak diskusi pemangku wilayah saya itu. Malam minggu kemarin, di salah satu angkringan sebelah barat alun-alun kota Wonosari, saya mendapat kepercayaan untuk menyampaikan gagasan-gagasan terkait fenomena yang sedang terjadi dengan pemuda desa akhir zaman ini, yakni tradisi kerja bakti.

Hal ini berangkat dari keresahan Pak RW mengenai tradisi kerja bakti yang semakin hari semakin tidak diminati oleh masyarakat, wabil khusus kawula muda. Pak RW merasa prihatin lantaran program kerja bakti dua minggu sekali miliknya, jauh dari partisipasi kawula muda. Btw, memang benar kaum milenial cenderung tidak minat dengan kegiatan ini?

Banyak orang beranggapan bahwa tradisi gotong royong di era digital seperti sekarang nyaris final. Jangankan ikut gotong royong di lingkungan sekitar, lha wong, sekadar beli gorengan lima biji di seberang jalan, yang jaraknya kurang dari 50 meter saja, kini manusia pakai jasa ojek online.

Tak bisa dimungkiri, kita melihat banyak orang yang seolah sibuk dengan urusannya masing-masing. Proses terjadinya sikap bodo amat yang dilakukan secara massal oleh kaum milenial saat ini, kemungkinan besar dipicu oleh faktor-faktor dari dalam dan luar diri manusia itu sendiri. Setidaknya, ada tiga poin penting yang saya  sampaikan kepada Pak RT terkait penyebab anak muda enggan kerja bakti.

#1 Media sosial

Lagi dan lagi, media osial disalahkan. Bagaimana tidak, hawong kenyataannya begitu. Derasnya arus informasi media sosial seperti sekarang, membuat manusia bisa mengakses berbagai macam kabar berita dari berbagai penjuru dunia. Akibatnya, seseorang tidak mampu lagi menyaring arus lalu lintas informasi. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan gangguan kebingungan.

Gangguan kebingungan ini membuat seseorang seolah merasa paling sibuk sedunia dan mudah goyah tanpa pendirian. Padahal, ya, tidak ngapa-ngapain, tapi pokoknya merasa sibuk aja gitu.

Dengan adanya perasaan “merasa paling sibuk” ini, akan muncul suatu paham “lelah” yang diam-diam menjerat tubuhnya. Maka dari itu, orang tidak lagi sempat untuk peduli dengan lingkungan karena kelelahan-kelelahan yang sebenarnya fana.

#2 Rebahan culture

Rebahan yang saat ini sedang hits di kalangan kawula muda, juga sering disalahartikan. Akhirnya, ada tuduhan budaya ini menjadi biang kerok bagi rusuhnya sistem integrasi sosial di masyarakat. Bayangkan, ketika Pak RW share info via toa masjid mengajak kaum muda untuk kerja bakti di lingkungan sekitar, semua orang pura-pura gila. Cukup dengan hashtag rebahan, mampu menggerakkan setiap jiwa untuk malas-malasan secara berjamaah.

Baca Juga:

Tidak Ada yang Lebih Menggelikan ketimbang Milenial Fosil Wannabe yang Ngejekin Gen Z Tiap Saat, Situ Iri?

Kenapa Gen Z dan Milenial Tak Beli Rumah? Karena Memang Tak Bisa. Gaji Sekecil Itu Berkelahi dengan Bunga KPR, ya Rungkad!

#3 Kerja bakti itu tidak indie

Beberapa kaum muda kadang menggunakan konsep out of the box yang salah alamat. Misalnya quote, “Jadilah pohon kelapa di tengah padang pasir yang begitu luas, sebab apabila  kamu cuma menjadi butiran pasir, saat kamu pergi tak satu pun orang yang akan mencari kamu.” Nah, dengan quote ini, mereka mencoba untuk mengejawantahkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menganggap tidak ikut kerja bakti dengan warga sekitar adalah kegiatan kritis menantang arus yang anti-mainstream. Jelas, ini peristiwa gagal paham yang nyaris paripurna.

#4 Kerja bakti tanpa wedangan

Nah, ini yang menjadi masalah utama, per-wedang-an. Tanpa logistik, semua menjadi tidak logis. Tanpa wedang, kerja bakti tidak akan pernah jalan. Jadi, monggo Pak RT seluruh dunia, kalau masyarakat kerja bakti itu mbok dikasih wedang.

Namanya orang hidup itu, ya, butuh makan. Masak sih, tiap kali kerja bakti, blas nggak dikasih wedang? Dipikir kerja rodi apa gimana ini, Pak RW?

Sungguh membahas persoalan-persoalan muda mudi masa kini cukup membuat lapar. Akhirnya, sekitar pukul sebelas malam, saya dan Pak RT memutuskan untuk pulang, agar paginya tidak bangun kesiangan (baca: sebab ada agenda kerja bakti).

Pagi hari mentari bersinar lumayan terang, saat saya bangun dan membuka mata, ternyata matahari sudah tepat di atas kepala. Ya, hari telah siang dan kerja bakti di desa saya sudah selesai. Sengaja, sih, bentuk pemberontakan terhadap sistem kolonialisme.

BACA JUGA 7 Tipe Orang yang Selalu Ada Saat Kerja Bakti dan tulisan Jevi Adhi Nugraha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: gotong royongkerja baktiMilenial
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

ontosoroh

Bumi Manusia for Millenials Jakarta Selatan Part II: Nyonya Ontosoroh

21 Agustus 2019
free wifi

Free Wifi yang Sesungguhnya Nggak Benar-Benar Free

19 September 2019
kerja bakti MOJOK.CO

7 Tipe Orang yang Selalu Ada Saat Kerja Bakti

7 Juli 2020
sarjana

Emang Kenapa Sih Kalau Sarjana Jadi Ibu Rumah Tangga?

21 Oktober 2019
milenials

Prasangka dan Generalisasi Terhadap Milenials

20 Juni 2019
jennie blackpink

Second Account Jennie BLACKPINK dan Sekelumit Alasan Manusia Membuat Akun Kedua

14 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.